Apa yang membuat dua anak remaja yang masih di bawah umur terjebak pernikahan? Namun, pernikahan itu menyalahi undang-undang negara sehingga mereka yang katanya saling mencintai terpaksa di pisahkan. Nendra Aditama seorang pria berumur tiga puluh tahun bertemu kembali dengan cinta pertamanya tapi waktu telah berbeda. Julia yang saat itu akan menikahi kekasihnya yang dua tahun menjalani ikatan dengannya begitu bahagia. Wajahnya memerah saat Randy memuji kecantikannya ketika mencoba gaun pengantin. Akhirnya ia mantapkan hati untuk menikah dengan Randy, semua terasa indah,benar-benar indah. Ia berharap pernikahanya kali ini benar-benar terjadi. Ternyata masa lalu tidak begitu saja membiarkan Julia duduk bersanding bahagia dengan Randy, sekali lagi pernikahan Julia batal, Randy yang kemarin memujinya dengan kata-kata manis menghilang begitu saja. Julia patah untuk yang ke dua kalinya. Dapatkah Julia bertemu kebahagiaanya setelah beberapa kali di patahkan oleh cinta? Demi ambisinya Nendra melakukan segala cara, dapatkah ia menaklukkan lagi cinta pertamanya?
Laki-laki dengan postur tubuh tinggi tegap yang berada di sebuah ruangan kerjanya seperti sedang menunggu kedatangan seseorang. Meskipun ia fokus mengerjakan sesuatu di komputernya tapi pikiranya tidak hanya tinggal di sana.
"Masuk!" Katanya.
Ia mempersilahkan seseorang dari luar untuk masuk ruangan kerjanya.
"Ada perkembangan?" Tanpa basa basi ia menanyakan tugas pria yang mungkin umurnya sedikit lebih muda darinya.
Sahir meletakkan amplop warna coklat dan tanpa menunggu lama ia pun membuka isi dari amplop itu. Nendra sedikit kaget tapi sifatnya yang tenang membuat ia terlihat baik-baik saja.
"Di mana alamatnya?"
Ia pun segera bergegas meninggalkan ruang kerjanya, kali ini tidak bisa jika hanya mengandalkan Sahir dan anak buahnya. Nendra ingin memastikannya sendiri.
Sementara di lain tempat, Julia dengan gaun putihnya juga sepatu yang senada, Julia dan Randy akan segera menikah, mereka sedang mencoba gaun pengantin di salah satu butik ternama di kota itu .
"Kamu sangat cantik, aku beruntung memiliki kamu." Kata itu terdengar sangat manis.
Wajah Julia bersemu merah, ia tidak menyangka akan menikah dengan Randy yang dulunya hanya teman baginya.
Dua tahun saling mengenal dan kini mereka akan melanjutkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan.
Rona bahagia di wajahnya tidak bisa ia sembunyikan, dulu ia pernah ingin menikah tapi itu sangat lama, itu hanya sebuah kenangan masa kecilnya yang mereka sebut cinta monyet. Meskipun Julia tidak bisa melupakan pria itu tapi bukan berarti ia tidak bisa mencintai orang lain.
Julia terlalu sibuk bekerja sehingga ia tidak memilki waktu untuk seperti kebanyakan orang lain pacaran. Randy sangat memahami kondisinya. Itulah sebabnya ia memilih pria baik itu untuk menjadi suaminya.
"Aku berjanji akan membahagiakan kamu, aku berjanji." Katanya lirih saat mereka berada di sebuah ruangan khusus.
Fitting baju sudah selesai, mereka akan segera pergi. Julia sudah mengganti bajunya. Randy juga menyiapkan mobil. Dua hari lagi pernikahan mereka akan dilaksanakan. Rasa bahagia tidak bisa di ungkapkan dengan
Semua berjalan baik, pernikahan mereka memang terlalu mendadak semua karena orang tua Julia yang meminta. Ayahnya ingin melihat Julia segera menikah dan Randy mengabulkan keinginan orang tua Julia yang saat itu ayahnya sedang sakit.
Bukan terpaksa tapi kesempatan , sudah lama Randy ingin menyampaikan niat baiknya tapi Julia melarangnya. Belum siap alasanya. Karena permintaan ayahnya Julia pun tidak mampu lagi menolak.
Randy juga begitu baik, bukan hanya kepada dirinya tapi kepada keluarganya. Menunggu hari H merekapun sepakat untuk tidak bertemu selama dua hari. Meskipun begitu bukan berarti tidak saling memberi kabar.
Hampir seratus persen hanya tinggal menunggu di mana Randy akan mengucapkan janji suci . Semua temanya mulai memberikan selamat dan doa melalui chat pribadi. Hanya menghitung hari rasanya tidak sabar mengenakan gaun pengantin di mana saat itu semua mata akan melihat ke arahnya.
Mereka berdua akan duduk bersandingan dan mengucap janji suci, membayangkan hal itu membuat jantung Julia berdetak lebih kencang, ia gugup tapi tidak sabar untuk melaluinya bersama Randy.
Di malam itupun Julia tidak tidur dengan nyenyak tapi ia berusaha untuk tidur cukup. Seminggu sebelumnya dia memang sudah mengambil cuti atas permintaan orang tuanya. Meskipun semua terlalu mendadak tapi tidak buru-buru juga.
Menyiapkan fisik dan mental juga sangat penting, hal itu yang teman-temanya ingatkan saat Julia mulai menceritakan perasaanya kepada beberapa sahabatnya.
Burhan dan Sinta berharap pernikahan anaknya berjalan lancar.
Burhan yang kini hanya duduk kursi roda itu tidak berhenti tersenyum saat menunggu hari pernikahan anaknya. Randy cukup matang untuk berkeluarga, pekerjaannya juga lumayan bagus, keluarganya juga adalah orang baik-baik.
Menikahkan Julia dengan Randy adalah pilihan yang tepat, begitu pikir Burhan.
"Ayah, kenapa belum tidur?" Julia menemukan Burhan terjaga di ruang tamu.
"Ayah tidak bisa tidur, Julia kenapa belum tidur?"
"Em, Ayah , Ayah harus istirahat, harinya adalah besok pagi, tubuh Ayah tidak akan kuat seharian menjamu para tamu besok kalau Ayah tidak istirahat."
"Julia juga, istirahatlah. Ayah akan segera ke kamar."
"Em, Julia akan segera tidur ."
Malam ini terasa panjang bagi ke dua orang tua Julia mungkin karena besok mereka akan melepaskan putri sulung mereka kepada seorang pria yang akan membahagiakannya sepanjang umurnya.
Sedangkan Julia sampai terbawa mimpi karena seharian mungkin pikiranya fokus kepada hari pernikahannya besok pagi. Semua seperti nyata , Julia mengenakan gaun pengantin yang beberapa hari yang lalu ia pilih. Meskipun di katakan buru-buru tapi semua memang berjalan sesuai harapan. Mereka hanya akan saling mengucap janji suci, iya, tinggal hari esok semua menjadi nyata. Julia akan menjadi seorang istri.
Dari kejauhan Julia berdiri dan melihat mempelai laki-laki menghampirinya. Dengan senyum merekah Julia menanti , seperti seorang putri yang akan menuggu pangerannya meraih tanganya lalu berdiri di tengah para tamu untuk mengikat janji suci.
Matanya terbuka ia bangun dari tidurnya, semua terasa seperti nyata. Tapi Julia bingung di dalam mimpi itu kenapa pengantin laki-lakinya bukan Randy. Ini terasa seperti lucu, Julia tidak mau ambil pusing.
Jam dinding menunjukkan pukul 05:00 sepertinya jam segini ke dua orang tuanya sudah bangun. Julia tidak ingin memberitahukan mimpi yang baru saja ia alami. Orang tua selalu mengaitkan hal-hal dengan mitos, Julia hanya ingin menyambut hari ini dengan suka cita.
Ini adalah hari pernikahanya, Julia terlihat begitu bersemangat. Sebentar lagi mereka akan berangkat ke hotel di mana acara di gelar. Persiapan sudah selesai hanya tinggal menunggu supir untuk membawa semua ke dalam mobil.
Keluarga ini sangat peduli dalam segala hal , begitu juga dengan ke dua adik perempuan Julia . Mereka sangat bahagia melihat kakaknya menjadi pengantin. Mereka berdua , Lily dan Melly mereka begitu menjaga kakak perempuan mereka.
Setelah selesai sekolah menengah pertama Julia sudah bekerja karena keadaan ekonomi keluarga tidak stabil, kini ia akan menikah, semua pasti akan berbeda tapi Julia harus menikah. Ini permintaan Burhan yang akhir-akhir ini sering sakit-sakitan.
Jantung Julia yang tidak beraturan dapat terasa oleh dua adiknya , mereka berdua tahu ini adalah momen sekali seumur hidup kakaknya. Wajar jika ia merasa grogi.
Bukan pernikahan sultan tapi keluarga Julia akan datang. Pasalnya Julia tidak pernah memamerkan siapapun laki-laki yang dekat dengannya dan tiba-tiba ia sudah menikah.
Mereka penasaran laki-laki seperti apa membuat Julia ingin menikah. Ada yang ikut bahagia ada juga yang hanya sekedar nyinyir keluarga Julia yang dari orang sederhana.
"Seperti siapa sih calon lakik na?"
"Kita liat saja entar, tidak mungkin bisa bersaing dengan mantuku." Jawab seorang tetangga Julia.
Bab 1 Chapter 01
20/06/2023