Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Takdir Cinta Arabella

Takdir Cinta Arabella

GT Shenzhen

5.0
Komentar
1.3K
Penayangan
5
Bab

Arabella Grastasia adalah gadis dari keluarga biasa, pekerja keras, dan penuh dengan ambisi untuk sukses, ia bekerja sebagai sekertaris utama dalam sebuah perusahaan ternama di kotanya. Kehidupannya yang relatif lancar berubah terbalik ketika dia tiba-tiba bertemu dengan Shangkara Pramudya, pria tampan dan sukses yang menjadi direktur baru di perusahaan tempatnya bekerja dan pria itu tidak lain adalah mantan pacarnya. Arabella terpaksa harus bertahan karena tidak mudah baginya menempati posisi saat ini, meski harus diwarnai dengan pertengkaran dan keluhan masa lalu. Namun keduanya berusaha bersikap profesional. Bagaimanakah kelanjutan dari kisah cinta mereka? Akankah benih-benih cinta masa lalu kembali tumbuh dan menyatukan kembali cinta yang pernah kandas?

Bab 1 Direktur baru

Terlihat di sebuah rumah sederhana, seorang gadis tengah sibuk bersiap-siap untuk berangkat kerja.

"Bella! Sarapan dulu, Nak," teriak sang Ibu mengingatkan putrinya untuk sarapan.

"Nanti saja, Bu, aku sarapan di kantor!" balas Arabella sembari memakai sepatu kerjanya lalu menatap arloji di pergelangan tangannya.

"30 menit lagi," gumamnya sembari berdiri dan hendak pergi. "Bu, aku pergi dulu!" teriaknya yang sudah berada di depan pintu rumahnya.

Kemudian Ia berlari ke luar dan mencari taksi. Meski jarak rumah dan kantornya tak terlalu jauh, tetapi di jam seperti ini biasanya terjadi

kemacetan panjang.

Di dalam taksi, Arabella terus mengomel dalam hati karena bangun agak kesiangan dari biasanya, semalam ia harus begadang demi menyelesaikan pekerjaan kantor yang seharusnya dikerjakan oleh direktur perusahaan. Namun, karena beliau tiba-tiba saja mengundurkan diri tanpa pemberitahuan sebelumnya, memaksanya harus menyelesaikan semua pekerjaan sebagai sekertaris utama.

"Ah, mengapa juga Pak Narendra harus berhenti tiba-tiba seperti itu tanpa mengabari dan menyelesaikan tugasnya?" gerutunya sembari

memijat tengkuk yang terasa pegal karena harus duduk lama di depan komputer semalaman.

Ponselnya bergetar, sebuah pesan grup kantor membuat fokusnya teralihkan. Keningnya berkerut samar kala membaca pesan yang

mengatakan bahwa direktur baru akan masuk menggantikan Pak Narendra.

"Direktur baru? Syukurlah, setidaknya aku tidak harus terus terusan menghendel semua pekerjaan yang membuatku kelelahan," ucapnya sembari tersenyum manis menatap ke luar.

Arabella adalah gadis pekerja keras yang sejak 4 tahun ini menempati posisi sebagai sekertaris utama yang semula hanya sebagai sekertaris

biasa. Namun, karena ia merupakan lulusan dari universitas ternama dan memiliki nilai yang cukup tinggi, hingga ia bisa menempati posisinya saat ini yang di mana akan sulit di dapatkan jika tidak memiliki orang dalam.

Berkat kerja keras dan keuletannya, ia mampu menjadi sekertaris utama . Arabella di kenal sangat cekatan dalam berbagai hal, kecerdasan, dan kemampuannya tidak bisa di ragukan lagi. Ia sudah membuktikan diri dalam berbagai

proyek yang dikerjakan dalam membantu direktur perusahaan bahkan semua karyawan tahu bagaimana ia bekerja selama ini. Arabella begitu disegani oleh para karyawan di dalam perusahaan itu. Tak sedikit yang mengagumi akan keuletan dan kecerdasan yang ia miliki. Selain itu, wajahnya yang cantik menjadi dambaan para pria yang bekerja di sana. Namun, hingga saat ini belum juga memiliki seorang kekasih karena hanya fokus pada pekerjaannya tak berniat menjalin hubungan dengan siapa pun.

Usianya yang sudah cukup matang untuk menikah pun kerap menjadi pergunjingan saat pertemuan keluarga. Namun, ia hanya mengabaikan semua itu dan lebih memilih fokus pada pekerjaannya saja.

Taksi berhenti tepat di depan gedung perusahaannya, untung saja hari ini tidak terlalu macet hingga ia tidak harus terlambat dan memberi kesan buruk di hari pertama kedatangan direktur barunya.

Arabella segera bergegas masuk dan mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut kedatangan direktur baru yang ia pun juga belum melihatnya karena begitu sangat mendadak. Mulai dari pengunduran diri dari direktur lama dan sekarang kedatangan direktur baru, semua serba dadakan. Arabella bahkan tidak menerima informasi apa pun sebelumnya.

Untungnya direktur baru itu akan datang agak siang hingga memberinya waktu untuk mempersiapkan segala sesuatunya dalam menyambut kedatangan direktur baru itu.

Setelah menyelesaikan pekerjaannya, ia beristirahat sejenak. Seorang pria dari bidang pemasaran menghampirinya. "Kau begitu bekerja keras, bisakah kau sedikit bersantai?" tegurnya sembari memberikan kaleng minuman dingin padanya.

Arabella tersenyum sembari meraih kaleng minuman itu lalu meneguknya "Aku harus bekerja keras untuk mempertahankan posisiku," ucapnya dengan akrab.

Pria itu adalah Naufal, ketua Team dalam bidang pemasaran yang juga merupakan teman Arabella di masa kuliah dulu, mereka sama-sama mendaftar di perusahaan yang sama dengan jurusan yang berbeda dan keduanya

sama-sama diterima.

Dari sorot matanya, Naufal terlihat jelas betapa ia peduli pada Arabella. Namun, gadis itu hanya terlihat biasa saja memperlakukannya. Sejak dulu Naufal memang sangat menyukai Arabella. Namun, Arabella tidak pernah menganggapnya lebih dari sekedar teman saja.

"Apa kau tahu siapa direktur baru yang ditunjuk menggantikan direktur Narendra?" tanya Naufal.

Arabella menggelengkan kepalanya "Aku sama sekali tidak tahu," jawabnya.

"Kamu adalah sekertaris utama di perusahaan ini, bagaimana bisa kamu tidak mendapatkan informasi sedikit pun?" tanya Naufal merasa

bingung.

"Entahlah, semua serba dadakan. Ini bahkan tidak diputuskan oleh dewan direksi, makanya aku sama sekali tidak mendapat bocoran apa pun," ujarnya.

Arabella mendapat pesan di ponselnya yang mengatakan jika sebentar lagi direktur baru akan tiba, ia segera berdiri dan berkata "Sebentar lagi dia tiba, aku permisi dulu untuk segera bersiap-siap," ucapnya sembari melangkah dengan terburu buru.

Arabella mengumpulkan beberapa orang penting untuk berbaris memberi sambutan. Sebagai sekertaris utama, ia berdiri di barisan tengah.

Sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti tepat di depan mereka. Sang supir, turun terlebih dahulu dan membuka pintu penumpang. Semua orang membungkuk, memberi hormat pada atasan baru mereka. Terlihat seorang pria berwibawa dan berkarisma berjalan melewati barisan tersebut.

Arabella mengangkat sedikit wajahnya dan memberikan senyuman lebar. Akan tetapi, hal itu tak berlangsung lama, senyumannya seketika memudar setelah memastikan siapa pria yang ada di hadapannya.

"Dia?!, ini tidak mungkin, kan? Pasti hanya wajahnya saja yang mirip." Batinnya bergemuruh.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh GT Shenzhen

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku