Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Hubungan Kontrak Dengan CEO Dingin

Hubungan Kontrak Dengan CEO Dingin

Canna Oprhe

5.0
Komentar
138
Penayangan
8
Bab

"Akhiri hubunganmu dengan putraku." Ucap Rosalina yang meminta agar Lucia memutuskan hubungannya dengan kekasihnya. Hidupnya yang selama ini berjalan dengan mulus dan bahagia bersama dengan kekasihnya itu, langsung berubah menjadi malapetaka begitu Lucia Navitan bertemu dengan ibu kandung dari kekasihnya. Dan bukannya mendukung hubungannya dengan Arsyad yang hingga kini berjalan dengan manis, ibunya justru meminta agar hubungan di antara keduanya dapat berakhir. Akankah Arsyad Roygen dan Lucia Navitan tetap mempertahankan hubungan mereka tanpa restu dari ibunda Arsyad, atau Arsyad justru lebih menuruti ucapan ibunya dan memutuskan hubungannya dengan Lucia agar Lucia tidak menderita?

Bab 1 Akhiri Hubunganmu Dengan Putraku

Di pagi hari, gadis berambut panjang dengan warna hitam pekat bernama Lucia Navitan, terkejut saat mengetahui ada seorang wanita tua yang mengajaknya pergi untuk mengobrol berdua saja di suatu tempat. Wanita muda yang berniat untuk berangkat kerja itu pun, terpaksa mengikuti kemana wanita paruh baya tadi pergi karena wanita tua tersebut, mengaku bahwa ia adalah ibu kandung dari kekasihnya yang selama ini anehnya tidak ia ketahui.

"Jadi ... apa yang ingin Anda katakan kepada saya?" Tanya Lucia begitu wanita yang meskipun sudah tua namun masih terlihat sangat cantik tersebut, membawanya ke sebuah restoran.

Sambil tersenyum, wanita tua tersebut pun memperkenalkan dirinya terlebih dahulu. "Sebelum itu, perkenalkan terlebih dahulu, aku adalah Rosalina Roygen. Maaf karena telah membawamu ke tempat ini secara paksa, karena aku tidak yakin ke depannya memiliki kesempatan untuk bertemu denganmu jika melewatkanmu begitu saja seperti tadi." Jawab wanita tua tersebut sambil mengangkat cangkir teh di depannya dengan sangat anggun.

Lucia yang merasa tidak asing dengan nama tersebut pun, mencoba mengingatnya kembali, di mana ia pernah mendengar nama tersebut di suatu tempat. Dan betapa terkejutnya Lucia, begitu berhasil mengingat bahwa wanita tua di depannya ini, rupanya adalah orang penting. "An-Anda ... jangan bilang, Nyonya Rosaline?" Kata Lucia yang baru teringat dengan nama pemilik perusahaan utama dari perusahaan cabang tempatnya bekerja sekarang ini. Ia benar-benar tidak menyangka jika orang yang selama ini hanya pernah ia dengar namanya saja, kini bahkan duduk dan meminum secangkir teh dengan santai di depannya.

Rosalina pun mengangguk, ia tersenyum karena tidak menyangka Lucia akan mengenalinya secepat ini meskipun selama ini ia tidak pernah menampakkan wajahnya secara jelas di muka umum. "Benar, rupanya kau cepat mengenaliku, ya. Aku adalah pemilik perusahaan tempatmu bekerja, sekaligus ibu dari kekasihmu itu." Tutur Rosalina dengan santai sambil menunjukkan kepasa Lucia, sebuah foto dimana Rosalina terlihat tengah merangkul erat kekasihnya yang bernama Arsyad.

Begitu melihat foto yang tampaknya asli dan tidak di rekayasa tersebut, barulah Lucia menyadari bahwa selama ini rupanya ia telah di tipu oleh kekasihnya yang mengaku padanya sebagai orang biasa selama mereka menjalin kasih dua tahun ini. "Anda belum menjawab pertanyaan saya yang tadi. Apa sebenarnya tujuan Anda menemui saya seperti ini?" Ucap Lucia yang berusaha sekuat tenaga untuk menyembunyikan rasa syok yang ia alami, setelah mengetahui kenyataan pahit tersebut.

Rosalina pun tersenyum. Berbeda dengan apa yang ia pikirkan tadi, reaksi yang Lucia tunjukkan sekarang ini rupanya lebih tenang dan Lucia juga terlihat sangat mampu untuk mengontrol dirinya sendiri. "Tampaknya kau sangat terburu-buru sekali, ya. Baiklah kalau begitu ... aku akan langsung mengatakan niatku dengan jelas. Tolong jauhi putraku." Ujar Rosalina dengan ekspresi wajah datar.

Mendengar Rosalina yang langsung memintanya untuk mengakhiri hubungan dengan Arsyad di pertemuan pertama mereka ini, tentunya membuat Lucia pun merasa heran. "Kami sudah menjalin hubungan selama dua tahun, tapi kenapa Anda baru mengatakan hal seperti ini setelah sekian lama? Saya merasa ini tidak masuk akal." Kata Lucia yang sejujurnya masih sulit untuk mencerna situasi membingungkan ini sekarang.

Rosalina merasa apa yang Lucia katakan padanya adalah hal yang wajar, karena siapapun pasti akan merasa bingung jika mengalami hal yang sama dengan Lucia. "Apa kau tau alasan mengapa selama ini kau tidak pernah naik jabatan sekali pun meskipun sudah cukup lama mengabdi dengan perusahaan, dan menunjukkan kemampuanmu yang luar biasa?" Tanya Rosalina.

Lucia pun menggelengkan kepalanya. Ia tidak bisa menebak apa maksud Rosalina menanyakan hal yang tidak ada hubungannya dengan topik pembicaraan mereka sebelumnya seperti sekarang ini. "Memang apa hubungannya hal itu dengan masalah yang sedang kita bahas sekarang ini?" Jawab Lucia yang sejujurnya juga merasa tidak adil, karena ia bahkan tidak pernah mendapatkan kenaikan gaji sekalipun di perusahannya meskipun teman-temannya yang lain sudah mendapatkannya sebanyak dua sampai tiga kali.

Karena tampaknya Lucia masih belum bisa memahami situasi yang terjadi sekarang, Rosalina pun terpaksa harus banyak bicara untuk memberinya penjelasan. "Sebenarnya atasanmu sudah beberapa kali mengajukan padaku untuk menaikkan jabatanmu di perusahaan. Namun aku menolaknya karena merasa tidak setuju dengan hubunganmu dan juga putraku." Kata Rosalina dengan jujur.

Lucia merasa terkejut. Ia tidak menyangka jika rupanya ketidakadilan yang ia alami selama ini, penyebab utamanya adalah wanita tua yang ada di hadapannya sekarang. "Di luar dugaan. Rupanya orang hebat seperti Anda tidak bisa membedakan urusan pribadi dengan pekerjaan, ya." Tutur Lucia yang secara terang-terangan menunjukkan sikap tidak senangnya dengan perilaku Rosalina.

Mendengar ucapan yang keluar dari mulut Lucia barusan, tentunya membuat Rosalina yang memiliki harga diri tinggi tersebut pun merasa tersinggung. "Karena selama ini Arsyad terbiasa bergonta-ganti pasangan sebelum bersama denganmu, aku berfikir untuk membiarkan dia bersenang-senang denganmu hingga dia bosan dengan mainannya. Tapi ternyata tidak seperti itu, kau menjalin hubungan dengannya sangat lama hingga aku merasa heran melihatnya. Maka dari itu, sekarang aku minta padamu untuk mengakhiri hubungan dengan putraku selagi aku masih bicara baik-baik." Ancam Rosalina.

Begitu mendengar Rosalina yang mengancamnya sekarang, membuat Lucia pun naik pitam. "Memangnya apa yang akan Anda lakukan jika saya menolak untuk melakukannya? Saya akan mengundurkan diri sekarang juga dari perusahaan. Dan untuk seterusnya, saya harap kita tidak akan pernah bertemu lagi di manapun itu. Karena tampaknya tidak ada lagi yang harus kita berdua bicarakan, saya permisi." Ujar Lucia yang langsung beranjak bangun dan memutuskan untuk pergi sebelum emosinya semakin meledak lebih dari sekarang.

Melihat Lucia yang dengan tidak sopan langsung pergi bahkan sebelum ia selesai berbicara, tentunya membuat Rosalina pun tidak memiliki pilihan lain selain mengancamnya dengan lebih serius lagi. "Ku dengar kau punya adik laki-laki yang baru saja lulus sma, ya? Jika kau menolak untuk mengakhiri hubunganmu dengan Arsyad .... terpaksa aku harus menggunakan kekuasaan yang ku miliki untuk membuat adikmu tidak bisa lanjut kuliah, bahkan bekerja di tempat manapun di negara ini." Ucap Rosalina untuk menghentikan Lucia.

Mendengar Rosalina yang kini mengancamnya dengan menggunakan adiknya, tentunya membuat Lucia pun jadi merasa takut karena ia sangat menyayangi adiknya tersebut. "Ini adalah urusan kita berdua, tolong jangan membawa-bawa nama adik saya dalam hal ini, ia tidak bersalah. Me-memangnya ... apa yang akan Anda berikan kepada saya jika saya mengakhiri hubungan dengan Arsyad?" Tanya Lucia yang sejujurnya tidak menyangka jika rupanya selama ini Rosalina telah menyelidiki tentang dirinya sampai sejauh itu.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Canna Oprhe

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku