Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
Di sebuah rumah kontrakan yang sangat kecil, hiduplah sebuah keluarga, Suaminya bernama Parman dan istri nya bernama Lastri, mereka memiliki seorang anak perempuan yang bernama Anita.
Anita berusia 10 tahun, walaupun Anita adalah anak satu-satunya, tapi ayah dan ibunya tidak memanjakan nya, justru kedua orang tua nya tidak pernah perduli kepadanya, sehingga dia terpaksa harus mandiri dan memasak sendiri jika mau makan.
Suatu hari kedua orang tua nya memutuskan untuk bercerai karna Ibu Lastri bosan dengan suaminya yang miskin itu, mereka berdua menolak merawat Anita, jadi mereka meninggalkan nya sendirian di rumah kontrakan.
Tidak ada uang yang di miliki Anita, dia pun terpaksa berhenti sekolah kemudian memutuskan menjadi pemulung hanya untuk bisa makan.
Setelah beberapa hari kemudian, sang pemilik rumah menagih uang sewa rumah kepada nya, tapi karna dia tidak punya uang maka dia pun diperintahkan untuk segera meninggalkan rumah itu dan tinggal di mesjid, di belakang mesjid ada sebuah bangunan kecil bekas gudang, tempat itu tidak lagi digunakan karna bahkan atap nya juga banyak yang bolong, setelah beberapa hari tinggal di tempat itu hujan turun di semua ruangan dan Anita terpaksa duduk untuk mengurangi air hujan membasahi tubuh nya.
Suatu hari Anita bertemu seorang perempuan yang kira-kita seusia dengan ibu nya, wanita itu berteduh karna dia kehujanan dijalan, setelah memarkir motor nya wanita itu masuk ke dalam mesjid, dia melihat Anita membersihkan mesjid kemudian wanita itu mendekati nya dan mulai bertanya.
"Kamu bekerja disini?" tanya wanita itu, dengan heran Anita melihat kearah wajah wanita itu, kemudian wanita itu mengulurkan tangan nya sambil berkata.
"Nama ku Romlah, apakah kamu bekerja di sini?"
"Tidak Bu' tapi karna saya tinggal disini, jadi saya membantu Abang Encup membersihkan mesjid ini." sahut Anita dengan sopan sambil menunjuk kearah pria yang tadi dia sebut nama nya dan Romlah pun juga mengikuti arah yang di tunjukan Anita, kemudian Romlah melihat lagi ke arah Anita.
"Berapa usia mu?"
"10 tahun Bu!" sahut Anita.
"Gimana kalau kamu bekerja di tempat ibu saja," pinta Romlah pada Anita.
"Tapi saya...." sahut Anita sambil dia melihat pakaian nya yang lusuh dan kotor.
"Jangan khawatir tentang pakaian mu, karna anak ibu seusia mu dan ada beberapa baju bekas nya yang cocok untuk kamu, ibu juga akan menggajih kamu 500 ribu sebulan." sahut Romlah, kemudian Anita pun mengangguk dan setelah hujan reda, dia ikut Romlah pergi dengan motor nya.
Sampai nya di rumah, Anita langsung di sambut sinis oleh anak perempuan nya Romlah yang bernama Miranda, dengan nada sedikit membentak Miranda bertanya.
"Mengapa ibu mengajak gembel kerumah kita?" ucap nya dengan nada tinggi.