Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Pernikahan Kontrak CEO Muda

Pernikahan Kontrak CEO Muda

Author Ara

5.0
Komentar
5.6K
Penayangan
78
Bab

Adrian, seorang CEO muda yang tampan dan sukses, merasa kesepian dalam hidupnya yang sibuk. Namun, segalanya berubah ketika ia bertemu dengan Gea, seorang wanita yang dijodohkan dengannya dalam sebuah pernikahan kontrak. Awalnya, keduanya hanya berusaha untuk memenuhi ketentuan pernikahan mereka, tetapi lambat laun mereka mulai merasakan kecocokan satu sama lain. Namun, banyak rintangan yang menghalangi hubungan mereka, termasuk orang ketiga yang mencoba menghancurkan hubungan mereka. Di tengah-tengah semua masalah ini, Adrian dan Gea harus memutuskan apakah mereka akan mengikuti keinginan hati mereka atau tetap mematuhi perjanjian pernikahan mereka. Apakah mereka bisa mengatasi segala halangan dan menemukan kebahagiaan bersama?

Bab 1 Pertemuan

Adrian berdiri di lobi hotel bintang lima dengan dadanya berdebar-debar. Hari ini adalah hari pertemuan pertamanya dengan Gea, perempuan yang dijodohkan dengannya oleh keluarga mereka. Meskipun Adrian memiliki sedikit perasaan cemas, dia tidak sabar untuk bertemu Gea dan melihat seperti apa wanita yang akan menjadi pasangannya seumur hidupnya.

Adrian memeriksa jam tangannya dan melihat bahwa ia masih punya waktu 10 menit sebelum pertemuan mereka. Dia memutuskan untuk menenangkan dirinya sendiri dengan berjalan-jalan di sekitar lobi. Sambil berjalan, Adrian melihat seorang wanita yang sedang duduk di sebuah sofa, dan segera menyadari bahwa itu adalah Gea.

Adrian mendekat dan menyapa Gea dengan senyum lembut, "Hai, Gea. Apa kabar?"

Gea tersenyum, "Halo, Adrian. Saya baik-baik saja, terima kasih. Bagaimana denganmu?"

Adrian merasa lega bahwa Gea tampaknya sangat santai dan ramah. Mereka duduk bersama dan mulai berbincang-bincang. Adrian menyukai cara Gea berbicara, ia merasa Gea sangat cerdas dan humoris. Mereka mulai berbicara tentang hobi mereka, pekerjaan, dan hal-hal lainnya.

Ketika mereka sedang asyik berbincang-bincang, keluarga mereka tiba di lobi.

"Halo Gea. Ya ampun, kamu cantik sekali ya. Kamu cocok menjadi model, sesuai profesimu," sapa Vera. Ia mengusap bahu Gea seakan bangga mengenalnya. Apalagi Gea tipe wanita yang sempurna dari segi penampilan dan fisik.

Gea tersenyum simpul, "Ah, tante bisa saja. Aku tak begitu cantik, yang terpenting hatinya yang cantik."

Vera berbisik di telinga Adrian, "Lupakan Laras. Dia tidak pantas, lebih baik Gea pilihan mama pasti baik."

Inilah yang Adrian tidak suka, mamanya meminta ia menjaga sikap. Tidak boleh terkesan cuek, bosan ataupun diam.

Laras adalah wanita idaman Adrian, bahkan hampir berhasil menggapai hati Laras. Namun Vera langsung memaksanya menjauhi Laras, jika ia tidak patuh maka akan berimbas ke pekerjaan Laras, karirnya akan berantakan. Adrian enggan hidup Laras kembali sulit setelah ia berhasil membantunya dalam hal pekerjaan.

Jika menilai penampilan Gea, Adrian tidak suka dan ingin mual. Apalagi make up Gea yang terlalu tebal, lipstik merah merona, serta wajah halus Gea seakan tidak menampakkan sekecil pori pun. Gea sengaja berdandan cantik hanya untuk memikatnya.

"Adrian, bolehkah aku meminta nomor ponselmu?" tanya Gea, ia mengeluarkan ponsel bermerk ternama dari dalam tas selempangnya. Selain ingin mengenal Adrian lebih dekat lagi, Gea berharap Adrian selalu memberikan kabar.

"Aku tidak membawa ponsel. Maaf," tolak Adrian halus, padahal ia membawanya di dalam saku celananya. Siasat Gea meminta nomor sudah ia ketahui, seperti halnya menebak beberapa wanita cantik diluaran sana yang ingin mendekatinya terlalu agresif.

"Adrian, berikan saja. Bukankah tadi kamu sudah mengisi dayanya?"

Adrian berdecak kesal, mulut mamanya tak bisa diam.

Gea sedikit kecewa karena Adrian seolah berusaha menghindarinya, untung saja Vera jujur.

"Tapi, aku belum ganti kartu. Yang ini masa tenggangnya habis. Maaf ya?" Adrian mencari-cari alasan lain, demi ketenangan hidupnya agar tidak di ganggu Gea, apalagi sampai mendapatka pesan wanita itu.

Gea merasa sedikit kecewa namun ia mengerti bahwa kartu tersebut masih dibutuhkan oleh Adrian. Namun, ia tidak mengerti mengapa Adrian tidak mengatakan hal tersebut sejak awal.

"Tapi kenapa tidak bilang dari awal? Aku sudah bertanya beberapa kali dan kau selalu menghindarinya," tanya Gea dengan suara sedikit kesal.

Adrian merasa sedikit terpojok dengan pertanyaan Gea tersebut, ia sebenarnya tidak ingin membuat Gea kecewa, namun ia juga tidak ingin membuatnya marah. Ia lalu mencoba mencari-cari alasan lain, demi ketenangan hidupnya agar tidak di ganggu Gea.

"Maafkan aku, sebenarnya aku lupa akhir-akhir ini tidak mengisi pulsanya. Ya, karena memang di rumahku ada koneksi wifi. Pikirku, tidak perlu membeli itu. Aku sendiri tidak suka membuang uang kalau bukan kepentigan mendesak," jawab Adrian tenang. Bagaimana pun usaha Gea, akan ia gagalkan. Sebisa mungkin dirinya membangun tembok pembatas besar agar Gea tak bisa menembus hatinya.

Gea terdiam sejenak mendengar jawaban Adrian. Ia tidak menyangka bahwa ada orang lain yang juga menginginkan kartu tersebut. Namun, ia tetap tidak bisa menahan rasa kecewanya.

"Aku mengerti, tapi kenapa kau tidak bilang dari awal saja?" ucap Gea dengan suara yang masih sedikit kesal.

Adrian merasa sedikit tersentak dengan pertanyaan Gea tersebut. Ia memang seharusnya lebih jujur sejak awal, namun ia tidak ingin membuat Gea kecewa. Ia lalu meminta maaf kepada Gea karena telah mengecewakannya.

"Maafkan aku Gea, seharusnya aku lebih jujur sejak awal. Aku tidak ingin membuatmu kecewa, tapi aku juga tidak bisa membohongi diriku sendiri. Aku masih membutuhkan kartu ini untuk beberapa waktu lagi," ucap Adrian dengan suara yang sedikit menyesal.

Gea merasa sedikit lega mendengar permintaan maaf dari Adrian. Meskipun masih kecewa, namun ia juga mengerti bahwa Adrian tidak bermaksud membuatnya kecewa. Ia lalu mengambil nafas panjang sebelum mengucapkan kata-kata penutup.

"Tidak apa-apa Adrian, aku mengerti. Aku hanya sedikit kecewa karena kau tidak jujur sejak awal. Tapi, aku tetap menghargai kejujuranmu sekarang," ucap Gea dengan senyuman yang menenangkan.

"Nanti kalau kalian butuh kabar, bisa lewat perantara mama saja. Biar nanti Vera memberitahu. Setuju kan Ver?" Celine melempar senyumannya pada Vera. Ia memang dekat dengan Vera karena sama-sama mengikuti arisan para ibu sosialita.

"Kabar memang penting. Komunikasi adalah kekuatan cinta dan rumah tangga yang utuh. Kalian nantinya menjadi pasangan suami istri," timpal Alex, ayah Adrian.

Gea dalam hati bersorak senang, mendapatkan pria kaya, tampan, dan binsinya berkembang pesat. Gea ingin menjadi wanita sukses seperti konglomerat ternama. Kesempatan emas ini tidak akan dirinya sia-siakan.

"Maafkan kami, Gea. Karena terlalu memaksamu untuk menikah dengan Adrian," ucap Ver merasa tak enak hati.

Kedua alis Gea mengernyit heran, apakah ini murni terpaksa? Bukan atas keinginan orang tua Adrian?

Gea menghela nafas mencoba untuk biasa saja, "Memangnya Adrian tidak memiliki pacar?" tanyanya penasaran, siapa tau Adrian sedang menyukai seorang wanita, tapi tak bisa menolak permintaan orang tuanya.

"Aku...awhhh," Adrian meringis ketika kakinya di injak oleh Vera. Ia memberikan tatapan tajam pada Vera. 'Apa-apaan sih! Mama ini! Aku mau jujur soal Laras. Anggap saja dia pacarku, biar perjodohan ini batal,' batin Adrian kesal.

"Adrian lajang. Dia belum pernah dekat dengan wanita manapun. Jangan khawatir," ucap Vera, menenangkan kecemasan Gea.

'Omong kosong! Mama dan ayah hanya pilih-pilih saja! Demi pamer pasangan ke rekan kerja saja harus menikah paksa. Huft, aku harus bagaimana supaya pernikahan ini batal? Memangnya mereka pikir menikah itu gampang bisa memunculkan perasan jatuh cinta seiring waktu? Kalau bukan wanita yang di cintainya itu mustahil,' hati Adrian sedikit frustasi, ia berpikir sejenak mencari jalan keluar agar tidak terikat pernikahan permainan ini. Adrian tidak mau hidup berdampingan dengan wanita semacam Gea.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Pernikahan Kontrak CEO Muda
1

Bab 1 Pertemuan

18/03/2023

2

Bab 2 Perjanjian Nikah Kontrak

18/03/2023

3

Bab 3 Sedikit Pamer

19/03/2023

4

Bab 4 Adrian Kesal

20/03/2023

5

Bab 5 Cincin Pilihan Gea

20/03/2023

6

Bab 6 Ciuman

20/03/2023

7

Bab 7 Bertemu Kolega Bisnis

21/03/2023

8

Bab 8 Pura-pura romantis

22/03/2023

9

Bab 9 Foto Prewedding

23/03/2023

10

Bab 10 Acara Pernikahan

23/03/2023

11

Bab 11 Rayuan Adrian

30/03/2023

12

Bab 12 Tinggal Di Mansion

31/03/2023

13

Bab 13 Pasta Lezat

31/03/2023

14

Bab 14 Kritikan Adrian

31/03/2023

15

Bab 15 Masalah Pernikahan Kontrak

31/03/2023

16

Bab 16 Semangat Gea Bangun Pagi

31/03/2023

17

Bab 17 Kesedihan Gea

31/03/2023

18

Bab 18 Laras Punya Calon

31/03/2023

19

Bab 19 Mungkinkah Berselingkuh

31/03/2023

20

Bab 20 Pelukan Hangat

31/03/2023

21

Bab 21 Tentang Perasaan Laras

31/03/2023

22

Bab 22 Laras Tak Mengabari

31/03/2023

23

Bab 23 Sedikit Melupakan Laras

31/03/2023

24

Bab 24 Kunjungan Pabrik

01/04/2023

25

Bab 25 Kerja Sama Tim

01/04/2023

26

Bab 26 Dua Sisi Sedih Dan Bahagia

01/04/2023

27

Bab 27 Adrian Menjawab Pertanyaan Gea

01/04/2023

28

Bab 28 Perasaan Kacau

01/04/2023

29

Bab 29 Adrian Membanggakan Istrinya

01/04/2023

30

Bab 30 Di Cium Gea

01/04/2023

31

Bab 31 Tetap Tegar

02/04/2023

32

Bab 32 Kesepian

03/04/2023

33

Bab 33 Perselisihan

04/04/2023

34

Bab 34 Laras Nakal

05/04/2023

35

Bab 35 Kepergok Yuli

06/04/2023

36

Bab 36 Gea Jagain Adrian

07/04/2023

37

Bab 37 Gea Ikut Ke Kantor

08/04/2023

38

Bab 38 Berangkat Ke Konferensi Acara Industri

09/04/2023

39

Bab 39 Di Suapi Gea

10/04/2023

40

Bab 40 Laras Anak Dari Bos Hery

11/04/2023