Adrian, seorang CEO muda yang tampan dan sukses, merasa kesepian dalam hidupnya yang sibuk. Namun, segalanya berubah ketika ia bertemu dengan Gea, seorang wanita yang dijodohkan dengannya dalam sebuah pernikahan kontrak. Awalnya, keduanya hanya berusaha untuk memenuhi ketentuan pernikahan mereka, tetapi lambat laun mereka mulai merasakan kecocokan satu sama lain. Namun, banyak rintangan yang menghalangi hubungan mereka, termasuk orang ketiga yang mencoba menghancurkan hubungan mereka. Di tengah-tengah semua masalah ini, Adrian dan Gea harus memutuskan apakah mereka akan mengikuti keinginan hati mereka atau tetap mematuhi perjanjian pernikahan mereka. Apakah mereka bisa mengatasi segala halangan dan menemukan kebahagiaan bersama?
Adrian berdiri di lobi hotel bintang lima dengan dadanya berdebar-debar. Hari ini adalah hari pertemuan pertamanya dengan Gea, perempuan yang dijodohkan dengannya oleh keluarga mereka. Meskipun Adrian memiliki sedikit perasaan cemas, dia tidak sabar untuk bertemu Gea dan melihat seperti apa wanita yang akan menjadi pasangannya seumur hidupnya.
Adrian memeriksa jam tangannya dan melihat bahwa ia masih punya waktu 10 menit sebelum pertemuan mereka. Dia memutuskan untuk menenangkan dirinya sendiri dengan berjalan-jalan di sekitar lobi. Sambil berjalan, Adrian melihat seorang wanita yang sedang duduk di sebuah sofa, dan segera menyadari bahwa itu adalah Gea.
Adrian mendekat dan menyapa Gea dengan senyum lembut, "Hai, Gea. Apa kabar?"
Gea tersenyum, "Halo, Adrian. Saya baik-baik saja, terima kasih. Bagaimana denganmu?"
Adrian merasa lega bahwa Gea tampaknya sangat santai dan ramah. Mereka duduk bersama dan mulai berbincang-bincang. Adrian menyukai cara Gea berbicara, ia merasa Gea sangat cerdas dan humoris. Mereka mulai berbicara tentang hobi mereka, pekerjaan, dan hal-hal lainnya.
Ketika mereka sedang asyik berbincang-bincang, keluarga mereka tiba di lobi.
"Halo Gea. Ya ampun, kamu cantik sekali ya. Kamu cocok menjadi model, sesuai profesimu," sapa Vera. Ia mengusap bahu Gea seakan bangga mengenalnya. Apalagi Gea tipe wanita yang sempurna dari segi penampilan dan fisik.
Gea tersenyum simpul, "Ah, tante bisa saja. Aku tak begitu cantik, yang terpenting hatinya yang cantik."
Vera berbisik di telinga Adrian, "Lupakan Laras. Dia tidak pantas, lebih baik Gea pilihan mama pasti baik."
Inilah yang Adrian tidak suka, mamanya meminta ia menjaga sikap. Tidak boleh terkesan cuek, bosan ataupun diam.
Laras adalah wanita idaman Adrian, bahkan hampir berhasil menggapai hati Laras. Namun Vera langsung memaksanya menjauhi Laras, jika ia tidak patuh maka akan berimbas ke pekerjaan Laras, karirnya akan berantakan. Adrian enggan hidup Laras kembali sulit setelah ia berhasil membantunya dalam hal pekerjaan.
Jika menilai penampilan Gea, Adrian tidak suka dan ingin mual. Apalagi make up Gea yang terlalu tebal, lipstik merah merona, serta wajah halus Gea seakan tidak menampakkan sekecil pori pun. Gea sengaja berdandan cantik hanya untuk memikatnya.
"Adrian, bolehkah aku meminta nomor ponselmu?" tanya Gea, ia mengeluarkan ponsel bermerk ternama dari dalam tas selempangnya. Selain ingin mengenal Adrian lebih dekat lagi, Gea berharap Adrian selalu memberikan kabar.
"Aku tidak membawa ponsel. Maaf," tolak Adrian halus, padahal ia membawanya di dalam saku celananya. Siasat Gea meminta nomor sudah ia ketahui, seperti halnya menebak beberapa wanita cantik diluaran sana yang ingin mendekatinya terlalu agresif.
"Adrian, berikan saja. Bukankah tadi kamu sudah mengisi dayanya?"
Adrian berdecak kesal, mulut mamanya tak bisa diam.
Gea sedikit kecewa karena Adrian seolah berusaha menghindarinya, untung saja Vera jujur.
"Tapi, aku belum ganti kartu. Yang ini masa tenggangnya habis. Maaf ya?" Adrian mencari-cari alasan lain, demi ketenangan hidupnya agar tidak di ganggu Gea, apalagi sampai mendapatka pesan wanita itu.
Gea merasa sedikit kecewa namun ia mengerti bahwa kartu tersebut masih dibutuhkan oleh Adrian. Namun, ia tidak mengerti mengapa Adrian tidak mengatakan hal tersebut sejak awal.
"Tapi kenapa tidak bilang dari awal? Aku sudah bertanya beberapa kali dan kau selalu menghindarinya," tanya Gea dengan suara sedikit kesal.
Adrian merasa sedikit terpojok dengan pertanyaan Gea tersebut, ia sebenarnya tidak ingin membuat Gea kecewa, namun ia juga tidak ingin membuatnya marah. Ia lalu mencoba mencari-cari alasan lain, demi ketenangan hidupnya agar tidak di ganggu Gea.
"Maafkan aku, sebenarnya aku lupa akhir-akhir ini tidak mengisi pulsanya. Ya, karena memang di rumahku ada koneksi wifi. Pikirku, tidak perlu membeli itu. Aku sendiri tidak suka membuang uang kalau bukan kepentigan mendesak," jawab Adrian tenang. Bagaimana pun usaha Gea, akan ia gagalkan. Sebisa mungkin dirinya membangun tembok pembatas besar agar Gea tak bisa menembus hatinya.
Gea terdiam sejenak mendengar jawaban Adrian. Ia tidak menyangka bahwa ada orang lain yang juga menginginkan kartu tersebut. Namun, ia tetap tidak bisa menahan rasa kecewanya.
"Aku mengerti, tapi kenapa kau tidak bilang dari awal saja?" ucap Gea dengan suara yang masih sedikit kesal.
Adrian merasa sedikit tersentak dengan pertanyaan Gea tersebut. Ia memang seharusnya lebih jujur sejak awal, namun ia tidak ingin membuat Gea kecewa. Ia lalu meminta maaf kepada Gea karena telah mengecewakannya.
"Maafkan aku Gea, seharusnya aku lebih jujur sejak awal. Aku tidak ingin membuatmu kecewa, tapi aku juga tidak bisa membohongi diriku sendiri. Aku masih membutuhkan kartu ini untuk beberapa waktu lagi," ucap Adrian dengan suara yang sedikit menyesal.
Gea merasa sedikit lega mendengar permintaan maaf dari Adrian. Meskipun masih kecewa, namun ia juga mengerti bahwa Adrian tidak bermaksud membuatnya kecewa. Ia lalu mengambil nafas panjang sebelum mengucapkan kata-kata penutup.
"Tidak apa-apa Adrian, aku mengerti. Aku hanya sedikit kecewa karena kau tidak jujur sejak awal. Tapi, aku tetap menghargai kejujuranmu sekarang," ucap Gea dengan senyuman yang menenangkan.
"Nanti kalau kalian butuh kabar, bisa lewat perantara mama saja. Biar nanti Vera memberitahu. Setuju kan Ver?" Celine melempar senyumannya pada Vera. Ia memang dekat dengan Vera karena sama-sama mengikuti arisan para ibu sosialita.
"Kabar memang penting. Komunikasi adalah kekuatan cinta dan rumah tangga yang utuh. Kalian nantinya menjadi pasangan suami istri," timpal Alex, ayah Adrian.
Gea dalam hati bersorak senang, mendapatkan pria kaya, tampan, dan binsinya berkembang pesat. Gea ingin menjadi wanita sukses seperti konglomerat ternama. Kesempatan emas ini tidak akan dirinya sia-siakan.
"Maafkan kami, Gea. Karena terlalu memaksamu untuk menikah dengan Adrian," ucap Ver merasa tak enak hati.
Kedua alis Gea mengernyit heran, apakah ini murni terpaksa? Bukan atas keinginan orang tua Adrian?
Gea menghela nafas mencoba untuk biasa saja, "Memangnya Adrian tidak memiliki pacar?" tanyanya penasaran, siapa tau Adrian sedang menyukai seorang wanita, tapi tak bisa menolak permintaan orang tuanya.
"Aku...awhhh," Adrian meringis ketika kakinya di injak oleh Vera. Ia memberikan tatapan tajam pada Vera. 'Apa-apaan sih! Mama ini! Aku mau jujur soal Laras. Anggap saja dia pacarku, biar perjodohan ini batal,' batin Adrian kesal.
"Adrian lajang. Dia belum pernah dekat dengan wanita manapun. Jangan khawatir," ucap Vera, menenangkan kecemasan Gea.
'Omong kosong! Mama dan ayah hanya pilih-pilih saja! Demi pamer pasangan ke rekan kerja saja harus menikah paksa. Huft, aku harus bagaimana supaya pernikahan ini batal? Memangnya mereka pikir menikah itu gampang bisa memunculkan perasan jatuh cinta seiring waktu? Kalau bukan wanita yang di cintainya itu mustahil,' hati Adrian sedikit frustasi, ia berpikir sejenak mencari jalan keluar agar tidak terikat pernikahan permainan ini. Adrian tidak mau hidup berdampingan dengan wanita semacam Gea.
Bab 1 Pertemuan
18/03/2023
Bab 2 Perjanjian Nikah Kontrak
18/03/2023
Bab 3 Sedikit Pamer
19/03/2023
Bab 4 Adrian Kesal
20/03/2023
Bab 5 Cincin Pilihan Gea
20/03/2023
Bab 6 Ciuman
20/03/2023
Bab 7 Bertemu Kolega Bisnis
21/03/2023
Bab 8 Pura-pura romantis
22/03/2023
Bab 9 Foto Prewedding
23/03/2023
Bab 10 Acara Pernikahan
23/03/2023
Bab 11 Rayuan Adrian
30/03/2023
Bab 12 Tinggal Di Mansion
31/03/2023
Bab 13 Pasta Lezat
31/03/2023
Bab 14 Kritikan Adrian
31/03/2023
Bab 15 Masalah Pernikahan Kontrak
31/03/2023
Bab 16 Semangat Gea Bangun Pagi
31/03/2023
Bab 17 Kesedihan Gea
31/03/2023
Bab 18 Laras Punya Calon
31/03/2023
Bab 19 Mungkinkah Berselingkuh
31/03/2023
Bab 20 Pelukan Hangat
31/03/2023
Bab 21 Tentang Perasaan Laras
31/03/2023
Bab 22 Laras Tak Mengabari
31/03/2023
Bab 23 Sedikit Melupakan Laras
31/03/2023
Bab 24 Kunjungan Pabrik
01/04/2023
Bab 25 Kerja Sama Tim
01/04/2023
Bab 26 Dua Sisi Sedih Dan Bahagia
01/04/2023
Bab 27 Adrian Menjawab Pertanyaan Gea
01/04/2023
Bab 28 Perasaan Kacau
01/04/2023
Bab 29 Adrian Membanggakan Istrinya
01/04/2023
Bab 30 Di Cium Gea
01/04/2023
Bab 31 Tetap Tegar
02/04/2023
Bab 32 Kesepian
03/04/2023
Bab 33 Perselisihan
04/04/2023
Bab 34 Laras Nakal
05/04/2023
Bab 35 Kepergok Yuli
06/04/2023
Bab 36 Gea Jagain Adrian
07/04/2023
Bab 37 Gea Ikut Ke Kantor
08/04/2023
Bab 38 Berangkat Ke Konferensi Acara Industri
09/04/2023
Bab 39 Di Suapi Gea
10/04/2023
Bab 40 Laras Anak Dari Bos Hery
11/04/2023