"Saya akan membantu biaya pengobatan Ibumu. Tetapi dengan satu syarat," ujar laki-laki berjas putih nan rapi yang dipanggil dokter itu.
Sontak perkataan laki-laki yang berprofesi sebagai dokter tersebut menyentak Alana, wanita berusia 25 tahun-an. "Maksud, Dokter? Dokter mau membiayai pengobatan ibu saya?" tanya Alana memastikan.
Tak bisa dipungkiri dengan pernyataan laki-laki dengan nama Bernando Thomas tersebut sangat menyebabkan Alana tidak percaya. Karena siapa yang mau membiayai pengobatan ibunya? Tidak ada, bahkan dia pun tak sanggup. Terlebih lagi, ibunya yang sedang koma dan membutuhkan banyak dana.
"Ya, saya akan membantu kamu. Tetapi seperti yang saya katakan, saya memiliki satu syarat kepadamu," timpal Bernando Thomas mengulang perkataannya sesaat lalu.
"A-Apa syaratnya, Dok? A-Akan saya lakukan apa pun itu demi ibu saya," ujar Alana dengan penuh tergesa. Bagi Alana, keadaan ibunyalah yang terpenting, sehingga dia berniat melakukan apa pun.
Sejenak suasana di ruangan Bernando Thomas itu hening, bahkan laki-laki yang disapa "pak Dokter" itu pun juga tak menimpali sepatah kata dan hanya menatap lekat Alana, wanita muda begitu rupawan di hadapannya.
"Jadilah, istriku, Alana!" timpal Bernando Thomas setelah beberapa saat terdiam.
Sontak perkataan Bernando Thomas itu mengagetkan Alana, bahkan wanita itu diam membisu.
Sungguh Alana dilanda tanya besar dan ketidak percayaan. Karena bagaimanapun juga Bernando Thomas baginya adalah laki-laki mapan, tampan, dan sangat terpandang, jadi bagi Alana ketidakmungkinan bahkan suatu kemustahilan bahwa Betnando Thomas memintanya menjadi istri dari laki-laki blasteran Belanda itu.
Meskipun begitu, tak bisa dipungkiri ada setitik kebahagiaan di dada Alana. Bagaimana tidak? Siapa juga yang tidak suka jika menjadi istri dari laki-laki mapan dan tampan seperti Bernando Thomas?
"Pa-Pak Dokter sungguh-sungguh? Sa-Saya jadi istri Pak Dokter?" tanya Alana lagi memastikan apa yang dia dengar.
Bernando Thomas mengangguk sejenak. "Ya, saya sungguh-sungguh, Alana. Tetapi..." Bernando Thomas menggantung ucapannya sehingga menyebabkan Alana dilanda tanya.
"Tetapi apa, Pak?" tanya Alana penasaran.
"Kamu hanya sebagai istri sewaan saja," ujar Bernando Thomas yang menyebabkan Alana tersentak berkali-kali lipat dan runtuh setitik kebahagiaan di dalam dadanya sesaat lalu.
"Ma-Maksudnya, Pak?" tanya Alana dengan sedikit kecewa.
Bernando Thomas tak menimpali dengan segera. Laki-laki berstatus sebagai dokter di rumah sakit di Ibukota itu pun bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah jendela. Dia tatap lekat-lekat hiruk pikuk rumah sakit dari balik jendelanya, kemudian helaan napasnya begitu panjang seolah membuang segala resah dan gelisah.
"Aku sudah menikah dan istriku bernama Calista. Aku dan dia baru menikah beberapa bulan lalu dan kami liburan di Belanda. Tetapi, hal tak terduga terjadi. Calista meninggal dalam sebuah tragedi kebakaran yang ada di restoran ketika dia dan teman-temannya berkumpul di sana," jelas Bernando dan sejenak menjeda ucapannya dengan penuh sendu.
"A-Aku sangat terpukul dengan itu, aku kehilangan istriku, kehilangan wanita yang aku cintai. Tetapi hanya aku yang merasakan kesedihan itu, Alana Swastika. Karena aku tidak pernah menceritakan kematian Alana kepada siapa pun, termasuk keluargaku. Bahkan kedatanganku ke Indonesia pun, tidak ada yang tahu termasuk keluargaku," imbuh Bernando Thomas seraya menatap penuh sendu pada Alana yang tengah duduk berjarak beberapa langkah darinya.
/0/12270/coverorgin.jpg?v=571b994b5b3d3abbfeca94ff3ed4ba9c&imageMogr2/format/webp)
/0/4147/coverorgin.jpg?v=6d7ec4205278ccf9255a9175144aa1ba&imageMogr2/format/webp)
/0/3161/coverorgin.jpg?v=ea384c5fcf68be5f79ceb1abf800f51a&imageMogr2/format/webp)
/0/14491/coverorgin.jpg?v=ff9ab182773605bfb48fff5e23768863&imageMogr2/format/webp)
/0/2742/coverorgin.jpg?v=ff8c7d010406380b88853494528c376b&imageMogr2/format/webp)
/0/8904/coverorgin.jpg?v=5870844ca746c5f82b880fe9d7786a42&imageMogr2/format/webp)
/0/6117/coverorgin.jpg?v=032aa715b46143ef5d15c3c419d2aa00&imageMogr2/format/webp)
/0/2454/coverorgin.jpg?v=693f1f249946477a393a40fd87fcbd4e&imageMogr2/format/webp)
/0/18755/coverorgin.jpg?v=20240730192802&imageMogr2/format/webp)
/0/4912/coverorgin.jpg?v=05ccf9d573ffe6d811e2ff4cccb9a9f6&imageMogr2/format/webp)
/0/11016/coverorgin.jpg?v=a3e1e3093a7f43e35b4fdedfe1a2957f&imageMogr2/format/webp)
/0/7267/coverorgin.jpg?v=678d7d4e9c4dcfc24edd5139bf06dd3a&imageMogr2/format/webp)
/0/3859/coverorgin.jpg?v=28e47819d44bbe92e7a56181a6b47829&imageMogr2/format/webp)
/0/18255/coverorgin.jpg?v=b7a696c08d0c0f623b0a2407ab5290b0&imageMogr2/format/webp)
/0/3273/coverorgin.jpg?v=6b5abea709d0f3629ef7d1641741ebf8&imageMogr2/format/webp)
/0/2667/coverorgin.jpg?v=4b4be19258c78133b27e536eca4f09be&imageMogr2/format/webp)
/0/2070/coverorgin.jpg?v=dc45a492ef789923cb302da49339326a&imageMogr2/format/webp)
/0/6146/coverorgin.jpg?v=f6a5a84f6e0530e4fc807b7b7f9e1ed6&imageMogr2/format/webp)
/0/4063/coverorgin.jpg?v=2806fd819c7a62cdb2e4ec276495cbfa&imageMogr2/format/webp)