My Hot and Cool CEO
Baru saja melewati pintu masuk. Ia terkejut meliha
?" sergah Selvi samb
balas Mel sambil ber
anggil Pak Pras itu. Lelaki empat puluh lima tahun itu memang sudah mengenal karakter dan kinerja Mel yang bisa dibilang sangat bagus. Maka
? Apa dia marah sama
ir. Bahkan, dia menyarankan saya agar kamu d
Pak. Saya tid
uga terlihat sangat lemas. Sudah sana kamu pulang saja. Saya janji tidak ak
i, P
o juga keliatan panik banget. Pasti obat itu bukan obat sem
Sebenarnya, ia memang masih merasa kelelahan akibat kejadian tadi. Selain itu, ia
aku. Karena kejadian itu,' pikir Me
amunannya. Kemudian ia mengangguk mantap. Rasanya
*
a panjang, besar dan berurat tadi. Tetapi, Mel harus tetap berjalan menuju halte yang berada cukup jauh dari tempat itu. Saat ia sedang berjalan di trotoar
rtutup bagian kepalanya dan sebuah kacamata hitam yang bertengger di hidungn
t. Dia bukan gadis murahan yang bisa dibawa orang sembarangan. Apalagi orang itu belum
agap. Nyaris berteriak. Untungn
dan membuatnya tak bisa berkutik. Karena harus menuruti kemauannya terlebih dahulu. Atau ada paparazi yang akan mengambil gambarnya diam-diam. Lalu ia aka
masalah yang baru saja menambah beban pikirannya menghilang. Dengan sec
l
camatanya lagi sebelum berlari ke sisi mobilnya yang lain. E
a terdiam. Akhirnya Ezio m
rsadar dari lamunannya. Yah! Tentu saja sejak masuk tadi Mel tak berhen
g... enggak papa kok
Mel sekilas. Lalu kembali fokus
jawab Me
ki hidung belang. Karena hal itu pasti akan dimanfaatkan oleh mereka." Mel tersentak. Ia teringat den
diri gue sendiri," ujar Mel berbohong. "Oh, ya.
naksir gue. Tapi, sengaja gue nggak terima. Nggak cocok sam
aran?" tanya Mel dengan ken
akan gosip murah
k bener ya? Bukannya b
naikin rating peno
l dengan mata berbinar-binar. Ezio pun mengg
e jadi sen
Katrina Lawalata. Cocok banget. Rasanya kemistri kalian itu dapet banget. Apalagi saat loe nembak dia di FTV ter
ue lakuin dari hati,"
main elo di film ini. Kan lebih cocok tuh. Dan kalau p
timpal Ezio lirih. Wajahny
kan dia artis terkenal," balas Mel ya
unangannya cukup mewah. Tapi, hanya mengundang orang-orang penting aja. Sampai gue
ya sama Katrina?
mah loe sebelah mana?" tanya lel
ke arah depan. Ezio langsung mengarahkan mobilnya ke arah yang ditunju
l setelah menutup pi
," balas E
baikan tangannya sekilas. Ia berjalan menjauh dari mobil it
a sedikit berteriak.
nap
siapapun kan masalah kejadian hari
watir. Anggap aja, itu hanyalah hadiah dari seorang penggemar berat loe," jawab Mel
ya gue akan menganggap i
t yang langsung membua
ah?" pro
ih berharga," ujar Mel dengan nada yang semakin merendah. Ezio terdiam. Ia bingung harus membalas apa. "Ya,
punggung Mel yang semakin menjauh. Lalu setelah tersenyum manis.