Seharian ini Axel tak bisa berpikir jernih. Ia terus saja kepikiran dengan sosok lelaki yang semalam menjemput Mel pulang. Ia memang tak bisa melihat siapa lelaki itu karena hanya melihat punggungnya saja. Dan hal itu ternyata begitu menyiksa batinnya. Seharian ini ia tak bisa fokus meskipun sedang berada di ruang rapat. Kedua matanya pun berusaha fokus dengan berkas yang sedang dipresentasikan oleh salah satu kepala staf perusahaannya. Namun, yang tergambar dalam benak Axel bukanlah diagram grafik pendapatan perusahaan yang cenderung naik. Melainkan gambar Mel dan lelaki itu sebelum meninggalkannya di tempat pameran semalam.

Brakkk!

Mendadak Axel melempar berjas itu ke atas meja rapat. Tentu saja semua peserta rapat langsung terlonjak kaget. Karena mereka sedang fokus mendengarkan isi rapat. Axel pun tersadar akan perbuatannya tadi. Ia segera menggeleng cepat untuk mengembalikan kesadarannya.

"Ehms…. Maaf. Rapat kira selesaikan saja sampai disini. Saya masih ada urusan," kata Axel. "Arya. Kamu ikut ke ruangan saya!" titahnya pada sang sekretaris pribadi.