icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

My Hot and Cool CEO

Bab 4 One Stand Night

Jumlah Kata:2814    |    Dirilis Pada: 24/06/2022

…." Lelaki paruh baya yang memakai kacamata tebal dan rambut penuh uban itu sengaja menggantung kalimatnya. Seketika suasana ruang rapat itu menjadi t

h tidak bisa diragukan lagi. Mereka terkenal dengan kualitas dan model yang sangat bagus. Sehingga tak mungkin sulit mereka saingi. Namun, diantara mereka semua yang tampak legawa. Justru

erikan model terbaik dan terunik untuk memeriahkan acara besar

li duduk di tempatnya. "Baiklah. Saya kira pertemuan kita cukup sampai disini. Kami ucapkan terima kasih atas kerjasamanya

ingga akhirnya menyisakan Axel dan lelaki yang duduk di seberang mejanya. Ia menata

n elo yang ke seratus sembilan puluh sem

um sekilas. Sambil memali

a dalam angka genap dua ratus kalinya. Hahahaha."

itu. Karena pada kesempatan berikutnya. Gue yang akan menang dan akan me

impi indah loe itu untuk nanti malam. Hahaha," kata Axel meremehkan. Ia beranjak lalu memutar badannya untuk segera meninggalkan tempat itu. Tetapi, baru beberapa langkah ia kembali menghentikanny

u

i depannya dengan cukup

kan kasih perhitungan nanti," kat

g menyuapi Sunandar deng

anya Mel dengan senyum

is buatan ibumu du

bu." Mel membalas sambil mengumpulkan sisa-sis

ru saja gajian. Tapi, alangkah baiknya kalau kamu simpan saja sebagian uang kamu. Kamu kan juga butuh uang untuk menyena

akai untuk berangkat bekerja. Lagian di sana juga Mel harus ganti seragam w

i, M

lagi." Mel mengangkat sendok yang tak terisi penuh. Lalu ia mengarahkan benda itu masuk ke dalam mulutnya. Ia tau betul Sunandar sangat suka bubur ayam. Apalagi

biar Ayah ambil s

ke dalam dulu ya," pamit Mel seraya

ngan peralatan masak sederhana. Hidupnya memang jauh dari kesan

l. Ia sadar jika ia tak punya waktu untuk sekedar membersihkan tumpukan cucian

drrtttt. D

uk tadi. Mendadak ponsel di dala

l sambil meraih lap tangan yang tergantung di rak piring di sebelahnya. Bur

anya Mel pada teman sej

ti akan melompat kegirangan setelah mendengar kabar ini," ujarn

ta apa sih sampa

akal lebih heboh lagi

apa sih? Gue j

apat penghargaan sebagai

n gue nggak mungkin melewatkan acar

lahnya. Loe jangan asal potong-pot

a. Udah

arLight Lounge ntar malem," kata Selvi cepat.

a niat untuk ngeprank gue, kan?"

buat ngerjain loe." Kalimat Selvi

bertemu sama dia dong. Bisa ngajak foto bareng. Minta tanda

erlihat muram. "Mel. Loe ikutan, kan? Ada Debi, Karina dan Salsa juga lho," tambah Selvi dengan nada lebih rendah. Ia tau betul bagaima

masuk menggunakan sebagian besar penghasilannya untuk biaya terapi non medis Ayahnya. Padahal, sudah lama Sunandar menjalani terapi itu dan dia belum terlihat lebih baik sedikitpun. S

juga udah mau abis. Hehe." Selvi berusaha mengalihkan pembicaraan untuk menyenangkan hati sahabatnya itu. Mel pun ter

ks ya

u begitu sampai jumpa

i tempat itu hingga beberapa saat. Ia hanya mematun

berdiri di belakang Mel. Reflek Mel terkej

ya

? Ada yang sedang kamu piki

v. Kayaknya ntar Mel berangkat lebih awal deh," kata Mel

ang bikin acar

pasti kaget s

ng si

Artis favori

r. Kamu pasti s

ee

*

apapun untuk menyambut kedatangan artis tampan yang menjadi idolanya itu. Bahkan, Mel juga belum dandan sama sekali. Sambil menggenggam erat tali Sling bagnya yang sudah

loker ia mengeluarkan sebuah kotak kecil berisi lipstik, baby cream, bedak dan parfum. Kulit wajahnya yang puti

luar dari ruang ganti. Ia pun terlonjak kaget saat ber

apain lo

r Selvi sambil menyodorkan kot

a gue mau gini aja de

ak

ee

an para waitress cewek lain yang tidak sedang melayani pengunjung berkumpu

ja menyewa jasa kedua orang berbadan kekar itu untuk mengawasi pertemuannya dengan Milano malam ini. Tentu saja Axel merasa was-was harus

Jika saya panggil. Segera

balas keduany

diri. Ia sempat terkejut melihat Milano

ambut Milano saat melihat Axel datang. Axel yang terdiam sejenak ke

ya Axel dingin sambil menunjuk

sudah ada disini. Ayo! Kita rayakan kemenangan loe tadi siang!" Milano menuangkan wine ke dalam gelas yang masih kosong sebelum menyodorkannya pada Axel. Mau tak mau Axel langsung menerima b

n berkurang. Karena harus bertugas melayani pengunjung

anteng banget

g VIP ya. Kan kita jadi nggak bisa

an kaki gue udah gemetaran deh," ujar Salsa lagi. Sedangkan Mel lebih memilih untuk d

h. Sungguh ia ingin sekali mendekat. Anda

ngebayangin kenalan sa

pesanan dia? Kan loe bisa minta

tampak berbisik di telinga Sam sesaat. Lalu ia mengeluarkan sebuah bungkusan plastik kecil dari saku dress-nya yang sangat ketat. Setelah melihat kiri kanan ia membuka bungkusan itu dan memutar sedotan di dalamnya. Sam segera mel

nya bingung. Mel segera mengusap mulutnya yang sedikit basah. "Maaf, Tuan. Saya akan ganti minumannya segera," kata Mel. Kemudian ia segera berlari meni

ya teman Ezio yan

i cewek yang menaburkan serbuk tadi langsung cemberut. Dia ingin seka

jaran!" ujar cewek i

erlu!" c

pi,

k," tambahnya. Kemudian kembali terduduk, tapi

a dan Selvi sambil menge

o?" tanya Selvi penasaran. Belum sempat

disini? Cepat keluar! Banyak pengu

mau menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pun berg

adanya pun berdegup sangat kencang dan pikirannya mulai membayangkan hal-hal jorok. Mel menghentikan gerak

ki itu yang langsung

cepat Mel meninggalkan tempat itu. Karena efek obat itu sudah semakin bekerja. Dia tau betul apa efek obat itu, makanya ia tak mau mela

tuh. Mel pun semakin tak kuat menahan gejolak dalam dirinya itu. Makanya tanpa pikir panjang ia langsung masuk ke dalam sebuah toilet. Ia masuk ke salah satu toilet yang kebetulan s

. Berulang kali Axel menggerakkan kemejanya pada bagian kancing paling atas. Untuk memberikan hawa sejuk di tubuhnya. Namun, hal itu ternyata tidak ber

iknya. Ia segera memberikan kode pada

Gue keluar

mau k

dong. Santai aja," jawab Milano. Kemudian nyelonong p

dang Axel. Awalnya Axel menikmati sentuhan itu. Apalagi batang kenikmatannya mendadak terbangun dari

era menepis tangan wanita itu. Kemudian mendorong

tu Bodyguard Axel saat melihat

ekat! Dan pastikan temp

buah toilet. Lalu mengusir semua pengunjung yang ada di tempat itu. Sayangnya, mereka tak memeriksa

ah kosong," ujar salah satu

am ruangan ini. Apapun yang terjadi dan apapun yang kalian

mengerti," timpal

menegang. Segera membuka celana bahannya yang berwarna sama dengan jas yang dikenakan. Keringat dingin

klimaksnya. Axel kembali mengocok batangnya. Hingga tak pernah ia duga.

seorang wanita dengan suar

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Prolog2 Bab 2 Tak Mau Dijodohkan3 Bab 3 Digoda Lelaki Hidung Belang4 Bab 4 One Stand Night 5 Bab 5 Pulang Bareng Pujaan 6 Bab 6 Ketika Axel Jatuh Cinta 7 Bab 7 Tak Mengenal Kata Penolakan 8 Bab 8 Dekati Ayahnya untuk Dapatkan Anaknya 9 Bab 9 Godaan Sang CEO10 Bab 10 Dijemput CEO Tukang Maksa11 Bab 11 Sip Gosip!12 Bab 12 Cemberutmu Menggemaskan 13 Bab 13 Mencari Model Pengganti 14 Bab 14 Menang Lelang 15 Bab 15 Siapa Laki-laki Itu16 Bab 16 Siapa Lelaki yang Menjemput Mel 17 Bab 17 Kita Nggak Pacaran 18 Bab 18 Dapat Bos Baru19 Bab 19 Tugas Melayani Axel20 Bab 20 Axel si Bayi Besar21 Bab 21 Aku Tak Kuat22 Bab 22 Sunandar Masuk Rumah Sakit23 Bab 23 Hari yang Sangat Berat 24 Bab 24 Mendapatkan Pekerjaan Baru25 Bab 25 Menikah untuk Bayar Hutang 26 Bab 26 Untung Bertemu Kamu 27 Bab 27 Terjebak Permainan Axel 28 Bab 28 Menjadi Istri dan Aspri Axel29 Bab 29 Kau yang Menakjubkan 30 Bab 30 Bersamamu yang Mempesona 31 Bab 31 Bertemu Xavier 32 Bab 32 Menikah dengan Axel33 Bab 33 Dasar si Maniak 34 Bab 34 Happy Wedding Day 35 Bab 35 Menjadi Istri Axel36 Bab 36 Menikah Setelah Tertangkap Basah 37 Bab 37 Adegan Malam Pertama 38 Bab 38 Gagal di Malam Pertama Pagi pun Jadi39 Bab 39 Bertemu Milly40 Bab 40 Urusan Ranjang41 Bab 41 Lima puluh Jam Bersamamu 42 Bab 42 Masalah Baru43 Bab 43 Mencari Jalan Keluar44 Bab 44 Pergi Ke Jepang 45 Bab 45 Menemui Mr. Hiroshi 46 Bab 46 Ide Brilian Mel47 Bab 47 Malam Basah Penuh Gairah 48 Bab 48 Gara-Gara Lembur Malam49 Bab 49 Hanami Terindah Bersamamu50 Bab 50 Tak Kusangka51 Bab 51 Jangan Lakukan Itu 52 Bab 52 Axel Si Pencemburu 53 Bab 53 Terlalu Posesif54 Bab 54 Jangan Berpaling Dariku55 Bab 55 Kedatangan Ezio56 Bab 56 Perta Tak Terduga57 Bab 57 Perjanjian Konyol Camelia 58 Bab 58 Niat Licik Axel59 Bab 59 Hanya Aku Dihatimu60 Bab 60 Si Keturunan Kaya61 Bab 61 Hargai Orang Lain62 Bab 62 Bus Penuh yang Mendekatkan Cinta63 Bab 63 Tak Pernah Kuduga64 Bab 64 Dia Istriku 65 Bab 65 Aku Cemburu 66 Bab 66 Hanya Ingin Bersamamu 67 Bab 67 Hanya Kamu yang Kumau68 Bab 68 Tak Mau Jauh Darimu69 Bab 69 Malu Setengah Mati 70 Bab 70 Siapa Pacar Arya71 Bab 71 Gara-gara Borgol72 Bab 72 Di Rooftop Rumah 73 Bab 73 Tak Seperti Rencana 74 Bab 74 Kedatangan Orang Ketiga75 Bab 75 Pura-pura Jadi Pacar Ezio76 Bab 76 Kau Hanya Milikku Seutuhnya 77 Bab 77 Kau Memang Berbeda, Mel78 Bab 78 Kembali ke Masa Kecil 79 Bab 79 Kenyataan Pahit 80 Bab 80 Gagal Total 81 Bab 81 Tak Pernah Terbayangkan 82 Bab 82 Hari Sempurna atau Hari Menderita 83 Bab 83 Sakit ini Lebih dari Sakit 84 Bab 84 Tak Mungkin 85 Bab 85 Kenapa Begini86 Bab 86 Hanya Pemuas Nafsu 87 Bab 87 Jangan Seperti Itu88 Bab 88 Hatiku Hancur 89 Bab 89 Tak Seperti yang Dibayangkan 90 Bab 90 Luka Dalam yang Sangat Dalam91 Bab 91 Penggalan Memori yang Menyakitkan 92 Bab 92 Mel Menghilang 93 Bab 93 Entah Siapa yang Salah94 Bab 94 Akhirnya Menemukanmu95 Bab 95 Super Hot Private Jet 96 Bab 96 Bertemu Sunandar 97 Bab 97 Badai Pasti Berlalu98 Bab 98 Apa Hubungan Kalian Sebenarnya 99 Bab 99 Selamat Pagi, Sayang100 Bab 100 Ada Apa Sama Loe