Malam Gairah: Cinta Adalah Game Pemberani
Setelah selesai menelepon, Isaac melempar ponsel ke atas meja. Ponsel itu menyentuh meja dengan keras.
Camila hampir melompat karena ketakutan. Dia menatap pria yang sedang marah itu dengan hati-hati dan berdiri di samping tanpa mengeluarkan suara.
Seorang pria tidak akan tahan melihat pacarnya masih menjalin hubungan dengan mantan kekasihnya, apalagi Isaac adalah pria yang arogan.
"Itu ... Pak Johnston ...." Camila mencoba mengatakan sesuatu dengan suara pelan.
Namun, saat ini Isaac sedang dibutakan oleh amarahnya. Meski Camila tidak melakukan kesalahan, dia merasa kesal padanya.
Dia berjalan mondar-mandir di sekitar ruangan karena marah. Rahangnya terkatup erat dan matanya seolah ingin membunuh seseorang. Isaac menyadari bahwa dia marah karena wanita yang dia pikir merupakan wanita yang dia inginkan ternyata berselingkuh dengan pria lain.
Fakta yang pahit ini menodai kenangan indah malam itu!
Hal-hal menjijikkan yang dia dengar barusan akan menghantuinya selama sisa hidupnya.
Tiba-tiba, Isaac pergi meninggalkan ruangan.
Camila tanpa sadar mengikutinya keluar. "Pak Johnston ...."
Isaac berbalik dan membentaknya, "Pergi dari hadapanku!"
Camila secara refleks menghentikan langkahnya. Dia tahu Isaac tidak mungkin diajak bicara sekarang setelah apa yang terjadi tadi. Jadi, dia menghentikan langkahnya dan tidak mengikutinya.