Malam Gairah: Cinta Adalah Game Pemberani
Tidak butuh waktu lama bagi Robin untuk memikirkan sebuah cara. Dia sudah mulai membuat persiapan sebelum Camila dan Isaac resmi menikah.
Steve juga memiliki pendapat yang sama seperti bosnya, jadi tidak butuh waktu lama untuk memahami apa yang sedang terjadi. "Pada waktu itu, Tuan meminta saya untuk mencari donor jantung ...."
Dia tidak dapat menyelesaikan kata-katanya karena Camila melangkah keluar dari kamar mandi.
Steve segera menutup mulutnya.
Robin bersandar pada tongkatnya dan bangkit dari sofa. "Mila, ikuti Kakek," ucapnya memberi isyarat pada Camila.
Pria tua itu berbalik dan berjalan menuju ke ruang kerjanya.
Camila menyerahkan peralatan medis kepada Steve sebelum mengikuti Robin.
Beberapa saat kemudian, Robin terlihat duduk di belakang mejanya dengan wajah sedih. "Isaac masih sangat muda ketika orang tuanya meninggal. Oleh karena itu, Kakek yang membesarkannya. Dia tinggal di asrama sekolah ketika menempuh pendidikan dan pindah dari mansion begitu lulus dari universitas. Dia mengambil alih perusahaan dan membenamkan dirinya dalam pekerjaan. Anak itu hampir tidak punya waktu untuk menemui Kakek."
Robin menjadi semakin murung ketika membicarakan masa lalu. Ayah Isaac adalah putra tertuanya dan rasa sakit karena kehilangan putra beserta menantunya masih terasa segar di benaknya, meski lebih dari satu dekade telah berlalu setelah kejadian itu.
Selain kematian orang tuanya, Isaac juga punya alasan lain untuk bersikap dingin dan menjaga jarak.