Malam Gairah: Cinta Adalah Game Pemberani
u? Kenapa dia ada di sini? Apa Isaac sengaja datang ke sini
ranian yang lebih dari biasanya dan dia menunjuk ke arah Isaac dengan marah. Dia men
amu ... b
tatapannya memancarkan ki
menundukkan kepala mereka secara bersamaan
nya, lalu menariknya mendekat padanya. "Apa kamu benar-benar b
na mencium bau alkohol yang sang
a dengan sangat erat. "Kamu sudah gila,"
sing, bahkan ketika orang itu telah men
mencoba mendorongnya untuk mengalah, t
g menyesali perbuatannya. Bagaimanapun juga, Camila masih istri sahnya, meskip
padanya. Dia mengayunkan lengannya dan berjuang unt
menghukumnya karena telah meninggalkannya
mengencangkan cengkeramannya di pergelangan ta
berteriak, "Hei! Lepaskan aku!
aac menolak un
nendang pintu kamar hingga terbuka
a adanya kesempatan untuk bisa melawan. Dia terjatuh dengan lututnya yang terl
saac membeku di tem
itu
t kembali pada malam yang me
at mirip dengan suara wanita
i bahwa suara Camila sangat mirip
menyebut naman
memiliki hati nurani, tetapi dia tidak pernah menyangka
ya tergores dan
al sehatnya, dan pandangannya
jongkok di depannya. "Kamu
otal. Meski begitu, dia masih memilik
tangannya ke lantai dan mencoba
elah terjatuh kembali bahkan sebelum dia sempat untuk berdiri dengan benar.
uatu yang kokoh pada menit terakh
bisa merasakan suhu udara di dalam ruang
ke atas dan tatapannya ber
ngin dan lebih berbahaya d
esuatu yang dia pegang itu adalah kaki Isaac yang kuat. L
celananya. Tentu saja, itu tidak berarti bahwa posisi mereka saat ini kuran
gera melepaskan
t dan langsung memalingkan mukanya dengan panik. "Maa
u yakin?" Is
tu s
gu dulu seb
alah yang marah pada Isaac, jadi dia kembal
hwa kamu tidak tahu orang s
k bagi Camila. Isaac sempat melihat obat kontrasepsi darurat m
gidik. Tetap saja, dia tidak kehilangan ketenangannya. Yang ingin dia
ui, bukan?" Isaac tiba-tiba mencengkeram lehernya dan memaksanya untuk menatap matanya dengan serius. "Katakan padaku, ba
arahannya memang tidak salah. Lagi pula, m
mungkin merupakan penghinaan terburuk y
nnya dengan kuat. Wajahnya sudah berwarna merah padam, dadanya juga terlihat naik turun
encoba untuk mengeluarkan beber
n saat dia sedang berjuang untuk bisa lepas dari c
ang sedikit terbuka. Branya yang berwarna hitam tidak banyak menyem
h-engah, mencoba unt
rus naik turun saat dia mencoba mengambil napas dalam-dalam. I
ia telah terpesona dengan pemandangan itu. Dia mengerutkan alisn
at familier di perutnya, dan instingnya seg
nnya. Bagaimana bisa dia malah merasa bergaira
micu amarahnya
mpat tidur. Pada titik ini, dia tidak lagi yakin apakah
sangat tidak cocok dengannya, dia benar
benar-benar gi
g pintu kamar dengan keras di belakangnya. Dia menginjak an
berjalan mendekat dan mendat
ngkah keluar vila dengan asistennya yang s
pa-apa, kemudian dia menyetir keluar dari kediaman Isaac, meskipun dia tidak tahu ke
bosnya? Kenapa dia b
di atas tempat tidur, masih terengah-engah dan
r-benar mengira dia akan tamat, dia berpik
ketika merasakan perutnya bergejolak, kemudian asam ya
hwa dia akan s
mar mandi dengan buru-buru. Dia menghabiskan be
baik setelahnya, meskipun
ngan susah payah kembali ke tempat t
am ini. Matanya mulai terpejam b
tertidur den
rinya di PT
inya begitu dia baru saja keluar dari lift