Malam Gairah: Cinta Adalah Game Pemberani
Ekspresi kebingungan dan keterkejutan terpancar di wajah para hadirin.
Benar-benar suatu kebetulan! Mereka berdua memiliki hal mendesak pada saat yang bersamaan?
Kali ini, Debora merasa sedikit gelisah. Dia bisa mengabaikan komentar Isaac sebelumnya, tapi bagaimana dengan sekarang?
Dia mengamati Isaac dan Camila dengan saksama, mencoba menemukan detail kecil yang mungkin bisa memberinya petunjuk mengenai hubungan mereka.
"Apa ada yang salah, Camila?" tanya Debora.
Camila sangat tergoda untuk memberi tahu Debora bahwa dia adalah istri Isaac. Dia ingin melihat bagaimana caranya pria itu menjelaskan situasi mereka.
Namun, dia tidak berani melakukannya. Dia tidak boleh memprovokasi pria itu.
Camila sudah kehilangan kesempatan magang di RS Military Central, jadi dia tidak mau mengambil risiko kehilangan hal lain, terutama pekerjaannya.
Dia tersenyum canggung dan memutuskan untuk mengabaikan kebetulan yang dialaminya bersama Isaac. "Kakekku ingin aku berkunjung, sepertinya ada hal penting yang terjadi di rumah. Maaf, tapi aku benar-benar harus pamit."
Camila berharap pembicaraan mereka akan berhenti di sana, tetapi Isaac tampak ingin mempersulitnya.
"Benarkah?" tanyanya. "Kebetulan sekali, kakekku juga memintaku untuk pulang. Kakekmu tinggal di mana? Aku akan mengantarmu ke sana."
Senyum di wajah Camila berubah menjadi kaku. Jika dia tidak bisa mengendalikan emosinya, dia pasti sudah melempar gelasnya ke wajah bodoh Isaac!