Malam Gairah: Cinta Adalah Game Pemberani
nada bicaranya tetap tenang, Forrest bisa merasakan
gigi. "Aku peduli dengan kebahagiaanmu, jad
emudian dia mengisyaratkan pada Wi
, dan mobil itu perlaha
ukan sesuatu untuk Camila, apa saja yang bisa
at Camila keluar dari gedu
ucap Camila sambil
mungkin untuk mencarikan donor jantung yang cocok untuk ibumu. A
sakit. Dia tidak ingin memperlihatkannya, tetapi getaran d
satu donor organ yang pal
ada jaminan bahwa organ itu akan cocok dengan tubuh pasien. Sebag
erkaca-kaca. Dia tidak tahu bagaimana lagi cara men
t ini campur aduk. Jika bukan karena Isaac, Camila pasti sudah selangkah lebih dekat dengan tujuannya. Meskipun dia in
ntar kamu
" kata Camila buru-buru. "A
evino. Dia tidak bisa membiarkan Forrest tahu ba
Forrest tid
nggal, dan Camila menaiki taksi untuk kemba
suaminya tidak mau pulang ke rumah untuk bertemu
k tegang seperti saat dia pertama kali pindah ke sini. "Anda terlihat bah
ada apa-apa, Bi Glenda. Aku hanya sadar bahwa ak
tidak m
amu tidak memerlu
a it
g berdiri di tengah ruang tamu. Jika dia tidak melihatny
agaimana yang selalu terlihat di foto, hanya
nyangka dia aka
kamu pulan
ni? Bukankah dia mem
benci melihat d
am dari sebelumnya. "Kenapa?" seru Isaac. "Apa aku perlu
na merah di pipinya. Apa yang dikatakan Isaac memang
sebuah map ke atas me
Itu adalah surat cerai. Hal ini sama sekali tidak mengejutkan
ac sekarang. Dia harus menunggu hingga ib
n bagaimana harus memanggilnya.
ah menduga reaksi Camila ini. Menurutnya, Camila pasti tidak akan menyetujuinya dengan mudah, ap
akan menyesali keputusanmu." Isaac berbalik dan m
la berusaha mengejarnya untuk menjelaskan, tetapi karen
baran ke segala
yang hilang. Saat melihat sekeliling, dia menemukan kotak pil tepat di samping kaki Isaac. Dia
kaan kotak itu tepat saat sepatu
ngangkat k
tetapi kegugupan yang melintas di
a bisa mengambilnya. Dia mengintip ke
ir dalam bu
a jelas suda
a tidak tahu obat apa itu, tetapi kemudian dia melihat keterangan di bawa
masih belum mengerti
wah kakinya. "Jadi, kamu sudah berselingkuh dariku," ujarnya dengan nada m
kan terhadap wanita ini kini berlip
usaha menenangkan dirinya dan menarik napas dalam-dalam. Didia memang telah be
ngin menikahimu," g
u ke wajah Camila, dan ujungnya menggores sudut mata Camil
ngenai dirinya. Dia berjongkok dan mengambil obat itu, genggam
penghinaan yang baru saja dia terima dari Isaac. Pria itu
"Kalau begitu, akan kupastikan kamu mendapatkan apa yang kamu ing
aksud dengan perkataannya itu, tet
nunggu Camila saat dia bers