Rahasia Anak CEO
Hari masih lumayan pagi, namun pemandangan kali ini berbeda karena Hendrik sudah tiba di kantor. Lagi dan lagi dia merasa gelisah dan sulit untuk tidur. Ia melangkahkan kakinya keluar dari lift, ia langsung melangkahkan kakinya menuju ke ruang kerjanya.
Jika ia beruntung, biasanya Anne sudah datang jam segini dan ia bisa meminta wanita itu untuk menemaninya sarapan, mungkin rasanya terdengar aneh tapi Hendrik sangat ingin makan bersama dengan Anne sejak kemarin.
Ia merasa ada yang aneh pada dirinya akhir-akhir ini, seketika kepercayaannya perlahan memudar untuk meninggalkan Anne, namu ia akan kembali yakin jika sudah di hasut oleh Ibunya.
"Dia ternyata belum datang" gumam Hendrik saat melihat meja kerja Anne masih kosong tak berpenghuni. Ia menatap jam yang melingkar di pergelangan tangannya, waktu masih menunjukkan pukul 6 lewat 30 menit.
"Mungkin sebentar lagi dia akan datang" batinnya dalam hati. Ia pun masuk ke dalam ruang kerjanya sambil menunggu kedatangan Anne, di atas mejanya ada beberapa tumbukan berkas. Dengan malasnya ia memeriksa satu per satu sambil sesekali ia mengintip dari balik tirai, ia masih menunggu kedatangan Anne.