Rahasia Anak CEO
Anne membuka pintu kamarnya dengan tergesa-gesa, dia hampir saja terlambat karena bangun kesiangan.
Saat pintu sudah terbuka, Anne menemukan sebuah kotak kado berukuran cukup besar tergeletak di depan pintu kamarnya. Anne mengambil dan membuka kotak itu.
'happy birthday, Anne. I'm So Sorry"
Anne membaca tulisan di atas sebuah kertas di dalam box berisi sebuah tas branded dengan box orange list hitam tersebut, tapi tidak ada nama pengirimnya sama sekali.
Tapi Anne, tidak perlu sampai menerka-nerka karena dia tahu siapa yang sudah memberinya kado.
"Maaf Tuan, saya tidak bisa menerimanya" Anne meletakkan kotak tas branded yang Hendrik berikan di atas meja kerja lelaki itu.
Hendrik yang tengah menandatangani berkas sontak menghentikan kegiatannya, dia menatap wajah sekretarisnya yang terlihat berbeda. Anne memotong pendek rambutnya, sangat pendek padahal rambut panjangnya sangat indah.
"Kenapa kamu memotong rambutmu sependek itu?" Tanya Hendrik penasaran, alih-alih mempermasalahkan kado yang Anne kembalikan, dia justru fokus pada penampilan baru Anne
"Buang sial" jawab Anne ketus, ia lantas pergi dari ruangan Hendrik, dan membuat pria itu melongo.