Rahasia Anak CEO
Rahang Hendrik tampak mengeras, dia saat ini sudah berada di posisi yang sangat sulit.
"ANNE!" Angela berteriak memanggil wanita itu, dia merasa sudah cukup sabar sejak tadi, saat ini perasaannya sudah tidak karuan karena sudah membayangkan perselingkuhan antara calon suaminya dan sekretaris suaminya yang terjadi di belakangnya.
Anne mendongak, dia menatap sepasang sejoli yang tampak sangat serasi tersebut dengan senyuman yang hampa.
"Tuan Hendrik..."
"Anne tutup mulut kamu" potong Hendrik, dia langsung mengitari mobilnya dan hendak untuk menutup Anne, namun Angela langsung memeluknya dari belakang.
"Biarkan saja dia bicara!" Seru Angela tegas.
"Tuam Hendrik, meminta saya membantunya memilih perhiasan untuk Nona, Tuan ingin memberi Nona kejutan" jelas Anne tentu berbohong.
Anne kembali tersenyum meskipun saat ini hatinya teramat perih. Angela memejamkan matanya, menurunkan emosinya Karena dia sudah berpikir yang aneh-aneh, sementara itu Hendrik langsung terdiam dan tatapannya mendadak sayu.
"Ah sayang, maafkan aku yang sudah marah, aku mencintaimu" ungkap Angela.