Rahasia Anak CEO
Seminggu sudah kepergian Anne yang entah kemana. Kehidupan Hendrik rasanya tak baik-baik saja, ia berubah menjadi sosok yang dingin dan arogan dengan siapa saja yang ditemuinya. Hanya ada caci dan maki yang kerap keluar dari mulutnya, hampir setiap hari ia mengamburkan barang-barang yang ada di atas mejanya saat ada masalah, Hendrik jadi tidak bisa untuk mengontrol emosinya, ia kembali ke masa itu, di mana ia belum bertemu dengan Anne.
"Hendrik!" seru Nyonya Maria masuk setelah mendengar keributan di dalam ruang kerja putra tunggalnya. Ia datang bersama Angela yang sudah seminggu ini dicueki oleh Hendrik.
"Sesulit itu kah mengetuk pintu dulu sebelum masuk?" Tanya Hendrik dengan raut wajah kesal.
"Aku ini Ibumu Hendrik, tidak bisakah kamu bersikap sopan?" Nyonya Maria menggelengkan kepalanya melihat kekacauan yang terjadi di dalam ruangan Hendrik. Mulai dari kertas yang berserakan, pecahan vas bunga bertebaran di atas lantai, sementara itu sekretaris baru Hendrik, Della tertunduk lesu di sudut ruangan.