Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Terjebak nafsu Mertua dan Ipar

Terjebak nafsu Mertua dan Ipar

Bugis cek

5.0
Komentar
70.2K
Penayangan
49
Bab

Cerita bermula, ketika Adam harus mengambil keputusan tinggal untuk sementara di rumah orang tuanya, berhubung Adam baru saja di PHK dari tempat ia bekerja sebelumnya. "Dek, kalau misalnya dek Ayu mau pergi, ngga papa kok. " "Mas, bagaimanapun keadaan kamu, aku akan tetap sama mas, jadi kemanapun mas pergi, Aku akan ikut !" jawab Ayu tegas, namun dengan nada yang membuat hati kecil Adam begitu terenyuh.

Bab 1 Prolog

Di sebuah rumah kontrakan, sepasang pengantin baru tengah asyik mengeksplorasi dunia kenikmatan bersama.

Tujuan mereka hanya satu, yaitu saling melampiaskan nafsu hewani mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin. Pasangan pengantin tersebut memulainya dengan intens, penuh perasaan, cinta, dan masing-masing tangan bergerak menelusuri setiap lekukan tubuh pasangannya. Lenguhan bergema di ruangan, seolah tak peduli akan ketenangan malam yang menyelimuti.

Namun, di malam pertama mereka bersama, pada ronde keduanya tersebut, Adam merasa tidak terlalu menikmatinya. Pikirannya bercampur aduk, mempertimbangkan nasib dan masa depannya.

Adam, seorang pria berumur 23 tahun, berparas tampan, dan memiliki tinggi badan 160 cm. Ada satu hal yang terus menghantui pikiran Adam, tepat ketika ia memutuskan untuk mengakhiri masa lajangnya, nasib menimpakannya dengan kenyataan pahit-ia di-PHK dari tempat kerjanya.

Hatinya hancur ketika ia harus menandatangani surat resmi tersebut, mengetahui bahwa perusahaan itu mengalami kebangkrutan hingga harus melakukan PHK massal. Tak mampu menahan kepedihan dalam hatinya, Adam merasa seolah hidupnya tak lagi terkendali. Kemudian, terdengarlah suara Ayu, istri barunya,

"Aku nungging ya Mas!" kata Ayu, sambil mengganti posisinya. Mendengar itu, seketika lamunan berat Adam sirna dan ia mencoba kembali fokus pada kenikmatan malam pertama mereka.

Tetapi tak bisa dipungkiri, bahwa rasa khawatir akan masa depan mereka tetap menghantui benaknya.

Ayu, yang namanya melambangkan keindahan dan kesempurnaan, adalah seorang wanita berparas cantik dan anggun. Selalu berpenampilan tertutup, ia berhasil menarik perhatian Adam yang akhirnya memutuskan untuk melamarnya.

Ayu baru saja menyelesaikan pendidikan di salah satu sekolah menengah kejuruan di bidang tata boga. Kemampuannya itu menjadikannya seorang wanita yang hampir sempurna, siap memanjakan suaminya dengan masakan lezat yang diolah dengan cinta.

"Ayo ah... buruan....!" ucap Ayu.

"Ayo Mas..."

Melihat godaan istrinya, Adam pun luluh. Buru-buru ia segera memposisikan dirinya.

Jleb!

Kepemilikan Adam yang berdiameter 3cm, dengan panjang 8cm itu, dengan mudahnya melesak masuk.

Namun karena di sesi sebelumnya Adam sudah akan mendapatkan puncaknya, kali ini pun sepertinya Adam tak sanggup lagi bertahan lebih lama, dan benar saja tak beberapa lama kemudian, tubuhnya mulai bergetar.

"Aku nggak kuat lagi dek, " bisik Adam.

"Tahan masss, tahannnn ohhhh !"

"Suudaaah sayang, Aku udah nggak kuat, ohhhhrrgggg !" Teriak Adam sambil ambruk kedepan.

"Hufffff !" Ayu menghela nafas berat, karena di ronde keduanya ini, masih belum saja mampu membuatnya mendapatkan apa yang dia inginkan juga.

Bersamaan itu pula, Adam langsung menjatuhkan diri disamping tubuh istrinya, sejenak mencoba mengatur nafas.

Dilihatnya jam dinding masih menunjukkan pukul 03.00 shubuh,

"Capek sekali ya, gimana Dek, apakah kamu sudah puas di ronde kedua ini ?"

Bisik Adam sambil mengecup pipi Ayu.

"Ntar sebelum Mas berangkat kerja, aku mau lanjut lagi yah mas ? Soalnya aku ketagihan banget !" ucap Ayu yang tetap bisa menutup kekecewaannya, namun tetap bisa menuangkan kembali keinginannya.

Adam yang mendengar itu, seketika bangkit dari kehendaknya yang sebenarnya ingin melenyapkan rasa letihnya. Adam duduk, lalu mencoba untuk menjelaskan semuanya.

"Dek, maaf yah ! Aku baru berani mengatakan ini, sebenarnya mas udah ngga punya kerjaan lagi, mas udah ngga ada penghasilan tetap lagi untuk saat ini. Jadi mungkin beberapa hari kedepannya, kalau mas tetap nganggur, berarti kita harus meninggalkan kontrakan ini !"

"Astaga, Mas!" ucap Ayu sambil mengelus dada beberapa kali.

Di saat itu kebingungan Ayu sedari kemarin akhirnya terjawab. Pantas saja kemarin Adam memutuskan untuk menikah di KUA saja, dengan alasan untuk mempersingkat waktunya. Tapi berhubung cintanya kepada Adam sudah ikut mendara daging, akhirnya Ayu memutuskan untuk tidak mempermasalahkannya.

"Ngga papa mas, setidaknya mas masih diberikan kesehatan. Aku doakan semoga mas bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dari sebelumnya. " ujar Ayu.

"Aminnnn makasih yah sayang, untuk pengertiannya. Mas janji, akan berusaha menjadi yang terbaik buat Adek, bagaimana pun keadaannya, mas ngga akan pernah membiarkan adek ngga bahagia, meskipun itu harus merenggut kebahagiaan mas sendiri !" ujar Adam.

*******

2 Minggu setelah pemecatan Adam dari tempat ia bekerja, ia memutuskan untuk sementara tinggal di rumah orang tuanya yang berada di pusat kota. Ketika Adam tiba di depan kediaman orang tuanya, kakinya terasa berat dan tak mampu melangkah.

Pernah ada masa ketika ia bersumpah tak akan pernah kembali ke rumah ini, kecuali bila ayahnya bersedia untuk kembali bersatu dengan ibunya. Hatinya bergemuruh, emosi bercampur antara penyesalan, marah, dan kecewa, karena ternyata alasan ayahnya memilih pisah, tak lain karena ibunya memiliki hubungan gelap dengan pria lain.

Namun, dengan berat hati, Adam menghela napas dan akhirnya melangkah maju. Ia tak menyangka akan terpuruk dan harus pulang pada saat yang tak diinginkannya. Setiap langkah mendekat ke rumah, sejuta kenangan lama datang menghujam, sungguh sejumput pahit yang harus ia telan saat ini.

"Apakah ini pilihan terbaik?" tanya hatinya kecil, lantas tersedu sambil berbicara pada langit.

"Apa yang harus kulakukan ?" Kini, Adam berdiri di depan pintu.

"Mas, kalau pun ini membuat mas berat, lebih baik kita mencari tempat tinggal yang lebih sederhana. Kita masih punya simpanan kok, sambil mencari pekerjaan kembali !" sahut Ayu sambil mengelus punggung Adam.

"Dek, kita di sini sementara aja, kalau misalnya mas udah dapat pekerjaan tetap, kita akan mencari kontrakan baru. " timpal Adam, lalu tangannya bergerak untuk menekan bel pintu.

Ting tong!

Tak lama kemudian pintu terbuka, dan muncullah sosok pria tua, namun tubuhnya masih tinggi tegap. Ayu sampai harus mengangkat pandangannya ketika ia mau memandang pria itu, ada perasaan heran, dan seolah tidak percaya kalau itu adalah keluarga suaminya.

"Adam ?" Ucap pria itu bergetar, dia terlihat bersedih ketika melihat anak bungsunya itu kembali ke rumah.

Nama pria itu adalah Abdul, ia adalah orang tua Adam dan saat ini umurnya sudah menginjak kepala enam, namun masih terlihat tegap, sehat dan bugar.

"Huhhh, Ayahh !" ucap Adam, lalu melangkah untuk memeluk ayahnya.

Seketika itu juga membuat Ayu ikut terharu, ia pun sebenarnya berharap mendapatkan pelukan itu, berhubung saat ini sudah sah berstatus sebatang kara, karena saat ini iapun tak tahu kemana semua keluarganya.

"Nak, ada apa denganmu ? Kenapa kamu terlihat begitu rapuh saat ini ? Terus siapa wanita yang ada di sampingmu ?"

"Hikssss, maaf yah, maaf atas semua kesalahan Adam. Wanita di sampingku, itu adalah istriku, kami baru menikah, " jawab Adam sembari merenggangkan pelukannya.

"Astagaaa, Adam kamu sudah menikah nak ?"

"Iya yah, kami sudah saling mencintai dan merasa cocok. Lagi pula, aku ngga mau membiarkan Ayu kelamaan merasa sendiri, karena dia sudah cukup lama kesepian!" jawab Adam.

"Gileeee, beruntung banget nih bocah, bisa dapetin bidadari secantik ini !" batin Abdul yang tidak bisa menyembunyikan kekagumannya ketika menatap lekat ke arah Ayu.

Di mata Abdul, Ayu begitu mirip dengan mantan istrinya ketika masih muda, dan hal itulah yang membuat Abdul seolah merasakan adanya benih cinta yang spontan timbul.

"Ayu, Ayah !" Ucap Ayu, lalu meraih tangan Abdul untuk mengajaknya salaman, dan tanpa ragu, Ayu mengecup punggung tangan Abdul

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Bugis cek

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Terjebak nafsu Mertua dan Ipar
1

Bab 1 Prolog

25/05/2024

2

Bab 2 Fantasi Mertuaku

25/05/2024

3

Bab 3 Ternyata dia Iparku

25/05/2024

4

Bab 4 Ternyata tidak sebaik yang kupikirkan

25/05/2024

5

Bab 5 Pertahanan diri yang runtuh

26/05/2024

6

Bab 6 Nikmati dari pada harus pura-pura

26/05/2024

7

Bab 7 Payah

27/05/2024

8

Bab 8 Main solo sambil bayangin Mertua

27/05/2024

9

Bab 9 Jebakan

27/05/2024

10

Bab 10 Nikmati saja!

28/05/2024

11

Bab 11 Pantang selesai sebelum klimaks

28/05/2024

12

Bab 12 Kenangan kembali hadir.

28/05/2024

13

Bab 13 Jebakan dari masa lalu.

28/05/2024

14

Bab 14 Kepuasan suami lebih utama.

28/05/2024

15

Bab 15 Ancaman dari sang Ipar

29/05/2024

16

Bab 16 Nyusuin sang Ipar

29/05/2024

17

Bab 17 Risih dengan mertua

29/05/2024

18

Bab 18 Memenuhi panggilan sang Ipar.

29/05/2024

19

Bab 19 Kekhawatiran sang Suami

29/05/2024

20

Bab 20 Permintaan Ipar.

29/05/2024

21

Bab 21 Tertangkap Basa.

30/05/2024

22

Bab 22 Hari Apes

31/05/2024

23

Bab 23 Tipu Muslihat Wanita.

01/06/2024

24

Bab 24 Demi uang

02/06/2024

25

Bab 25 Ternyata Demi Teori

02/06/2024

26

Bab 26 Kejujuran Sang Istri

03/06/2024

27

Bab 27 Akhirnya Bersih Juga

03/06/2024

28

Bab 28 Gairah sang Ipar

04/06/2024

29

Bab 29 Kenikmatan bersama Ipar

05/06/2024

30

Bab 30 Kewajiban

11/06/2024

31

Bab 31 Ritual suami istri

12/06/2024

32

Bab 32 Tawaran

12/06/2024

33

Bab 33 Permintaan Mertua

13/06/2024

34

Bab 34 Di cegat

13/06/2024

35

Bab 35 Jatah Suami

14/06/2024

36

Bab 36 Jatah Suami part 2

19/06/2024

37

Bab 37 Terjebak

01/07/2024

38

Bab 38 Pengadilan

01/07/2024

39

Bab 39 Pengorbanan

01/07/2024

40

Bab 40 Terungkap

01/07/2024