Istriku Kembali Cantik
"Kenapa lagi Alisha? Kau melihat hantu, hmm?," Tanya Alvaro menatap bingung pada wanita itu.
Bukannya dia mendapat jawaban, Alisha justru hanya tetap diam dan terus menatap ke luar jendel yang ada di sampingnya dengan air mata yang terus saja mengalir membasahi pipinya.
"Aku benar-benar tidak peduli masalah apa yang sekarang menimpamu, yang jelas sekarang rapikan dirimu, aku tidak mau kau semakin membuatku malu saat rapat dengan client nanti," ucap Alvaro lalu mengambil kotak tissur dan meletakkannya di sebelah Alisha.
Alisha sama sekali tidak bersuara, hanya saja ia mulai mengambil satu per satu tissur yang ada di dekatnya dengan tangan yang bergetar. Alisha bahkan tidak pernah menyangka jika Rehan akan bertindak seperti itu lagi.
Memang apa yang sekarang diharapkan oleh Alisha? Berharap Rehan akan menunggunya selama tiga bulan? Memangnya Rehan bisa menjadi pria setia?
Berkali-kali Alisha menghembuskan napas panjangnya, agar rasa sesak di dadanya bisa sedikit berkurang. Saat mereka tiba di sebuah hotel, Alisha meminta izin untuk ke toilet sebentar agar bisa merapikan diri.
Rapat hari ini pun bisa berjalan dengan lancar, tapi tidak dengan diamnya Alisha. Wanita itu terus saja diam selama berada di perjalanan pulang, dan itu membuat Alvaro memperhatikannya diam-diam.
Keesokan harinya, Alisha baru saja selesai mengcopy berkas yang di minta Alvaro. Tanpa sengaja dia mendengar bisik-bisik dari karyawati Alvaro.
"Ihh, kok bisa ya Pak Alvaro terima sekretaris yang nggak ada bentuknya seperti dia? Bukannya selera Pak Alvaro itu sangat tinggi ya? Gue masih bingung kenapa dia nerima sekretaris yang bodynya mirip dengan ikan buntal begitu," ucap salah seorang karyawati sembari melirik sinis pada Alisha.