icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Istriku Kembali Cantik

Bab 11 Mode Iblis

Jumlah Kata:2346    |    Dirilis Pada: 18/05/2023

"memangnya masih belum selesai juga?," Tanya Alvaro dengan suara lirih. Meskipun suasana ruangan sudah terang, akibat cahaya senter hape, namun Alvaro masih terlihat begitu lemas, ditambah dengan dia yang ternyata sedang kurang sehat.

"Sabar ya, Pak. Sebentar lagi juga selesai kok," sahut Alisha. Ia hendak berdiri untuk bertanya pada Alan yang masih berada di luar lift, apakah masih lama mereka memperbaiki pintunya.

"Mau kemana kamu? Nggak usah kemana-mana, di sini aja," cegah Alvaro, segera menarik tangan Alisha untuk kembali duduk di sebelahnya.

"Aku hanya mau bertanya pada Mas Alan, apakah masih lama atau tidak," jawab Alisha berusaha untuk sabar menghadapi sikap bosnya itu.

"Tidak perlu. Tunggu saja di sini," ucap Alvaro dingin.

Alisha mengangguk, dia mengipaskan tangannya di depan leher dan wajah karena suhu di dalam lift itu mulai panas. Sedangkan Alvaro sudah membuka semua kancing kemejanya dan memperlihatkan dadanya yang begitu sispack.

Alisha yang tak sengaja melihat bentukan bosnya itu pun melotot dengan kaget. "Bapak kenapa malah buka baju disini? Astaga..." Lirih Alisha segera mengalihkan pandangannya dan langsung berbalik memunggungi Alvaro.

"Saya kepanasan, badan saya terasa gerah sekali. Seharusnya kamu itu merasa beruntung, karena biasanya wanita di luar sana selalu mengemis untuk melihat ku tanpa sehelai benang pun," ucap Alvaro tersenyum penuh arti, sedangkan Alisha yang mendengarnya langsung menutup telinga.

"Ya Allah, terlihat ku jadi ternodai. Bapak ini, dalam keadaan sakit saja masih sempat-sempatnya berkata mesum seperti itu," gerutu Alisha yang tak senang.

"Loh, aku hanya mengatakan sesuai dengan kenyataan yang ada. Semua wanita itu akan tunduk di hadapan pria yang memiliki banyak uang, apalagi pria seksi seperti ku ini," sahut Alvaro dengan kepedean yang begitu tinggi.

Alisha menggelengkan kepalanya, ia tidak setuju dengan ungkapan dari bosnya itu, "Tidak semua wanita seperti itu, Pak, ada banyak kok wanita di luar sana yang sama sekali tidak menilai semuanya dari uang. Buktinya, saya bertahan dengan suami saya meskipun hanya diberikan uang yang pas-pasan. Saya masih sangat mencintainya, meskipun saya tahu kalau dia itu berselingkuh di luar sana," ungkap Alisha menjadi sebuah curahan hati.

"Ya, itu karena kamu memang wanita yang bodoh. Sudah tau di selingkuhi, tapi masih saja mencintai," balas Alvaro pedis.

Alisha mengusap dadanya, ia berusaha untuk sabar dan terbiasa mendengar ungkapan kasar dari bosnya itu, "Saya hanya merasa ini kejadian yang menimpa rumah tangga saya itu adalah kesalahan saya sendiri, Pak. Saya memang bersalah di sini, dan patut untuk di salahkan oleh suami saya," Alisha menghela nafasnya berat, "Andai saja saya bisa menjaga tubuh saya dan merawatnya dengan baik, mungkin saja suami saya tidak akan tergoda dengan wanita cantik di luar sana. Kalau saja saya bisa terus cantik, dan terus merawat diri, mungkin suami saya tidak sampai tergila-gila dengan wanita cantik yang berada di sekitarnya," ungkap Alisha lagi kembali menyalahkan dirinya.

"Astaga, kenapa mereka lama sekali sih," keluh Alvaro berusaha mengalihkan pembicaraan. Dia juga merasa kasihan pada nasib sekretarisnya itu.

"Sabar, Pak. Mereka juga sedang berusaha di luar. Kalau bapak tidak sabaran seperti ini, Bapak akan semakin kepanasan," sahut Alisha.

"Tapi saya tidak suka berlama-lama berada di dalam sini,"

"Hmmh, saya juga tidak suka, Pak. Tapi, saya baru tahu kalau Bapak takut dengan gelap. Saya pikir Bapak tidak takut dengan apa pun, karena saat Bapak memasang wajah yang garang, jangankan manusia Pak, setan saja pasti akan takut dengan Bapak," ucap Alisha terus ngerocos tanpa henti.

"Heh, enak saja. Nggak lucu ya!," Seru Alvaro tak senang.

Alisha berusaha menahan tawanya, "Loh, memangnya siapa yang sedang ngelucu Pak? Saya ini hanya mengatakan yang sebenarnya. Bapak itu memang menyeramkan kalau sedang mode marah, tapi ternyata malah takut dengan gelap. Bapak itu kalau dengan anak Bayi," cibir Alisha.

"Diam kamu!,"

"Tuh kan, mode Iblisnya kumat. Setan saja kalau mendengar bentakan Bapak, saya bisa jamin setannya bakalan terkena serangan jantung mendadak. Bapak kenapa sih, hobi banget berteriak..... Emhhp.."

Alvaro langsung membekap mulut Alisha yang terus saja meledeknya. "Diam, kenapa kamu itu sangat cerewet!,"

"Emhh!!," Alisha berusaha untuk melepaskan tangan Alvaro dari mulutnya.

"Berjanji dulu, kamu berhenti bicara kalau aku melepaskan tangan ku," tawar Alvaro. Seketika Alisha melotot ke arah Alvaro. "tidak usah melotot seperti itu, aku tidak akan pernah takut dengan mu!,"

Alisha lalu menurunkan pandangannya. Setelah itu barulah Alvaro melepaskan tangannya secara perlahan, dan tiba-tiba saja Alisha ingin kembali berbicara, namun Alvaro kembali menutup mulutnya.

"Kepalaku sudah sangat pusing, jadi aku akan melepaskan tangan ku jika kamu berjanji akan diam," ucap Alvaro. Sebenarnya dia begitu lemas, tapi mendengar Alisha yang begitu cerewet, dia memaksakan diri untuk membekap mulut gadis itu.

Saat Alisha mengangguk pelan, Alvaro pun kembali melepas tangannya, dan sesuai yang di inginkan oleh pria itu, Alisha pun memilih untuk diam. Keduanya pun terdiam untuk beberapa saat.

"Waktu kecil, saya pernah bermain petak umpet bersama dengan teman seusia ku. Saat aku hendak bersembunyi di belakang rumah, kaki ku terpeleset dan jatuh ke dalam sebuah sumur tua. Sumur itu sangat gelap, aku bahkan sampai kesulitan untuk bernafas di dalamnya. Aku terus berteriak, tapi sayangnya tidak ada yang mendengar ku. Aku ketakutan di dalam sana, dan setelah dua hari di dalam sumur itu, aku pasrah karena aku pikir aku akan mati di dalam sana. Tapi ternyata, aku akhirnya bisa selamat. Ada orang yang waktu itu tidak sengaja mendengar suara teriakan ku, dan saat mereka mencari aku pun di temukan dengan kondisi yang sudah sangat lemas. Dan mulai dari situ, aku sangat takut dengan gelap dan tempat yang sempit. Aku tiba-tiba saja akan mengingat kejadian itu dulu, yang rasanya sangat menakutkan," terang Alvaro tiba-tiba tanpa prasangka Alisha.

Entah ini hanya perasaannya saja atau apa, Alisha tiba-tiba saja merasa jika Alvaro memiliki sisi manusia juga setelah selama ini ia mengira Alisha seorang iblis yang jahat. Ya, iblis yang jahat, karena selama ini Alvaro selalu menunjukkan sisi kejamnya.

"Bapak tau, kalau Bapak bersikap baik seperti ini, anda sangat terlihat begitu berbeda. Bapak terlihat sangat.... tampan," ucap Alisha dengan santai.

"Sayae memang sudah tampan sejak dulu, dan kau tidak perlu sampai memujiku seperti itu, aku tidak akan jatuh cinta pada mu, meskipun kau memuji ku setinggi langit," sahut Alvaro kembali menunjukkan sisi menyebalkannya.

"Hey, aku juga tidak mungkin jatuh cinta pada Anda ya. Aku ini wanita bersuami dan sudah memiliki seorang anak. Jadi, aku tidak akan mungkin jatuh cinta pada pria lain, aku ini wanita yang sangat setia," protes Alisha menggebu.

Tak!

"Awwwww!," Alisha meringis kesakitan akibat keningnya yang di sentil oleh Alvaro dengan keras.

"Kamu setia dengan pria brengsek? Itu bodoh namanya!," Cibir Alvaro.

Alisha seketika terdiam, ia memikirkan ucapan Alvaro. Dan menurutnya, apa yang di katakan bosnya itu memang benar, dia memang wanita bodoh karena masih saja mencintai suaminya meskipun sudah memergokinya selingkuh. Tapi, Alisha masih merasa jika semua itu adalah kesalahannya, jadi dia harus berusaha untuk memperbaikinya dengan merebut kembali hati suaminya seperti dulu.

Bagi Alisha, menikah itu hanya sekali seumur hidup, dan dia hanya akan menikah sekali dengan pria yang ia cintai, yaitu Rehan.

"Bapak juga berarti tidak pintar dong, karena Bapak sampai sekarang saja tidak menikah. Pasti Bapak masih mencintai mantan istri Bapak, iya kan? Jujur saja,"

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Mirip Pembantu2 Bab 2 Kepergian Alisha3 Bab 3 Mencari Pekerjaan4 Bab 4 Pria Menyebalkan5 Bab 5 Curiga6 Bab 6 Sekretaris Terpilih 7 Bab 7 Suami dan Selingkuhan 8 Bab 8 Ulah Alisha9 Bab 9 Dimana Alisha 10 Bab 10 Tidak Suka Kegelapan 11 Bab 11 Mode Iblis12 Bab 12 Diamnya Alisha13 Bab 13 Gaji Pertama 14 Bab 14 Acara Tahunan15 Bab 15 Kebaikan Sang Bos16 Bab 16 Hadiah17 Bab 17 Lari pagi18 Bab 18 Keributan di Gym19 Bab 19 Mendekati kakaknya20 Bab 20 Dicampakkan21 Bab 21 Alergi22 Bab 22 Menginap dirumah Alvaro23 Bab 23 Mama untuk Melodi24 Bab 24 Hasil Tespeck25 Bab 25 Pesan dari Rehan26 Bab 26 Tinggal Bersama27 Bab 27 Penampilan Baru28 Bab 28 Kehebohan di kantor29 Bab 29 Kabar Pernikahan Rehan dan Rossa30 Bab 30 Kemarahan Mertua31 Bab 31 Hasrat yang hilang 32 Bab 32 Perawatan untuk Alisha 33 Bab 33 Kejutan untuk pengantin baru34 Bab 34 Malam Pertama di Penjara35 Bab 35 Mengambil Revina36 Bab 36 Makan Malam37 Bab 37 Bujukan Mertua38 Bab 38 Tawaran Alisha39 Bab 39 Masalah silih berganti40 Bab 40 Karma41 Bab 41 Mencari Keberadaan Alisha42 Bab 42 Kehilangan Pekerjaan43 Bab 43 Keributan di depan kantor44 Bab 44 Mengobati45 Bab 45 Maafkan Aku46 Bab 46 Hak Alisha47 Bab 47 Menantu Pemalas48 Bab 48 Dibandingkan Terus49 Bab 49 Di goda50 Bab 50 Berkelahi Terus51 Bab 51 Rehan membawa Revina52 Bab 52 Tetap Tidak Ingin Bercerai53 Bab 53 Kesepakatan dari Alisha54 Bab 54 Obsesi55 Bab 55 Resmi Bercerai56 Bab 56 Tidak Biasanya57 Bab 57 Dimana Alisha sebenarnya 58 Bab 58 Menemukan Alisha59 Bab 59 Minta Maaf dan Berlutut 60 Bab 60 Kesempatan Kedua61 Bab 61 Dijemput Dadakan62 Bab 62 Minta Tolong63 Bab 63 Alvaro Bertindak64 Bab 64 Pelukan Hangat65 Bab 65 Hanya Mimpi66 Bab 66 Perasaan Apa ini 67 Bab 67 Memperjelas Semuanya68 Bab 68 Menginap di rumah Alisa69 Bab 69 Permen untuk Revina70 Bab 70 Menjadi Mata Mata71 Bab 71 Semua Karena Alvaro72 Bab 72 Kesepakatan73 Bab 73 Kalah74 Bab 74 Menikah Denganku!75 Bab 75 Keromantisan Alvaro dan Calon Istri76 Bab 76 Kebodohan Alvaro77 Bab 77 Mencintai Sekretarisku78 Bab 78 Membatalkan Perjodohan79 Bab 79 Kemarahan Bu Weni80 Bab 80 Perkara Ponsel Mahal81 Bab 81 Maaf, Aku Mencintai Wanita Lain!82 Bab 82 Pasangan Mesum Harus Menikah83 Bab 83 Terpaksa Menikah84 Bab 84 Menikahlah dengan Humaira!85 Bab 85 Beri Aku Waktu86 Bab 86 Janda Semakin di Depan87 Bab 87 Ngambek88 Bab 88 Tidak Fokus Berkendara89 Bab 89 Hanya Pernikahan Terpaksa90 Bab 90 Wanita Dalam Ruangan Alvaro91 Bab 91 Masalah Rumah Tangga Baru92 Bab 92 Berikan Aku Ciuman93 Bab 93 Suntikan Tenaga94 Bab 94 Kapan Hak ku Diberikan 95 Bab 95 Alisha Bukan Baby Sitter96 Bab 96 Sikap Alisha Berbeda97 Bab 97 Pesta Pernikahan Untuk Alvaro dan Humaira98 Bab 98 Istriku Adalah Alisha99 Bab 99 Aku Milikmu Seutuhnya100 Bab 100 Siapa yang lebih memuaskan