Istriku Kembali Cantik
Alisha sangat bersyukur karena pada akhirnya dia sudah mendapatkan pekerjaan. Ia tidak menyangka jika pekerjaan yang di dapatkan hasil darienolonh seseorang yang di jambret.
Jika saja, Alisha kembali bertemu dengan bos kemarin, dia rentunya akan memamerkan jika hari ini dia akan mendapatkan pekerjaan meski tubuhnya yang gendut.
Alisha pun bersenandung dengan riang saat dia sudah selesai melakukan aktivitasnya di kamar mandi dan langsung bwrsiap pagi-pagi sekali untuk menunggu kedatangan Bu Weni.
Tepat pukul 07:00 pagi, Alisha mendengar suara deruman mobil yang berhenti tepat di depan rumah kontrakannya. Alisha pun dengan cepat keluar dari kamar dan melihat siapa yang datang. Ternyata benar dugaannya, Bu Weni sudah datang bersama dengan seorang wanita yang ia temui kemarin.
Bu Weni pun langsing menghampiri Alisha dengan senyuman mekar, "Kita bisa bicara lebih dulu di dalam rumah kamu?," Izin Bu Weni.
Alisha mengangguk dan mempersilahkan tamunya itu untuk segera masuk dengan perasaan yang deg-degan. "Maaf ya, Bu, rumah kontrakan saya nggak begitu bagus," ucap Alisha merasa tidak enak hati.
"Tenang saja, Alisha. Tidak ada masalah, saya juga bukan tipe pemilih kok," sahut Bu Weni tersenyum.
"Alhamdulillah," ucap Alisha bisa bernafas dengan lega.
"Langsung saja ya Alisha. Hmm, karena kemarin kamu menolak uang yang saya berikan sebagai ucapan terima kasih saya, jadi saya menggantikannya dengan memberikan kamu pekerjaan. Saya dengar, kamu sedang membutuhkan pekerjaan ka,"
"I—iya, Bu benar. Saya memang sangat membutuhkan pekerjaan untuk saat ini," jawab Alisha sedikit gugup
"Bagus lah, kebetulan sekali putra kandung saya sedangencari seorang sekretaris pribadi yang bisa membantunya bekerja,"
Mata Alisha seketika langsung berbinar mendengar penuturan dari wanita paruh baya di hadapannya itu.
"Kamu mau kan? Saya yang akan membuat kamu bisa menjadi sekretarisnya,"
Alisha mengangguk setuju, "Iya, Bu. Saya mau banget," jawab Alisha antusias.
"Tapi selain itu, sebenarnya saya punya misi lain untuk menempatkan ku menjadi sekretaris putra saya"
Misi, Bu?," kening Alisha seketika mengkerut, tanda ia sama sekali tidak mengerti.