Istriku Kembali Cantik
"keadaan Alisha sangat lemah, dia kekurangan banyak cairan dan sepertinya dia juga kelelahan," ujar sang dokter, di saat itu juga Alvaro menunduk karena ia merasa bersalah.
Setelah dokter yang memeriksa Alisha pergi, Alvaro pun mendekat ke arah Alisha yang kini masih terbaring lemah dengan jarum infus yang terpasang di punggung tangannya.
Alvaro sedikit merasa bersalah, karena tingkahnya yang terkadang keterlaluan pada Alisha dengan meminta wanita itu untuk mengerjakan hal-hal di luar nalar dan di luar dari pekerjaannya sebagai sekretaris. Alvaro hanya ingin membeli sedikit pelajaran saja pada Alisha, karena tempo hari dia mengacaukan acaranya bersama dengan Kania.
Beberapa saat kemudian, Alisha pun sadar dan dengan perlahan membuka matanya. Ia memperhatikan sekeliling, dan dia sudah langsung tahu dimana dia berada sekarang.
Alisha menengok ke samping dan mendapati wajah Bosnya yang sangat ia benci. Jika saja bosnya itu bisa ia tukar tambah dengan barang, mungkin dia sudah menukarnya sejak sebulan yang lalu.
"Kenapa melototiku seperti itu? Seharusnya kau itu bersyukur karena aku sudah membawa mu kemari," ujar Alvaro ketus.
Jujur saja ia tidak ingin berkata dengan ketus, tapi entah kenapa setiap dia berhadapan dengan Alisha, ia tidak bisa mengendalikan mulutnya.
Alisha tidak menanggapi, ia hanya terdiam dan sesekali terdengar mendengus dengan kesal. Dia saat ini tidak memiliki tenaga yang banyak untuk berdebat dengan Bosnya itu.
"Makan dulu sana," ucap Alan. "Dokter bilang kamu kelelahan dan tubuhmu itu kurang nutrisi belakangan ini," jelas Akan memberikan makanan pada Alisha.
"Terima kasih, Pak Alan," sahut Alisha tersenyum tipis.