Istriku Kembali Cantik
Beberapa hari ini ancaman dari Alvaro benar-benar terjadi. Di mana dia memberikan banyak pekerjaan pada Alisha, dan pekerjaan itu sungguh sangat tidak masuk akal.
Terkadang Alvaro meminta Alisha untuk bolak-balik turun ke lantai bawah untuk memfotokopi beberapa berkas. Namun, saat Alisha telah selesai, dengan mudahnya Alvaro berkata, "Aduh, saya lupa. Ini ada satu lagi berkas yang harus kamu foto copy," ucap Alvaro tanpa melihat ke arah Alisha.
Meski sudah sangat geram, Alisha pun melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Bosnya itu, dengan langkah tertatih ia kembali ke lantai satu. Setelah selesai, Alisha lalu segera memberikannya pada Alvaro.
"Apa tadi kau tidak mendengar saya memanggilmu?," Tanya Alvaro
Alisha menautkan kedua alisnya, "Hah? Panggilan, Pak? Panggilan apa ya, saya bahkan tidak mendengar kalau bapak memanggil saya," jawab Alisha jujur dengan raut wajah bingung.
"Ini satu lagi harus di copy!," Titah Alvaro sembari melemparkan sebuah map berwarna biru yang berisi beberapa berkas.
"Bapak ini sengaja kan? Pasti ini semua karena Bapak kesal gara-gara insiden yang terjadi kemarin!," Ucap Alisha menebak dengan wajah kesal.
"Sengaja atau tidak, bukan urusan kamu. Karena kamu memang sekretaris saya, dan kamu itu kerja disini saya bayar. Jadi, selama kamu di sini, kamu wajib patuh dengan semua apa yang saya perintahkan," jelas Alvaro menatap Alisha dengan tajam.
Alisha mendengus kesal, ia pun segera meraih map berwarna biru itu lalu berbalik hendak keluar dari ruangan Alvaro, namun baru beberapa langkah ia kembali berbalik dan menghampiri Alvaro.
"Nggak ada berkas yang lain lagi, Pak? Bapak nggak mau nitip apa pun lagi? Bapak yakin ini berkas yang terakhir?," Cecar Alisha memastikan karena dia sudah sangat lelah jika harus bolak-balik kembali.
"Iya, sepertinya itu berkas yang terakhir!," Jawab Alvaro sedikit meragukan.
"Bapak yakin? Bapak nggak mau cari di bawah kolong meja dulu? Atau siapa tahu ada beberapa berkas yang nyelip di mana gitu, biar sekalian saya fotokopi semua pak,"
"Nggak ada lagi Alisha!," Seru Alvaro dengan wajah datar.
"Baiklah kalau begitu saya permisi dulu. Kalau Bapak mau memanggil saya, atau berteriak, lebih baik dari sekarang saja Pak, mumpung saya masih ada disini,"
Kini Alvaro yang mendengus kesal karena Alisha terus saja ngerocos. Alan yang menyaksikan itu menahan tawanya agar tidak lepas kendali.