/0/14428/coverorgin.jpg?v=e673db163036ee391c656ce0b40786ba&imageMogr2/format/webp)
Bab. 1
Ada bisikan lembut..
" Adiba sayang, kita sudah sampai di mall. bangunlah.."
"Ya, Syden ".
Nyamannya menggeliat,
"cantikmu Adiba kalau bangun tidur , matamu berkedip-kedip seperti anak kecil ".
Keluar dari mobil , syden langsung memeluk bahuku . Pelan-pelan kulepaskan pelukan Syden , tak kuhiraukan Syden yang keheranan dengan sikapku . Jalan berdampingan saja sudah bagus , aku juga tidak mengharuskan Syden selalu memeluk bahuku tiap jalan ke mall. Baru saja masuk mall , bau harum menyeruak masuk ke dalam hidung tapi sudah ada yang berbisik..
" Aku mau peluk kamu , Adiba tapi kenapa kamu tolak ?. Kamu mau semua laki mengagumi kecantikanmu , mentang-mentang kamu makin cantik di masa kehamilanmu ini ".
Langsung kuhentikan langkahku tapi tetap saja ada yang melanjutkan bisikan ..
" Aku ini suamimu , bangga punya istri hamil yang cantik tapi kamu malu dipeluk suamimu yang jelek ini , Adiba ".
Aku masih tetap diam tidak mau melawan meskipun mendengar bisikan Syden karena aku sadar diri kalau aku hamil dan mau memberikan rasa nyaman pada janin di rahimku . Masih terdengar bisikan ...
" Lihatlah.. kamu selalu menjadi pusat perhatian dimanapun kamu berada meskipun kamu hamil . Bangga kamu Adiba jadi perempuan cantik ".
Langsung kulihat wajah Syden yang berdiri tegak di sampingku , sambil menekan rasa kesalku.. aku tetap tersenyum sambil menyentuh pipi Syden ...
" Pulang saja , yuk ".
Kubalikkan badan berjalan ke luar pintu , Syden langsung memeluk bahuku..
" Adiba , ayo kita belanja sekalian makan siang ".
Kutatap wajah Syden , tetap sambil berusaha tersenyum , aku menggeleng ...
" Adiba dan si mungil mau pulang , kalau syden mau di mall ini... Tidak apa-apa biar Adiba pulang naik taxi saja ".
Kutatap melangkah sambil mengelus-elus perutku , syden langsung memelukku sambil berbisik ..
" Maafkan aku, Adiba sayang . Aku cemburu kamu menjadi pusat perhatian semua orang dan kamu berjalan sendiri mengabaikan aku suamimu ".
Aku melepaskan diri dari pelukan Syden , tetap sambil tersenyum..
" Adiba sekarang mau pulang . Bolehkah , Syden ?".
" Tapi kita belum makan siang dan belum belanja perlengkapan bayi buat anak kita , Adiba sayang ".
Aku tetap menggelengkan kepala .
" Silahkan Syden makan siang dan beli perlengkapan bayi , Adiba tetap mau pulang ".
Syden menatapku ..
" Maafkan aku , Adiba sayang . Aku mau kita makan siang bersama "
" Adiba makan di rumah saja , kalau Syden mau makan di mall ini .. Adiba tungguin saja ".
" Aku mau sekarang kita makan siang bersama si mungil ini , Adiba sayang ".
Syden mengelus-elus perutku , kusingkirkan tangannya dari perutku.
Malas mulutku berdebat dengan laki Russia yang sedang bersamaku.
Syden benar-benar keras kepala , kalau sudah maunya pasti sulit dicegah . Kulihat Syden mengeluarkan ponsel dari saku celananya.
" Aku mau telpon orang tuamu dan beritahu beliau berdua kalau kamu menolak makan siang bersamaku padahal kita resmi suami istri dan kamu sedang mengandung anakku . Bagaimana , Adiba sayang ?".
Aku tetap diam lihat Syden yang menelpon abu ummu , kudengarkan saja syden melapor ke abu ummu langsung Syden memberikan ponselnya padaku , kudengar suara lembut keibuan Ummu .
" Adiba anak cantik kesayangan abu ummu , Syden suamimu mengatakan kamu menolak makan siang . Ingat nak ... Seorang istri harus melayani suaminya dengan baik apalagi kamu sedang hamil . Ayo Adiba jangan keras melawan suami yang berniat baik mengajakmu makan siang bersama , ingatlah ada anak titipan Alloh di rahimmu , Adiba anakku ".
"Iya , ummu ".
Kukembalikan ponsel ke tangan Syden langsung ponsel dimatikan , dimasukkan kedalam saku celananya lagi . Kubiarkan Syden memeluk bahuku daripada nanti mengadu lagi ke ummu . Syden tertawa girang , bercerita tentang hal-hal yang dianggpnya lucu tapi tetap kuabaikan ceritanya , terserah mau cerita apa ... Malas aku mendengarnya .
" Kita makan di sini saja , Adiba sayang ".
Syden menunjuk restoran di depan , kami masuk ke restoran dan duduk di dekat pintu masuk . Seorang pelayan membawa daftar menu makanan memberikan pada kami.
Malas aku memilih menu makanan , kuberikan daftar menu makanan ke tangan Syden.
" Syden saja yang pilih menu makanan , Adiba malas pilih . Cepatlah pilih , kasihan pelayannya lama berdiri menunggu ".
Syden melihatku , memilih beberapa menu makanan minuman . Kulirik pelayannya tersenyum mengambil daftar menu makanan kemudian berlalu meninggalkan kami.
/0/17310/coverorgin.jpg?v=9ccc43ca72a7fde87a7b34c530d1d445&imageMogr2/format/webp)
/0/5017/coverorgin.jpg?v=7e1bc33a0a4c35139240714e9e2e9222&imageMogr2/format/webp)
/0/14164/coverorgin.jpg?v=0287960c0bcd85b90d6e21b8a798d1df&imageMogr2/format/webp)
/0/2978/coverorgin.jpg?v=c19a7ba9c7837074dbd7c16855abe86e&imageMogr2/format/webp)
/0/10495/coverorgin.jpg?v=20250122182731&imageMogr2/format/webp)
/0/17363/coverorgin.jpg?v=20240328170444&imageMogr2/format/webp)
/0/15897/coverorgin.jpg?v=7a676661d11e3a9172f85a345ac3258a&imageMogr2/format/webp)
/0/5355/coverorgin.jpg?v=20250121173938&imageMogr2/format/webp)
/0/13795/coverorgin.jpg?v=74ee9c1ed6ec09ec719119e2eff43b83&imageMogr2/format/webp)
/0/16650/coverorgin.jpg?v=e7a4859497c8f55f27fc9ab2465f8140&imageMogr2/format/webp)
/0/16688/coverorgin.jpg?v=20240306140845&imageMogr2/format/webp)
/0/2887/coverorgin.jpg?v=20250120142933&imageMogr2/format/webp)
/0/29835/coverorgin.jpg?v=14fa1fa549d29e31b691554557a0e9f7&imageMogr2/format/webp)
/0/5983/coverorgin.jpg?v=6f6e63590595f6e14b3827c458936f00&imageMogr2/format/webp)
/0/7465/coverorgin.jpg?v=9331f58e088ccee1e571d9918b9353ca&imageMogr2/format/webp)
/0/3103/coverorgin.jpg?v=0d72a3863e1f3d5a371f7be165d9c5fa&imageMogr2/format/webp)
/0/2731/coverorgin.jpg?v=20250120155953&imageMogr2/format/webp)
/0/10735/coverorgin.jpg?v=20250122182814&imageMogr2/format/webp)