Untuk: Banyu Dari: kami Selamat kamu adalah orang yang terpilih, setelah pengamatan selama enam bulan dari tim kami, kamu akan jadi avatar kami selanjutnya. Aku tahu asti ini membingungkan bagimu, tetapi simpan saja bimbangmu karena segala pertanyaan akan dijelaskan saat kau telah dating dikantor kami. Datanglah pada alamat jl. Lembayungkuning no 17 sebelah kantor MNG group. Selamat pagi, maaf mengganggu waktumu. suatu hari, dipagi hari yang lumayan cerah datanglah sebuah surat misterius dengan alamat yang sudah tertera, menyuruh Banyu untuk datang untuk interview. dengan segenap perasaan takut dan curiga akhirnya Banyu memutuskan untuk datang menemui alamat yang ada disurat tersebut. makah dari sinilah kisah ini dimulai.
Bab 1
porak poranda
Porak porada. Semuanya porak porana. Cerita ini sudah usai, tepat ketika aku menulisakan huruf pertama ini. Duniaku tidak ada lagi. Semuanya sudah lepas dari dekapanku. Apa yang aku jaga erat-erat, apa yang perjuangkan mati-matian, semuanya telah sirnah sudah. Seperti istana pasir yang dibangun dengan susah payah tapi lenyap hanya dengan sekali libas oleh ombak pantai. Apakah ada yang salah dengan diriku? Sungguh rasanya dunia ini tidak adil.
"tok...tok...tok..." terdengar suara pintu diketuk. Pagi ini dingin lebih dingin dari biasanya. Ini adalah awal musim penghujan telah tiba. Baru saja jam satu pagi hujan telah berhenti. Meninggalkan bekas basah pada jalanan dan daun-daun yang basah. Rumah dengan sepetak tanah yang disulap menjadi tiga ruangan, yaitu dapur, kamar tidur dan ruang tengah, serta ruangan sempit yang dinamakan kamar mandi, hanya ada kakus dan bak mandi mini dengan gayung plastic gambar anggur yang warnanya sudah tidak karuan lagi antara hijau yang menjadi putih pudar. Rahman, adalah nama yang menghuni tempat tersebut. Sudah tiga minggu ia mengsolasi dirinya. Menarik dirinya dalam-dalam kesunyi yang tak bertepi. Semenjak peristiwa itu, hidup Rahman berubah. Hidupnya sudah selesai.
selesai dalam ratapan tangisnya yang mengering ditikam laranya sendiri. tidak ada seorang pun yang tahu tentang lara hatinya. tidak ada yang mengerti tentang remuknya. karena semuanya ia coba untuk kubur sendiri dalam pusara paling hening dalam batinnya. begitulah Rahman.
Bab 1 porak poranda
14/12/2021
Bab 2 Mie ayam Pak Idham
14/12/2021
Bab 3 Surat panggilan
14/12/2021
Bab 4 Catur yang menentukan
14/12/2021
Bab 5 Ingatan masa lalu
14/12/2021
Bab 6 Latihan memanah
14/12/2021
Bab 7 HGU group
14/12/2021
Bab 8 Sebuah awal ditempat dan suasana baru
14/12/2021
Bab 9 Malam Ritual pengakraban
14/12/2021
Bab 10 Kupat tahu dan Hukuman
14/12/2021