Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
"Kamu tidak kerja, Mas?" tanya Nia saat melihat sang suami masih sibuk dengan ponsel yang ada di tangannya.
"Aku sudah mengundurkan diri dari perusahaan itu," jawab Riko tanpa mempedulikan Nia yang berdiri di hadapannya.
"Mengundurkan diri! Kenapa kamu berhenti dari pekerjaan itu, Mas?” tanya Nia yang terlihat terkejut mendengar jawaban Riko.
“Aku lelah dan bosan jika hanya menjadi pembantu orang, aku ingin punya usaha sendiri." Riko menoleh ke arah Nia dengan wajah sinis.
"Bosan, lelah? Mas, rasa bosan dan lelah itu adalah hal yang wajar. Tetapi rasa itu tidak bisa kamu jadikan alasan untuk berhenti dari pekerjaanmu, lagipula kita juga belum ada modal untuk membuka usaha," jelas Nia sambil memegang tangan Riko.
Sambil berdiri dari tempat duduknya. "Dasar perempuan cerewet! Harusnya kamu itu mendukung apapun keputusan ku, bukannya bertanya yang tidak-tidak."
"Bukan begitu, Mas. Sebagai istri aku akan selalu mendukungmu, tapi jika kamu tidak bekerja bagaimana kita akan menghidupi anak-anak dan membayar sewa rumah ini?" jawab Nia.
"Kamu pikir aku ini sapi perahan yang harus selalu bekerja untukmu!" bentak Riko sambil bertolak pinggang.
"Bukan begitu, Mas. Tapi masalahnya saat ini kita butuh banyak uang untuk menghidupi keluarga kita."
"Ya sudah, kalau begitu kamu saja yang kerja. Bereskan!" bentak Riko sambil berjalan meninggalkan sang istri.
Riko yang kesal dengan ocehan sang istri langsung memutuskan untuk pergi ke rumah orang tuanya. Nia yang merasa tidak ada kesempatan untuk bicara dengan Riko hanya bisa duduk di lantai yang beralaskan karpet. Sesaat Nia terdiam mengingat kejadian 9 tahun yang lalu.
Nia yang saat itu masih duduk di kelas 2 SMA memutuskan menghabiskan masa libur sekolahnya di rumah saudaranya yang bernama Novi. Suatu malam, Novi yang saat itu mengenal Riko dari sebuah akun media sosial mengajak Nia untuk menemui Riko di sebuah alun-alun kota Surabaya. Pertemuan itulah yang ternyata membuat Riko dan Nia akhirnya saling jatuh cinta.
Sambil menatap layar ponselnya. "Nomor siapa ini."
Terlihat sebuah pesan singkat tanpa nama masuk ke ponsel Nia. Ada rasa penasaran dalam hati Nia saat melihat pesan tersebut. Pasalnya selama ini dia tidak pernah memberitahukan nomor ponselnya kepada siapa saja.
"Maaf ini dengan siapa?" tanya Nia dalam sebuah pesan singkat.
"Ini aku. Riko, bagaimana kabarmu?" jawab Riko sambil memberikan emoticon senyum.
"Riko! Bagaimana dia bisa tahu nomorku?" ucap Nia sambil menatap layar ponselnya.
"Baik. Kamu tahu nomor ponselku dari mana?" tanya Nia dengan rasa penasaran.
"Dari Novi, aku sengaja meminta nomer mu karena aku ingin mengenalmu lebih dekat," jawab Riko.
Hubungan yang berawal dari sebuah pesan singkat itu kini berubah menjadi hubungan di dunia nyata. Riko yang saat itu tinggal di kota Surabaya kini sering mengunjungi Nia yang saat itu tinggal di kota Malang. Hingga suatu hari Riko yang berusia 5 tahun lebih tua dari Nia mengajak gadis remaja tersebut ke sebuah losmen yang ada di kota itu.
“Kenapa kita ke sini, Mas?" tanya Nia yang sambil melihat ke sekeliling losmen.
"Aku hanya ingin istirahat sebentar saja, perjalanan dari Surabaya ke Malang benar-benar membuatku lelah." Riko terlihat langsung berjalan ke arah sebuah kamar.
Nia yang sangat mencintai sang kekasih tidak menaruh curiga atas ajakan Riko. Setelah keduanya masuk Riko pun langsung mengunci pintu kamar. Perlahan Riko menghampiri Nia yang saat itu duduk di tempat tidur sambil memperhatikan seisi kamar.
"Nia, apa kamu mencintaiku?" tanya Riko sambil menggegam tangan Nia.