/0/23599/coverorgin.jpg?v=ed918f85207337f1a3fe2e5fd61a4091&imageMogr2/format/webp)
Prambanan, sendratari Ramayana, Anoman Obong.
Aku menari dengan tubuh yang merinding. Bukan, bukan karena desau angin malam di pelataran candi Prambanan tempat aku menari saat ini, tapi karena tatapan tajam dan dingin dari putra satu-satunya keluarga Shah, Rollan Keenan Shah. Pewaris puluhan hektar kebun-kebun sawit di Sumatra dan Kalimantan, pemilik dari tambang-tambang batu bara yang kabarnya bertebaran di negeri ini dan untuk mendapatkan semua itu mereka harus menyuap puluhan politikus korup di negeri ini. Keluarga Shah memang keluarga mafia yang telah dilindungi sejak negeri ini berdiri, ada banyak dosa yang telah mereka lakukan secara turun temurun dan hal itu berhasil membuat keluarga mereka tak tersentuh.
Pria itu duduk paling depan, dia terlihat tidak menikmati pertunjukan sendratari ini, tatapannya hanya terfokus pada satu titik, aku. Ayuma Ralline Wijaya, aku yang baru saja mendapatkan kesialan karena suami yang baru dinikahiku dua minggu lalu menjadikanku sebagai jaminan atas hutang-hutang perusahannya.
Haruskah aku membunuh diriku sendiri seperti Pitaloka, demi menjaga harga diri dan kehormatanku? Atau aku harus bersabar dan menunggu seperti Dewi Sinta yang tengah aku perankan saat ini, hingga suamiku mau membebaskanku dari cengkaraman pria seperti Rollan?
Entah, aku tak punya pilihan dan tak berani memilih karenanya semuanya sama-sama buruknya untukku.
Selesai menari aku langsung bersembunyi di ruang riasku dan merencanakan kabur dari tempat ini, tapi saat aku baru saja melepas beberapa aksesoris yang melekat ditubuku seseorang masuk tanpa permisi.
“Kau! Apa yang kau lakukan di sini?” tanyaku dengan membentak. Beruntung aku masih memakai pakaian lengkap, aku tidak bisa membayangkan jika dia akan melihatku dalam keadaan telanjang.
Pria itu menyeringai sinis. “Aku rasa kau sudah lupa dengan statusmu saat ini, Ayu. Kau harus ikut denganku, sampai suamimu tersayang bisa membayar semua hutang-hutangnya padaku.”
Aku langsung menatapnya dengan tajam. “Kau tahu, urusan hutang piutangmu dengan Bastian tidak ada hubungannya denganku sama sekali. Perjanjian kalian berdua tidak sah dimata hukum! Lagi pula, aku sudah menggugat cerai Bastian,” ujarku dengan senyum penuh kemenangan.
“Oh ya?” ujarnya dengan alis yang terangkat. “Perjanjian itu sah, sayang. Karena aku sudah mengantisipasi semua hal, kau tidak akan bisa melaporkanku kepolisi, kabur dariku atau melakukan hal bodoh lainnya,” ujarnya.
Lalu dia berjalan kearahku hingga jarak diantara kami tinggal beberapa centi dan membuatku bisa mencium aroma maskulin yang keluar dari tubuhnya. Aku menelan ludah dengan kasar. Aku bisa melihat wajahnya dengan sangat jelas. Rollan memiliki tinggi diatas rata-rata, karenanya dia harus menunduk saat melihatku dan harus aku akui, dia sangat tampan kalau saja wajahnya tidak memiliki dua bekas luka di mata kirinya, membuat tatapan tajam matanya semakin terlihat lebih mengerikan.
“Apa maumu?” tanyaku dengan suara bergetar.
“Apa mauku?”
Ya, jika kau berani menyentuhku, aku akan berteriak supaya orang-orang menghajarmu seperti maling rendahan!”
Dia hanya menyeringai dan mengendus aroma tubuhku. “Aroma penari, aroma bunga melati huh? Aku menyukainya.”
“Jangan coba-coba Rollan, aku sudah memperingatimu!”
“Lakukan, berteriaklah sekeras yang kamu bisa, karena tidak akan ada yang bisa menolongmu kecuali aku.”
Aku menghela nafas kasar. “Kau tahu, kau benar-benar bodoh Rollan.”
“Kenapa?” tanyanya bernafas di dekat telingaku.
“Kau menjadikanku sebagai jaminan hutang Bastian, lelaki itu tidak akan pernah membayar hutang-hutangnya padamu,” ujarku mencoba bersikap sesantai dan setenang mungkin. Aku mencoba mempengaruhinya agar melepaskanku dan membunuh lelaki pengecut yang menjadikanku sebagai jaminan hutang.
Rollan berhenti mengendus tubuhku, dia menatapku tajam. Sepertinya dia terpengaruh, dan aku kembali menembaknya.
“Jika dia bisa menjadikan istri barunya sebagai jaminan hutang, maka dia bisa dengan mudah kabur keluar negeri untuk menghindari kewajiban bayar hutangnya padamu,” ujarku menatap tepat di matanya.
Aku tidak perduli, Ayu,” katanya sambil mendesis kearahku.
“Kau akan rugi jutaan dolar, Rollan. Sadarlah!" bentakku.
“Aku sangat sadar Ayuma, karenanya aku memintamu secara langsung padanya, kau akan jadi perempuanku, milikku.
Aku langsung mendorong tubuhnya agar menjauh dariku, tapi dengan cepat dia menangkap pergelangan tanganku.
“Jangan bersikap kasar, Ayuma, sayang. Semakin kasar tingkahmu, aku semakin suka. Sekarang bersiaplah, orang-orangku sudah menunggu.”
/0/13253/coverorgin.jpg?v=29d5b5f193b6bbc48647760e83c5c356&imageMogr2/format/webp)
/0/20687/coverorgin.jpg?v=cd1175ed73971d72d14a9d65cc1c01ff&imageMogr2/format/webp)
/0/29581/coverorgin.jpg?v=cef77ef63ec72ae6bb83987cf0e7c459&imageMogr2/format/webp)
/0/4255/coverorgin.jpg?v=d6865889fd38bc0b03be21f4feff243b&imageMogr2/format/webp)
/0/10592/coverorgin.jpg?v=20250122182754&imageMogr2/format/webp)
/0/17221/coverorgin.jpg?v=b9ad6680c7d9af69bd74c67906ede212&imageMogr2/format/webp)
/0/14716/coverorgin.jpg?v=cba4b48322f0a2eef4d918fbf55885ae&imageMogr2/format/webp)
/0/12790/coverorgin.jpg?v=88b5588692e190dcd05549a1b03750fe&imageMogr2/format/webp)
/0/4508/coverorgin.jpg?v=3f1d61d85694c58aa544c0c81f79d567&imageMogr2/format/webp)
/0/7966/coverorgin.jpg?v=3b03f6cba1a16a2dffd7c69b5b9bf4a6&imageMogr2/format/webp)
/0/3017/coverorgin.jpg?v=8138d9ac22c664cafb2df6a655de06b5&imageMogr2/format/webp)
/0/4260/coverorgin.jpg?v=576fc7faa6fb29ab90702c7a1f661be3&imageMogr2/format/webp)
/0/21232/coverorgin.jpg?v=6140b1f88a61e38796028c11b852018c&imageMogr2/format/webp)
/0/2978/coverorgin.jpg?v=c19a7ba9c7837074dbd7c16855abe86e&imageMogr2/format/webp)
/0/2170/coverorgin.jpg?v=2158f4c7583e99d746e1ea0ca0f0009e&imageMogr2/format/webp)
/0/2302/coverorgin.jpg?v=e75001be09979412d5353255254bfc0e&imageMogr2/format/webp)
/0/5866/coverorgin.jpg?v=0cb454270a42aecb78670b41f75f581d&imageMogr2/format/webp)
/0/3255/coverorgin.jpg?v=20250122112652&imageMogr2/format/webp)
/0/3471/coverorgin.jpg?v=7b785d19b6e8d642748149bf3f75d4bd&imageMogr2/format/webp)
/0/9966/coverorgin.jpg?v=d67e4f318c955a96a840db011a89bc29&imageMogr2/format/webp)