Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
The Rich Sugar Baby

The Rich Sugar Baby

Audwibill18

5.0
Komentar
54.6K
Penayangan
177
Bab

Ibunya meninggal, ayahnya menikah lagi dan abai. Seperti tak ingin setengah-setengah membuat Alenia menderita, takdir membuka perselingkuhan tunangan yang menjadi tumpuan terakhirnya. Alenia rapuh. Muak dengan hubungan toxic di sekitarnya, Alenia memilih pria yang lebih tua 13 tahun darinya.

Bab 1 Hal Tak Terduga

Cantik, memiliki visual yang sempurna, kaya dan juga berkelas, itulah yang tersemat pada Alenia Lorca. Usianya masih terbilang muda 27 tahun, namun ia sudah menjabat sebagai seorang CEO di perusahaan LC yang bergerak dibidang properti dan pertambangan. Belum lagi kini ia sudah menjadi tunangan Mark Martin 30 tahun, desainer terkenal di kota New York.

Terlahir dari keluarga yang kaya raya, Alenia sendiri memiliki saham sebesar 30% warisan dari mendiang ibunya di perusahaan LC, nyatanya tak membuat Alenia hidup dengan bahagia. Ia kesepian, terlebih ketika ibu yang sangat ia cintai meninggal 3 tahun lalu. Seolah tak ingin membiarkan Alenia tenang, Javer Lorca, ayah kandungnya menikah lagi dengan teman ibunya sendiri, Julia 50 tahun. Membawa seorang anak perempuan yang berusia tak jauh darinya, Amora Lorca 25 tahun.

Hidup Alenia bagai roller coaster, naik-turun dan berputar di titik itu-itu saja. Beruntung ia memiliki Mark Martin yang begitu memperhatikannya sehingga kini Alenia tidak terlalu kesepian lagi.

Dan hari ini adalah malam yang sangat dinantikan oleh Alenia. Hari ini adalah hari jadinya dan Mark, Alenia ingin memberikan sedikit kejutan pada tunangan yang sebentar lagi akan menjadi suaminya itu.

Suara klakson mobil terdengar cukup keras di tengah malam yang pekat dan sepi. Alenia berlari menuju jendela, mengintip dari celahnya untuk memastikan bahwa mobil yang datang itu adalah mobil yang ia tunggu sedari tadi sore. Dan benar saja, semua seperti dugaannya itu adalah mobil milik Mark. Mereka sudah menjalani hubungan selama satu tahun terakhir ini dan memutuskan untuk menikah setelah satu bulan yang lalu Mark melamarnya.

Alenia sudah menyiapkan pesta kejutan kecil untuk Mark. Sejak sore Alenia sudah menunggu Mark pulang dari bekerja, ia sangat bersemangat hingga menyiapkan semuanya sendirian. Dan kini Mark sudah pulang, dengan cepat ia bersembunyi di dalam kamar dengan sebuah cake di tangannya.

Wajah Alenia tak henti-hentinya tersenyum, ia sudah tidak sabar lagi untuk melihat reaksi Mark atas kejutannya itu. Namun lama Alenia menunggu tak ada tanda-tanda Mark datang, lilin yang menyala di cake-nya sudah mulai meleleh, Alenia sedikit bingung.

Alenia bersiap untuk membuka pintu, namun tiba-tiba terdengar langkah kaki tak beraturan dari luar kamar. Alenia mengurungkan niatnya, ia tetap berdiri dan menunggu hingga akhirnya pintu terbuka. Namun Alenia terkejut. Sebuah pemandangan yang tidak menyenangkan nampak dihadapannya.

Dua orang manusia dengan gender yang berbeda itu tengah asyik menautkan bibir satu sama lain. Baju Sang Pria yang tak lain adalah Mark itu sudah acak-acakan, begitupun dengan Sang Wanita. Tiba-tiba Cake di tangan Alenia terjatuh, matanya membulat dengan mulut yang ternganga lebar.

Kedua orang yang sedang silaturahmi bibir itu menyadari keberadaan Alenia, terutama Mark. Ia terkesiap dalam beberapa saat, menyadari sesuatu dari manik mata Alenia yang mulai berair. "Ale," lirihnya pelan.

Alenia dengan cepat menguasai diri agar terlihat tidak terlalu menyedihkan dihadapan kedua orang pengkhianat itu. Bagaimana tidak, selain kekasihnya. Di sana ada adik tirinya, Amora Lorca.

"Teruskan saja! Kalian memang spesies yang sama," ujar Alenia dengan nada sarkasanya.

Alenia berlalu, namun Mark segera menahan tangannyanya. "Aku bisa menjelaskan semuanya."

Sudut bibir Alenia terangkat, tersenyum sinis mendengar ucapan Mark. Namun tak lama, dengan kasar ia menghempaskan tangan Mark yang memegang pergelangan tangannya lalu melanjutkan kembali langkahnya.

"Kakak tidak harus menyalahkan kami, kakak yang datang ditengah-tengah kami. Aku dan Mark sudah berkencan lebih dari dua tahun lalu," kata Amora yang seketika menghentikan langkah Alenia.

"Kalau begitu, aku minta maaf!" Jawab Alenia yang tidak bisa menahan dirinya untuk diam saja.

"Tapi, bolehkah aku bertanya darimana kebodohanmu itu berasal setelah menerima seorang pria yang menyatakan cinta bahkan melamarnya di depan umum? Kau buta karena cintamu atau kau memang sudah dibodohkan oleh cintamu?!" Tukas Alenia kembali dengan nada sarkasnya.

Amora terdiam, namun Alenia tak berhenti disitu saja. Ia segera merogoh saku celananya, mengeluarkan ponsel dan memotret keadaan Amora dan Mark yang sedang acak-acakan dengan sedikit lipstik menempel di sudut bibir Mark.

"Apa yang kau lakukan, Ale?" Tanya Mark hendak merebut ponsel Alenia namun segera ditepis oleh Alenia.

"Kalian tenang saja, mulai sekarang aku tidak akan mengganggu hubungan kalian lagi. Aku mengambil ini sebagai bukti yang akan aku tunjukkan pada ayah," ungkap Alenia.

Mata Mark membulat sempurna, dengan cepat ia berlari ke arah Alenia dan hendak mengambil alih ponselnya. Namun sayang, Alenia sudah mengirimkan foto itu pada ayahnya.

"Kau gila, Ale!" Kata Mark tak percaya ketika melihat layar ponsel Alenia yang berisi percakapannya dan Sang Ayah.

"Antara kita tidak ada yang tersisa lagi, Mark. Kau bukan kekasihku ataupun tunanganku lagi. Kini kau hanya kekasih Amora dan jika kau sampai berani meninggalkannya atau mencampakkannya, maka kau akan melihat kegilaanku yang sebenarnya!" Ancam Alenia.

Alenia merebut kembali ponselnya di tangan Mark, tersenyum sinis dan berlalu begitu saja, meninggalkan Mark dan Amora yang mematung di tempatnya.

Alenia berlari masuk ke dalam mobilnya, menyalakan mesin mobil dengan terburu-buru dan pergi dari rumah yang sudah menghancurkan semua harapan indahnya selama satu tahun ini. Tiba di ujung jalan, Alenia menepikan mobilnya. Bersamaan dengan itu dering ponselnya terdengar. Alenia melirik sekilas dan ternyata Sang Ayah yang tengah menelponnya.

Alena mengabaikan panggilan tersebut. Ia mengusap wajahnya dengan kasar, menundukkan kepalanya di kemudi stir dan menangis.

"Kenapa harus kau, Mark?" Lirih Alenia. Alenia tidak bisa mempercayai jika pria yang sudah menggetarkan hatinya itu bisa mengkhianatinya dengan anak dari wanita yang paling ia benci.

"Aku sangat berharap padamu, menjadikan dirimu gudang dari segala kebahagiaanku, namun kenapa kau mengkhianatiku?!" Teriak Alenia tak terima.

Bagaimana tidak? Setelah ibunya meninggal dan ayahnya menikah lagi, sikap Sang Ayah berubah. Tidak ada lagi kehangatan diantara mereka, bahkan kini hampir setiap hari ia bertengkar dengan Sang Ayah. Namun Alenia tidak bisa menjauh. Ia harus tetap berada di rumah keluarganya untuk memastikan semua harta peninggalan ibunya tidak disalahgunakan oleh Sang Ayah atas hasutan ibu tirinya itu.

Perusahaan LC adalah perusahaan yang di bangun oleh ibu dan ayahnya. Modal yang digunakan untuk memulai bisnis tersebut adalah uang tabungan Sang Ibu, namun atas rasa cintanya kepada Javer Lorca 65 tahun, Ibu Alenia menjadikan ayahnya sebagai pemilik dari perusahaan yang sudah terkenal di seluruh penjuru kota New York itu. Dan sebagai gantinya, Ibu Alenia memiliki 30% saham di perusahaan tersebut. Itulah mengapa, kedatangannya di perusahaan LC tidak mendapatkan pertentangan apapun dari para pemegang saham.

"Kenapa aku harus menangisi pria seperti dirimu? Kau bukan pria yang layak untuk ditangisi. Kau yang berkhianat, maka kaulah yang harus menyesal," ucap Alenia kemudian.

Alenia mengusap air matanya, kembali menyalakan mesin mobilnya, dan pulang ke rumah seolah tak terjadi apapun padanya.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku