"Tega banget kamu selingkuhin papaku."
"Selingkuh? Nggak, kok."
"Kamu kira aku nggak tahu? Kamu masih ada hubungan sama Leon 'kan?"
"Kenapa? Cemburu? Pasti kamu cemburu soalnya semua pria lebih suka aku daripada kamu. Pacarmu dulu ninggalin kamu demi aku, tunangan kamu selingkuh sama aku, bahkan papa kamu sekarang milikku."
"Aku nggak cemburu! Ini itu salah!"
"Aku sama siapapun itu bukan urusanmu!"
Elitta sampai tak bisa berkata-kata mendengar ucapan Vivian. Dia tidak mengira wanita yang dulunya teman SMA-nya kini itu masih bertingkah seperti ini.
Vivian tersenyum merendahkan. Dia mendorong dada Elitta sampai membuatnya mundur ke belakang. "Kamu itu cuma anak selingkuhan mama kamu, sekarang papa kamu udah nggak ngurusin kamu. Dia cuma ngurusin aku ... selamat hidup melarat sama suami kampung kamu itu, Elitta."
Usai berkata demikian, dia tertawa terbahak-bahak.
Hati Elitta sakit mendengar semua orang yang pernah dicintainya mengkhianatinya demi wanita di depannya itu. Air matanya hendak jatuh, tapi berusaha ditahan. Tak cukup pacar masa SMA, tunangan, bahkan papanya juga telah direbut.
Tak puas menghina, Vivian kembali berkata, "oh iya, gimana malam pertamamu dengan suami kampung? maaf ya aku dan papa kamu nggak bisa datang, soalnya kami ini 'kan orang kaya, alergi sama hajatan orang miskin yang biasa di jalan-jalan itu."
Elitta kembali ingin menangis. Kemarin adalah pernikahannya, tapi ayahnya sendiri tidak mau hadir. Dia bukanlah anak kandung Pak Derry Dinata, seorang pengusaha konveksi paling tersohor di kota ini.
Sejak kecil, dia dianggap hama oleh pria itu karena merupakan anak haram ibunya dengan pria lain. Meskipun begitu, dia selalu menyayangi ayahnya.
"Oh iya." Vivian kembali bicara, "kamu 'kan nggak dianggap anak, jadi nggak usah ngarep warisan nanti ... semua uang papamu itu akan jadi milikku."
"Aku nggak mengharapkan uang. Aku hanya nggak mau kamu mengkhianati Papa! Tega kamu, Papa beneran cinta sama kamu!"
Vivian mendekatkan wajahnya ke Elitta, lalu berbisik, "ya bodoh amat dia mau cinta atau enggak, aku mau nikah sama tua bangka itu juga karena uang. Daripada dia mati, terus ngasih uangnya ke kamu, si anak haram, mending ke istri mudanya ini."
"Kamu iblis!"
"Ucap anak orang kaya yang nikah sama pengangguran kabupaten miskin. Kenapa? Nggak terima aku sekarang punya harta papa kamu?"
/0/18456/coverorgin.jpg?v=508aa5da97bdece14220356f455d15a0&imageMogr2/format/webp)
/0/16949/coverorgin.jpg?v=7e3b9e7a6ce7e81d5304f7071e96f64d&imageMogr2/format/webp)
/0/17236/coverorgin.jpg?v=bb04a1dcea1ed196effd3f0d60d64499&imageMogr2/format/webp)
/0/15831/coverorgin.jpg?v=0acf5d4ff51f5377a08ea3533dd47527&imageMogr2/format/webp)
/0/3394/coverorgin.jpg?v=056d752bcd5e3e5f7b813e3a02f28e5c&imageMogr2/format/webp)
/0/28860/coverorgin.jpg?v=bba826a0f173a0b385069ef51ce6cc61&imageMogr2/format/webp)
/0/14914/coverorgin.jpg?v=c06b91a92410edccaee2387dc6f8d05b&imageMogr2/format/webp)
/0/27636/coverorgin.jpg?v=d422ba9e6f3dfe10a423db19eac2470b&imageMogr2/format/webp)
/0/18350/coverorgin.jpg?v=2d2967f9a95dc6e8d8accc80dac0dc3e&imageMogr2/format/webp)
/0/19052/coverorgin.jpg?v=20d20ac0c20bddc983ba0a595dacb305&imageMogr2/format/webp)
/0/14227/coverorgin.jpg?v=43e9f650d324fa5274b2373f508d19b3&imageMogr2/format/webp)
/0/27200/coverorgin.jpg?v=b250a528e180dbffa54c6e5df87dedc1&imageMogr2/format/webp)
/0/27225/coverorgin.jpg?v=afa14fbaade9b3a9d0c65a8433138a3b&imageMogr2/format/webp)
/0/13029/coverorgin.jpg?v=e98c3d1661d974d7b29292d90ebba939&imageMogr2/format/webp)
/0/22952/coverorgin.jpg?v=f2a0a4600973c44cd64e979bea8f7592&imageMogr2/format/webp)
/0/20516/coverorgin.jpg?v=9e637b587732bf8bb851698178ff2fd3&imageMogr2/format/webp)
/0/28913/coverorgin.jpg?v=27349dd4fb907d981345554fe0aa639c&imageMogr2/format/webp)
/0/27882/coverorgin.jpg?v=fb3af0b7aa134f32aba29157ac30ac5c&imageMogr2/format/webp)