/0/23359/coverorgin.jpg?v=6cc1c8db761967eeaa4c45bc90ba2de5&imageMogr2/format/webp)
"Cek One... Cek... One... Cek ...Sip! Udah oke Kang, mic-ku!" sambil mengacungkan jempol, isyaratku pada Kang Deni.
Ya, malam ini band-ku akan perform di salah satu PUB ternama di Bandung. Aku vocalist sebuah band yang biasa mengisi di sejumlah Cafe, PUB atau event. Band-ku bernama, "He She".
Seperti biasa, kami selalu berkumpul dan makan bersama setelah cek sound atau sehabis manggung. Sambil makan biasanya kami bertukar fikiran tentang musik, lagu baru, kostum dan hal lainnya. Itu juga bikin kami lebih solid secara band. Malah kedekatan kami sudah seperti keluarga.
"Ngebakso dulu di mang Eko,yuk ah!" ujar Roni pemain keyboardku.Semua mengiyakan.
"Waregh pisan,uy !"(kenyang banget) ujar Gani drumerku sambil mengelus perutnya yang kekenyangan.
"Ntar malem jangan lupa, kostum black and red, ya. Jam tujuh dah standby. Tong telat!" ujar Doni, sang gitarist sekaligus leader band kami. Kami pun mengangguk dan membubarkan diri bersiap untuk malam nanti.
Ah, akhirnya aku sampai di kost-anku.
Aku memang tinggal di kost-an. Orang tuaku sudah meninggal dan aku tidak mau menjadi beban kakak lelakiku satu-satunya. Apa lagi dia sudah berkeluarga, lebih baik dia fokus dengan keluarganya. Aku pun sudah bukan anak kecil lagi. Tahun ini aku sudah berusia 22 tahun.
Hasil gajiku dari band ini cukup untuk bertahan hidup sendiri. Bahkan kadang aku bisa membelikan keponakanku yang berumur 5 tahun, hadiah jika sedang dapat event besar. Setelah mandi, aku bersiap untuk bernyanyi nanti malam. Setelah selesai make up dan memakai kostum, aku pun melaju dijalanan dengan motor matic-ku.
Malam ini PUB terbilang ramai. Bandung salah satu kota yang kehidupan malamnya pun ramai.Satu sesi sudah kita lalui dan saat break akan diselingi oleh perform DJ.
Ah, aku bergegas ke toilet, sudah tak tahan lagi untuk buang air kecil.
DUG!!
Aku menabrak seorang laki-laki karena berlari tanpa memedulikan apa-apa lagi dan hanya bilang maaf tanpa berhenti.
"Ahhhh... Legaaaa..." ujarku dalam hati.
Namun, saat aku berjalan keluar dari kamar mandi, aku dihadang laki-laki yang kutabrak tadi.
"Udah pipisnya? Ampe ngebut gitu." ujarnya menggodaku.
"Duh, maaf ya. Abis kebelet. Maaf banget!" aku membungkuk meminta maaf.
Lelaki ini sudah jelas lebih tua dariku tapi bukan tua sih, matang tepatnya. Rapi, simple, tapi semua yang dipakainya barang branded.
"Dimaafin ..., asal mau nemenin minum di sini!" ujarnya sambil tersenyum dan menunjuk ke arah mejanya.
Ya, sebagai vocalist dan pemain band adalah host di tempat ini. Kami diwajibkan untuk bersikap ramah kepada tamu yang datang. Aku memang terbiasa menyapa pengunjung yang sedang melepaskan penat mereka di PUB ini. Ada yang sendirian, bersama keluarga atau berkumpul dengan teman-temannya.Terkadang menemani mereka minum.
Pekerjaan ini juga mengharuskanku menceriakan malam mereka dengan lagu dan juga karamah-tamahan. Tapi tetap, aku harus bisa menjaga diri. Terkadang, ada saja lelaki hidung belang yang merayu bahkan berfikir aku bisa dibayar untuk mereka melepaskan nafsu birahinya. Oh no! I'm not that kind of women.
"Boleh deh. Tapi satu gelas minuman aja, ya. Soalnya masih dua sesi lagi nih nyanyi.Yang penting dimaafin!" jawabku seraya duduk di sebelahnya.
Kami berdua pun ngobrol ke sana kemari sampe akhirnya, aku harus memulai sesi kedua.
"Thanks ya, tuh leader aku dah kodein. Mesti on stage lagi. Makasih minumannya!" ucapku sambil berdiri.
"Tar kalau break sini lagi, ya. Gw sendirian. Gak ada temen ngobrol. Sekalian mau tanya-tanya tempat di Bandung. Oke?" pintanya padaku.
"Siap,Bosque!" aku pun berlari untuk kembali memulai sesi kedua.
Malam itu aku menemani dia mengobrol. Dia tanya banyak tentang Bandung ini. Ternyata dia orang Jakarta dan datang ke Bandung ini sedang mencari tempat untuk membuka usaha clothing line dia.
----
"Hayu ah.. Tiheula nya (duluan,ya)!" pamitku kepada teman-teman band-ku yang masih mengobrol di depan pintu masuk PUB. Aku sudah ingin cepat sampai kost-an dan melepas lelah. Belum sampai ke tempat parkir motorku, lelaki itu mengejarku.
"Heiii!Tunggu!" serunya sambil berlari kecil.
Aku menoleh kebelakang dan menghentikan langkah.
"Udah ngobrol semaleman. Tapi gw belom tau nama lo siapa, hahahah!" ucapnya sambil tersenyum, "Nama gw Alvino. Tapi lo bisa panggil gw Vino. Gw boleh ya minta nomer lo. Jadi kalo gw ke Bandung lagi gw bisa hubungin lo. Gak apakan?"
"Boleh. Kabarin aja klo lagi di Bandung. Gw jadi guide lo juga gak apa. Sehari 200.000 jadi tour guide lo. Mayan, wkwkwkwk...! And by the way..., nama gw,Luna...."
Kami pun saling bertukar nomer telefon dan aku pun pamit.
/0/3009/coverorgin.jpg?v=9237686087c4e81b4ab3f1506077a0c2&imageMogr2/format/webp)
/0/21795/coverorgin.jpg?v=20250112140202&imageMogr2/format/webp)
/0/24518/coverorgin.jpg?v=480c8f36b8d916ad60c27fd0bd022578&imageMogr2/format/webp)
/0/27431/coverorgin.jpg?v=54c095749ab344d68be19cc83c83d8cd&imageMogr2/format/webp)
/0/29132/coverorgin.jpg?v=20251106215143&imageMogr2/format/webp)
/0/27380/coverorgin.jpg?v=03e3debdd11336a5f391e6dc059b75de&imageMogr2/format/webp)
/0/21111/coverorgin.jpg?v=161b8b0630765dd2c3c08f773489b152&imageMogr2/format/webp)
/0/9363/coverorgin.jpg?v=20250122140033&imageMogr2/format/webp)
/0/3026/coverorgin.jpg?v=04555e14d73b3cb95f7bdbf0adc82621&imageMogr2/format/webp)
/0/2787/coverorgin.jpg?v=20250120160059&imageMogr2/format/webp)
/0/4849/coverorgin.jpg?v=75ce571b049385550a3f0a5d69d89bab&imageMogr2/format/webp)
/0/4227/coverorgin.jpg?v=b47af9e7faa6c813985cfb4d2b9a7e0b&imageMogr2/format/webp)
/0/2862/coverorgin.jpg?v=51629458789b543129b08eac79405620&imageMogr2/format/webp)
/0/5023/coverorgin.jpg?v=20250121183041&imageMogr2/format/webp)
/0/7014/coverorgin.jpg?v=11d7c970ad840aba50d069dd1cb81e80&imageMogr2/format/webp)
/0/9957/coverorgin.jpg?v=b03f3a11aca74eff9564ae5f2028966c&imageMogr2/format/webp)
/0/9791/coverorgin.jpg?v=20250122182519&imageMogr2/format/webp)
/0/18164/coverorgin.jpg?v=20240623134113&imageMogr2/format/webp)
/0/29141/coverorgin.jpg?v=20251106215454&imageMogr2/format/webp)
/0/30958/coverorgin.jpg?v=e4bfb708dd7d7b048ef084087a8fab7b&imageMogr2/format/webp)