Cinta yang Tersulut Kembali
Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Sang Pemuas
Remang cahaya rembulan tampak menyentuh lembut wajah dua insan yang sedang memadu kasih dalam pekatnya malam. Kehangatan yang tercipta perlahan-lahan berubah menjadi sebuah rasa yang memperdaya keduanya.
Angin malam yang meniup dedaunan menjadi teman yang hanya membelai singkat tubuh dua hati yang sedang menyatu dalam satu hembusan napas. Semua terasa indah malam ini. Bahkan lantunan sahut menyahut dari para binatang malam terdengar begitu merdu mengiringi rasa candu yang membuat keduanya terlena.
Tidak ingin membuang waktu lebih lama lagi, sang pria dengan gagahnya membuat wanita yang berada dalam genggamannya ini hanya bisa mengeluarkan suara suara lemah dan sayu. Entah darimana datangnya semangat itu, yang pasti kenikmatan yang didapat sungguh membuat sang pria lupa diri.
"Kamu begitu sempurna malam ini, Sayang ...." Bisikan lembut sang pria semakin membuat degup jantung wanita cantik berkulit tan ini semakin tidak teratur.
Napasnya terengah seiring dengan permainan sang pria yang semakin membuatnya tidak bisa lagi berkata apa pun selain meracau yang tidak jelas. Dia begitu hanyut pada gelora yang tercipta dalam setiap sentuhan sang pria.
"Aku akan segera mencapai puncak! Kamu begitu hebat, Alicia!" Pria bermanik mata biru ini mempercepat gerakannya seiring dengan hasratnya yang begitu ingin meledak.
"Ser ... Sergio ...." desash wanita cantik yang dipanggil Alicia ini. Dia juga tidak bisa menahan diri lagi akan setiap hentakan yang dilakukan oleh sang pria tampan.
Keduanya mencapai puncak kenikmatan setelah satu hentakan keras dari Sergio yang membuyarkan semua rasa panas yang menjalar di tubuh mereka. Kini keduanya hanya terbaring lunglai tak berdaya. Tidak ada lagi racauan dan juga deru napas yang saling beradu di sudut gazebo di vila pribadi milik pria bernama Sergio ini.
"Kamu luar biasa!" ucap Sergio. Dia lalu bergulir dan merebahkan diri di sisi sang wanita. "Aku sudah mentransfer uang ke rekeningmu! Dan, ambil ini!" Sergio menyerahkan sebuah kartu berwarna gold kepada wanita yang kini tengah memeluk tubuhnya.
"Apa maksudnya kartu ini, Sergio?" tanya wanita berambut coklat bergelombang ini. "Kenapa kamu mentransfer uang ke rekening dan memberikanku kartu ini juga?" tanyanya kembali.
Sergio tidak menoleh ke arah wanita itu. Dia mencoba menenangkan diri untuk mengatur napasnya yang masih terengah-engah.
"Tugasmu sudah selesai. Sekarang cepat pakai pakaianmu dan pergi dari tempat ini. Terima kasih atas pelayanannya, Alicia!" seru Sergio dengan nada bicara yang datar.
"Apa maksudnya? Kenapa kamu mengusirku seperti itu? Apa-apaan ini, kamu kira aku adalah seorang wanita murahan yang bisa kamu usir setelah kamu pakai begitu saja?" ujar wanita itu. Dia tidak bisa menerima begitu saja perlakuan Sergio kepadanya.
Sergio sama sekali tidak menggubris ucapan wanita itu. Dia kemudian mengangkat tangannya seraya memberikan kode kepada anak buahnya untuk segera datang ke tempat Sergio berada saat ini.
Seorang pria bertubuh besar dengan mengenakan setelan kemeja dan jas berwarna hitam, datang menghampiri gazebo tersebut dan menyeret wanita bernama Alica itu.
"Lepaskan, aku!" teriaknya. "Apa yang kamu lakukan kenapa kamu harus menyeretku seperti ini?!" Wanita ini terus memberontak.
Pria bertubuh besar itu lantas menutup badan Alicia menggunakan selimut besar dan menyeretnya untuk segera pergi dari sisi Sergio.
"Sergio Alexander Smith!" panggil wanita itu. "Aku tidak terima mendapat perlakuan seperti ini!" teriaknya. Dia kemudian mengumpat kepada Sergio. Berbagai macam kata-kata kasar keluar dari mulut wanita itu.
"Urus dia dengan baik, Julio! Aku tidak suka pada wanita yang suka membuat keributan!" perintah Sergio.
Julio hanya mengangguk mendengar perintah dari bosnya itu. Dia segera menyeret Alicia agar mengikutinya untuk keluar dari sana.