Cinta yang Tersulut Kembali
Balas Dendam Manis Sang Ratu Miliarder
Mantanku yang Berhati Dingin Menuntut Pernikahan
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Mantan Istri Genius yang Diidamkan Dunia
Jangan Main-Main Dengan Dia
Gairah Liar Pembantu Lugu
Cinta di Jalur Cepat
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Sang Pemuas
"Wah. Uang Abang banyak sekali." Perempuan yang
memakai dress di atas lutut berwarna merah menyala itu menatap takjub
tumpukan uang di atas meja.
Seorang laki-laki yang duduk di samping perempuan itu
tersenyum bangga. "Iya, dong, Reta Sayang."
"Mana warnanya biru dan merah semua lagi. Nggak ada
yang ijo," ucapnya centil. Tangannya memegang tumpukan uang itu lalu mengipaskannya
pada wajah.
Reta menatap laki-laki di sampingnya. "Abang dapat dari
mana uang sebanyak ini?"
Mengembuskan asap rokok yang baru dihisapnya ia menjawab,
"Mertua Abang baru saja tanahnya kena pelebaran jalan tol. Baru cair tua
Bangka itu dan dapat banyak uang."
"Kok bisa, Bang? Yang dapat uang, kan mertua
Abang?" Laki-laki itu memang mempunyai seorang istri, bahkan dua orang
anak. Akan tetapi kelakuannya masih suka keluar dengan perempuan lain.
Hadi. Pria tinggi kurus dan cungkring itu tersenyum pongah.
"Istri Abang, kan dapat bagian pastinya, Sayang. Abang pakai saja uangnya
dengan alasan mau usaha." Lihatlah wajah laki-laki tamak dan tidak tahu
malu ini.
Mata perempuan bernama Reta itu membulat lucu. "Emang
Abang mau usaha apa?"
Hadi mematikan Putung rokoknya pada asbak. Ia duduk