Lima tahun lalu, Dinah Flynn menikah dengan Jeffrey Scott, meskipun semua orang keberatan.
Dia sangat menyukai wajahnya, terutama matanya.
Dia sangat mencintainya sehingga dia bisa menoleransi perselingkuhannya.
Bahkan ketika Dinah mengetahui bahwa suaminya membawa seorang selingkuhan ke rumah mereka selama tiga hari tiga malam, dia tidak marah.
"Jeffrey sudah bertindak terlalu jauh! Dinah, apakah kamu sungguh-sungguh jatuh cinta padanya?
Dinah menatap sahabatnya yang sedang marah dan menjawab dengan sungguh-sungguh, "Selama aku bisa melihat wajahnya, aku selalu bisa memaafkannya dan akan selalu mencintainya. "Aku berutang ini padanya."
Sehari kemudian, Jeffrey dan selingkuhannya mengalami kecelakaan mobil saat mereka sedang bepergian.
Dia meninggalkan bekas luka di wajahnya yang tidak akan pernah sembuh.
Dinah meninggalkannya dengan dingin dan menghilang dari dunianya sepenuhnya.
Kemudian, dia turun ke hadapannya dan bertanya mengapa.
Dia dengan lembut menelusuri bekas luka di dekat matanya dan merasakan hatinya semakin sakit. "Jeffrey, dia mati sekali lagi karenamu."
...
Dinah menyukai cara Jeffrey memeluknya erat saat mereka berhubungan seks seperti sekarang.
Dia terpesona saat menyentuh matanya yang tersenyum. "Kamu sangat menawan..."
Pujian bawah sadarnya membuatnya bergerak lebih bersemangat.
Dinah merasa agak tak tertahankan. "Jeffrey, cukup... Hmm..."
Dia merasakan dorongannya lebih dalam, dan air matanya hampir jatuh. Matanya berubah merah. "Jeffrey, sudah satu jam."
Jeffrey menekan jarinya ke bibir dan berkata, "Ssst, panggil aku Jeff."
Dinah menegang.
Dia tidak ingin memanggilnya seperti itu.
"Mengapa kamu tidak memanggilku Jeff?"
Dia bergerak lebih cepat, tetapi Dinah kehilangan minat.
Bahkan saat sedang puncak gairah, dia menggigit bibirnya agar tetap diam.
Jeffrey tidak mempermasalahkannya. Dia menggigil lalu meninggalkannya.
Dinah dan Jeffrey serasi di ranjang.
Meskipun Jeffrey memiliki banyak simpanan, ia tetap pulang ke rumah setiap hari dan berhubungan seks dengan Dinah.
Namun hari itu berbeda. Setelah hanya satu jam, Jeffrey berhenti dan pergi ke kamar mandi.
Dinah tidak menunggunya. Dia dengan hati-hati menyeka darah dari bibirnya dan mandi di kamar tamu.
/0/27376/coverorgin.jpg?v=fdb18f639523772df266303e5ec48221&imageMogr2/format/webp)
/0/12751/coverorgin.jpg?v=3d559870144183f4c2c82f394714df9f&imageMogr2/format/webp)
/0/21376/coverorgin.jpg?v=d949948fe5197ff19b88206efd1aef1c&imageMogr2/format/webp)
/0/16212/coverorgin.jpg?v=65d19d6cc8fd19ff0990ac7a6a74b941&imageMogr2/format/webp)
/0/14438/coverorgin.jpg?v=a4f46e397dec914a0ea98344326e2e3e&imageMogr2/format/webp)
/0/23033/coverorgin.jpg?v=d39b0b01ac4a4d64adb29c1dc0986f3c&imageMogr2/format/webp)
/0/5753/coverorgin.jpg?v=fa2c227f29af7072ec86407faa489324&imageMogr2/format/webp)
/0/22847/coverorgin.jpg?v=ab41c27c6f894b1bf6eab8aaae88001f&imageMogr2/format/webp)
/0/21236/coverorgin.jpg?v=39d2d12763a5371b77bafcc2fa43782d&imageMogr2/format/webp)
/0/2672/coverorgin.jpg?v=bd94ef8ec323b9ec044bb4afed21313f&imageMogr2/format/webp)
/0/16152/coverorgin.jpg?v=3b8d9d0560ed479c600608ec0e0aa1cf&imageMogr2/format/webp)
/0/2839/coverorgin.jpg?v=a5453b0ae8ffb01a33039d54ea0e2ad2&imageMogr2/format/webp)
/0/14882/coverorgin.jpg?v=39658c23aaf68aacb5857cf8bfa08246&imageMogr2/format/webp)
/0/16712/coverorgin.jpg?v=6446d851c8c0d77c944e63be16a4d2b4&imageMogr2/format/webp)
/0/16463/coverorgin.jpg?v=83f6dd3af71ea3068b6d2868bc1debf9&imageMogr2/format/webp)
/0/21622/coverorgin.jpg?v=20250115180815&imageMogr2/format/webp)
/0/2865/coverorgin.jpg?v=148b7c0297ea539ab197a845457d933d&imageMogr2/format/webp)
/0/2377/coverorgin.jpg?v=67acf49fea73fef129ee87c869b4833f&imageMogr2/format/webp)
/0/6595/coverorgin.jpg?v=36080175ef3c9e6d890c9db59d2148c9&imageMogr2/format/webp)