/0/28057/coverorgin.jpg?v=f3b4efcf5a91765b6e671e1a7eb8bdcb&imageMogr2/format/webp)
Sebuah penghapus melayang tepat mengenai sasaran. Penghapus itu mengenai kepala seorang murid yang sedang tidur di dalam kelas saat jam belajar dimulai.
Sontak saja murid itu terkejut, dan ia segera bangun dari tidurnya. Tangan kanannya langsung mengusap kepala seraya kedua matanya melirik ke arah kiri dan kanan untuk melihat keadaan dalam ruangan.
Sepasang mata pria itu melirik ke arah lantai, dan ia melihat sesuatu di sana.
"Aduh... celaka! Pasti sudah ada guru nih!" celotehnya saat melihat sebuah penghapus tergeletak di lantai dekat dengan sepatu miliknya.
Sepatunya yang berwarna hitam kini terlihat sebagian berwarna putih.
Ibu guru yang sedang mengajar di kelas itu langsung berdiri.
"Billie! Bawa penghapus Ibu ke depan," panggil Tia, seorang guru bahasa.
Guru itu bernama Tia Asmara. Ia masih lajang, berpenampilan menarik, berambut panjang terurai, dan berkulit putih. Usianya sekitar dua puluh tiga tahun dan masih sangat muda.
Tanpa disuruh dua kali, murid yang bernama asli Billie Rahardian mengambil penghapus yang berada di lantai. Kakinya melangkah dengan malas ke depan, sementara kepalanya tertunduk takut karena merasa bersalah telah tidur di dalam kelas.
Mulutnya meracau tak karuan. Entah apa yang sedang ia ucapkan sambil melangkah ke depan menemui gurunya.
"Maaf, Bu," ucap Billie, lalu ia menyimpan penghapus itu di meja guru.
Guru itu sangat cantik, dan kulit wajahnya sangat halus. Namun kali ini, raut wajah cantik Tia berubah saat mengetahui ada murid yang tidur saat ia sedang mengajar di kelas. Tia segera memperingatkannya agar kejadian itu tidak terulang kembali.
"Billie! Lain kali jangan seperti itu. Setelah istirahat, kamu harus ke ruang guru dan temui saya di sana," pinta Tia kepada murid yang melakukan kesalahan.
Kepala Billie tetap tertunduk takut. Meskipun ia disegani di luar sekolah, dalam lingkungan sekolah ia adalah murid teladan dan tak pernah membantah ucapan atau perintah dari guru.
"Jiaah, kena deh! Pasti nanti dia nyerocos terus kayak ibu tiri, nggak berhenti ngomong," keluh Billie. Lamunannya buyar seketika saat guru yang cantik itu memanggil namanya.
"Billie! Kamu dengar Ibu nggak?" panggil Tia saat melihat murid itu malah melamun dengan tatapan mata kosong.
Tia masih berdiri dengan tangan kiri bertolak pinggang dan tangan kanan memegang penghapus yang baru saja dikembalikan Billie.
"Iya, Bu. Saya dengar," jawab Billie dengan gemetar.
"Coba, tadi Ibu bilang apa sama kamu?"
"Saya harus ke rumah Ibu. Eh, maksud saya ke ruangan Ibu," jawab Billie salah ucap karena grogi menghadapi guru cantik di hadapannya.
Guru cantik itu menggelengkan kepala melihat tingkah Billie, yang meskipun cerdas, belum bisa mengubah sifatnya.
"Sudah! Sekarang kamu boleh duduk kembali. Dan jangan lupa, saat istirahat nanti kamu harus datang ke ruangan Ibu."
"Terima kasih, Bu. Saat istirahat nanti, saya ke ruangan Ibu," jawab Billie sebelum segera kembali ke tempat duduknya.
Billie terlihat kesal. Tangannya mendadak mencubit teman sebangkunya, lalu berkata, "Rese lu! Kenapa lu nggak bangunin gue kalau ada guru?" bisiknya pelan agar tak terdengar oleh guru yang mulai mengajar lagi.
Temannya seolah sengaja menyimpan sesuatu dalam pikirannya. Ia membalas perkataan Billie dengan tenang.
/0/20420/coverorgin.jpg?v=f3f8e9d646b8c8f4ed851d99feb9418c&imageMogr2/format/webp)
/0/16824/coverorgin.jpg?v=ede1f76b400f3cfd57bd9b253e5f1fd4&imageMogr2/format/webp)
/0/16511/coverorgin.jpg?v=d4dc22f9d688777e77ddddb634b06488&imageMogr2/format/webp)
/0/19077/coverorgin.jpg?v=8c895e5bd01ed3365673251044c48c5a&imageMogr2/format/webp)
/0/20122/coverorgin.jpg?v=df3d580e3109396c1765c6de881d71f8&imageMogr2/format/webp)
/0/7036/coverorgin.jpg?v=3768f1a05ad69c5323f0572622993a69&imageMogr2/format/webp)
/0/7198/coverorgin.jpg?v=5b8dad6697b064a11dc920494f903a17&imageMogr2/format/webp)
/0/23035/coverorgin.jpg?v=8259d498a61ed759f13755fb7aea52a4&imageMogr2/format/webp)
/0/13264/coverorgin.jpg?v=32f2718a46ee325ec1580f1b3bea8ed2&imageMogr2/format/webp)
/0/19178/coverorgin.jpg?v=1267187d5995f0d54ceadbb47ee12f41&imageMogr2/format/webp)
/0/4269/coverorgin.jpg?v=0f6119a1e2e803d3bc9aa654eaf6c36e&imageMogr2/format/webp)
/0/5769/coverorgin.jpg?v=c24d6abac899f24c556b691ebac6fa3b&imageMogr2/format/webp)
/0/5388/coverorgin.jpg?v=a77d99299cb7146c435c59a269fee375&imageMogr2/format/webp)
/0/25609/coverorgin.jpg?v=20250819211201&imageMogr2/format/webp)
/0/24096/coverorgin.jpg?v=ba15898cb0498805e5afccf052638d91&imageMogr2/format/webp)
/0/12904/coverorgin.jpg?v=2589c8c89ccd7dcafbfe40a8212f700b&imageMogr2/format/webp)
/0/3535/coverorgin.jpg?v=cf6d4147b82a6674926caf0ce5506936&imageMogr2/format/webp)
/0/8543/coverorgin.jpg?v=3035e58b4e03e73dbf156abae74648d1&imageMogr2/format/webp)
/0/8442/coverorgin.jpg?v=67c43030a924acfd093bc5b5eaff6630&imageMogr2/format/webp)