Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
GAIRAH CINTA PARTNER KERJA

GAIRAH CINTA PARTNER KERJA

Nadia Blessano

5.0
Komentar
4.5K
Penayangan
11
Bab

Ozzie adalah pria tampan dan pintar. Seringkali dia patah hati karena tampan saja tidak cukup. Ozzie berusaha untuk menjadi pria yang berhasil dan akhirnya ia mendapatkan apa yang dulu tidak ia dapatkan. Ozzie jatuh cinta dengan rekan kerjanya, bahkan setiap kali tugas luar kota mereka selalu bercinta. Hanya saja wanita itu sudah dijodohkan dengan pria lain. Ozzie berusaha untuk mendapatkannya dan berjanji untuk menghentikan semua petualangan cintanya.

Bab 1 Patah Hati

Ozzie Sivan Venianim, begitu nama lengkapnya. Ia biasa dipanggil Ozzie. Ozzie termasuk dalam deretan cowok ganteng di sekolah namun tenggelam karena ia hanya naik motor bebek tua ke sekolah. Selain ganteng, Ozzie juga pintar, sehingga ia masih dilirik oleh beberapa gadis. Dengan kombinasi ganteng dan pintar, Ozzie masih bisa mendapatkan seorang pacar yang cantik dan tajir. Avanty Dahayu, pacar Ozzie adalah seorang gadis cantik dan kaya, namun kecerdasannya hanya rata-rata saja.

Ia bergayut di samping Ozzie untuk bisa mendapatkan les gratis dan tidak malu-maluin saat datang ke pesta ulang tahun teman, meski terkadang ia mengeluarkan modal sedikit untuk membelikan Ozzie pakaian yang pantas.

Untuk ukuran laki-laki, Ozzie termasuk cowok yang pasif. Ia tidak berani memulai, karena ia sadar betul siapa dirinya. Sebagai anak paling tua di keluarga, seorang ibu yang telah menjadi orang tua tunggal dan dua orang adik, kehidupan mereka yang pas-pasan, membuatnya tidak mau banyak tingkah. Ozzie sangat hati-hati dalam bersikap. Ia tidak ingin mengecewakan ibunya. Padahal menurut beberapa teman, Ozzie bisa jasa menggunakan ketampanannya dan kecerdasannya untuk memikat wanita. Namun Ozzie tidak punya rasa percaya diri yang tinggi. Ia menyukai kesendirian.

Dengan bermodalkan laptop jadul milik almarhum ayahnya, Ozzie memulai bakat menulisnya. Ia menggunakan kecerdasan dan keromantisannya untuk membuat puisi, cerita pendek dan novel. Ia menulis di berbagai platform digital dengan nama Pena Jada Moscha. Salah satu platform yang paling ia sukai dan telah memberikan banyak keuntungan bagi dirinya adalah Fizzo. Ada tantangan buat Ozzie untuk dapat menulis setiap hari. Dengan uang yang ia dapat dari menulis, Ozzie bisa membantu ibunya. Ibunya adalah karyawan swasta bagian akunting, yang gajinya cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka sebulan tidak tersisa. Ia hanya meminta anak-anaknya untuk bersekolah dengan baik. Hasil menulis Ozzie itulah yang dipergunakan untuk membeli kebutuhan yang tidak dapat diberikan oleh ibunya. Buat Ozzie, dari pada ia nongkrong tanpa hasil, lebih baik ia di rumah untuk belajar atau menulis.

Sepulang sekolah, dengan naik motor bebek Ozzie dan kekasihnya pulang ke rumah Avanty yang memakan waktu 45 menit dari sekolah. Seperti biasa, jika ada tugas sekolah, Avanty selalu minta bantuan Ozzie. Avanty melingkarkan tangannya di pinggang Ozzie dan merebahkan kepalanya di punggung Ozzie. Kedekatan mereka dan bagian dada Avanty yang menempel pada punggungnya selalu membuat debaran halus di dada Ozzie. Hanya Avanty yang melakukan itu padanya. Ia selalu merasa senang sekaligus berdebar-debar.

Avanty langsung menarik Ozzie ke dalam kamarnya, mereka terbiasa belajar di sana dan membiarkan pintu tetap terbuka. Kamar Avanty selalu sejuk dengan ac yang selalu menyala. Gadis itu mengganti bajunya dengan kaos dan celana pendek, mencuci muka, tangan dan kakinya. Kebiasaan itu menular pada Ozzie yang juga melakukannya tidak lama setelah tiba di rumah Avanty.

Ozzie mulai mengajari Avanty mengerjakan tugas sekolah. Faktanya Avanty selalu tidak mengerti dengan penjelasan Ozzie. Ia hanya ingin Ozzie mengerjakan tugas sekolahnya dengan baik. Ozzie tidak keberatan. Meskipun heran dengan Avanty yang tidak menggunakan otaknya dengan maksimal. Avanty selalu sibuk dengan kemolekan wajah dan tubuhnya. Ia tidak punya minat belajar sama sekali. Namun itu tidak merugikan Ozzie.

Selesai mengerjakan tugas, Avanty duduk di pangkuan Ozzie. Ia menyukai wajah tampan kekasihnya itu, dan dengan tubuh tinggi yang atletis membuat ia semakin betah bermanja-manja pada Ozzie.

"Makasih ya sayang udah ngerjain tugas aku," Avanty mengucapkannya dengan manja dan melingkarkan tangannya di leher Ozzie. Tangan Ozzie hanya bisa memegang pinggul Avanty dan tersenyum pada kekasihnya itu.

"Sama-sama sayang," sahutnya pelan dan menghirup wangi parfum Avanty yang sudah sangat ia hafal.

Avanty tanpa ragu-ragu mencium bibir Ozzie dan mereka mulai saling melumat. Avanty adalah gadis yang pertama Ozzie cium dan mengajarkan ia bagaimana melakukan French kiss dan menikmati ciuman bibir yang sungguh membuat jantungnya berdebar-debar seperti sehabis berlari puluhan kilometer. Ciuman intens itu membuat Ozzie selalu berusaha membuat tangannya tetap pada posisi awal meski sebenarnya tangan itu ingin bergerak ke tempat yang lebih intim lagi. Ozzie selalu menggunakan akal sehatnya. Ia tidak pernah memulai ciuman karena takut ditolak. Ia selalu membiarkan Avanty memulainya.

Avanty sering merasa kecewa karena Ozzie terlalu pasif. Ia selalu menjadi orang yang menuntun Ozzie di saat mereka bermesraan. Seperti siang itu. Ia memulai ciuman mereka dan berharap kedua tangan Ozzie bisa melakukan eksplorasi ke bagian tubuhnya namun kedua tangan Ozzie tidak bergerak dari tempat di mana keduanya diletakkan. Ada keinginan yang begitu besar dari dalam tubuh Avanty untuk mendapatkan belaian-belaian dari Ozzie, karena tidak kunjung bergerak Avanty menarik tangan kanan Ozzy dari pinggulnya dan meletakkannya pada payudaranya. Ia menatap Ozzy tepat pada bola matanya, ia berharap Ozzie mengerti apa yang harus dilakukan. Tangan itu hanya diam di situ dan tidak bergerak.

Avanty kecewa dan turun dari pangkuan Ozzie. Ia mencoba bersabar. Avanty menarik tangan Ozzie ke ruang makan dan makan siang di sana. Rumahnya memang selalu sepi karena ayahnya bekerja dan ibunya sibuk menjadi sosialita. Makan di rumah Avanty adalah perbaikan gizi buat Ozzie. Lauk pauk dan sayur selalu lengkap disediakan. Ia bersyukur Avanty bisa menerima kalau makannya banyak.

"Jadi lo mau kuliah di mana?" tanya Avanty saat mereka sudah mulai menyantap makan siang.

"Di mana saja yang memberikan beasiswa. Kalau nggak dapat, berarti nggak kuliah. Cari kerja aja," sahut Ozzie sambil terus menikmati menu perbaikan gizi yang ada di piringnya.

Avanty hanya terdiam mendengar itu. Ia sudah bersiap mengambil fashion desainer di luar negeri seperti impiannya. Ia sangat sadar bahwa Ozzie tidak akan mampu menyamakan status ekonomi keluarganya.

"Semog dapat ya Zie, biar jadi orang hebat," kata Avany menyemangati. Ia hanya berusaha untuk sopan saja pada Ozzie. Selesai makan siang Avanty mengajak Ozzie menonton film. Sudah pun film romantic yang ada adegan mesranya, Ozzie tidak juga mengambil Tindakan. Karena gemas, Avanty mulai menciumi Ozzie dengan agresif. Ozzie takut-takut mulai membalas semua yang dilakukan Avanty padanya. Lumatan-lumatan di bibir dan saat tangannya dituntun Avanty ke dada ia mulai berani meremas-remas. Ozzie merasakan gairah Avanty semakin meningkat. Saat Avanty berusaha membuka kancing kemeja Ozzie, ia langsung menangkap kedua tangan Avanty.

"Nggak sayang, nggak sejauh itu," Ozzie memandang Avanty. Ia melihat kekecewaan di sana. Namun Ozzie akan lebih kecewa jika ia sampai melakukan hal yang bisa merugikan Avanty sebagai wanita. Ozzie mencium punggung telapak tangan Avanty bergantian.

"Kamu terlalu berharga untuk dirusak Ava," ucap Ozzie lembut. Membuat Avanty sadar betapa berbedanya Ozzie dengan cowok-cowok lain yang penuh nafsu.

Untuk menghalangi setan yang akan menggoda mereka, Ozzie segera pamit dari rumah Avanty dan pulang ke rumah.

Entah ia harus bahagia atau kesal karena ditolak oleh Ozzie yang jelas hasrat Avanty siang itu harus kembali terpendam.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku