Cinta yang Tersulut Kembali
Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Sang Pemuas
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Derek Alfaedison Smith. Pemuda culun yang menjadi bahan bullying di kampusnya. Alasannya cara bicara pemuda itu gagap, sungguh sangat gagah. Kalian akan tahu sendiri. Namun ia tidak bisa dikatakan jelek! Apalagi si buruk rupa, benar-benar tidak bisa!
Pemuda ini memiliki paras bak dewa. Kacamata besar dan bulat itu selalu berteger dihidung mancungnya. Ia tidak memiliki teman, hanya dijadikan pelayan bagi teman-temannya. Sering disuruh mengerjakannya tugas-tugas perkulian mereka.
Entah apa yang membuat pemuda ini bisa bertahan, dengan keadahannya yang seperti ini. "Hey culun! Aku menyurumu membawah jus apel bukan jus jeruk," Seorang gadis menyiramkan jus tepat diwajah pemuda culun itu.
"Maa ... ma ... maafkan aku, aku akan menggantinya." Pemuda itu pergi kepalanya menunduk hinga tatapannya hanya tertujuh pada lantai, bajunya basah karena minuman yang disiramkan itu.
"Ini." Ia menyodorkan jus dihadapan gadis itu. "Lain kali itu gunakang telingahmu baik-baik Tuhan menciptakannya untuk mendengar bukan?" tukas gadis tidak punya hati itu sembari menoyor kepala pemuda berkacamata bulat ini.
Pemuda itu hanya diam membisu bagaikan patung hidup, penghuni cafeteria yang menyaksikan adegan itu tidak satu pun dari mereka menolongnya mereka justru menertawainya.
Apakah mereka pikir itu adegan lucu? Tapi apa yang bisa pemuda culun itu buat selain diam.
"Kau ini tampan hanya saja kau culun dan cara bicaramu, gagap kau boleh pergi dari sini!" perintah gadis itu, ketika lelaki culun ini hendak pergi dari kafeteria. Dia itu didorong seseorang dari belakang hingga jatuh tersungkur. Lantai keramik putih itu. Dahinya telah terantuk padanya dengan rasa malu yang kian bertambah besar.
Bahkan kacamata besar yang berteger dihidungnya jatuh dan dihijak oleh gadis itu berserta teman-temannya.