Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Langit & Senja
5.0
Komentar
649
Penayangan
70
Bab

Senja adalah bagian dari Langit, kuharap akan tetap seperti itu.

Bab 1 1

"Senjaaa,,,, Aku datang,, ." suara teriakan melengking dari arah teras rumah Yah itu suara Nur atau yang biasa disapa Nunu sahabat Senja yang setiap pagi datang untuk memulai aktivitas seperti biasa sekolah. "Wa'alaikum salam Nunu cempreng ,,he he ,," jawab Senja dari dalam rumah. "Ehh Nunu ,ayo masuk cah ayu ,,." jawab Ibu Senja sambil mempersilahkan masuk teman anaknya tersebut.

"Ehe,,maaf budhe ,,assalamualaikum,," jawab Nunu "Telat NU,," balas Senja "Udah yuk berangkat ,,ntar telat lagi,, " ucap Nunu "Iya ,, ibu Eja pamit yaa,," Pamit Senja pada Ibunya ,yang biasa dipanggil Bu Ida "Hati-hati ya ..." jawah Bu Ida "Iya Bu,,." balas Senja dan Nunu *** Senja Aulia yang sekarang sedang duduk di bangku kelas sebelas di sebuah SMA di kotanya , anak tunggal dari pak Rudi dan Bu Ida . Senja hanya tinggal berdua dengan ibunya ,sedangkan ayahnya sudah meninggal akibat sakit. Ibunya bekerja sebagai asisten rumah tangga yang berangkat pagi pulang sore. Senja seorang anak yang bisa dibilang pemalu ,pendiam dan susah bergaul. Dia juga tidak pintar , bisa masuk SMA negeri mungkin hanya kebetulan. Tapi ia tetap belajar dengan giat supaya bisa membanggakan orang tuanya. Senja ,, dibilang cantik juga tidak begitu cantik. Mungkin manis,yah manis. Jika di pandangan tidak membuat bosan . Dia hanya punya teman dekat Nunu dari SD, Senja merasa minder dengan keadaannya jika harus bergaul dengan banyak orang. Karena memang jaman sekarang berteman kebanyakan menilai dari kepunyaan,yah meskipun tidak semuanya. Ditambah Senja yang Pemalu, hanya Nunu yang mendekati dan berteman dengan tulus.karena Nunu cerewet jadi Senja lumayan bisa kebawa ngomongnya. ****** Sesampainya di sekolah, Senja dan Nunu yang baru turun dari angkutan umum itu langsung menuju ke kelasnya. Baru saja mereka duduk ,bel berbunyi pertanda jam pelajaran akan segera dimulai. *** Tidak terasa kini sudah pukul dua ,saatnya pulang sekolah. "Senja,, aku pulang dulu ya,, sudah di jemput kakak." Ucap Nunu kepada Senja "Iya Nu, hati hati yaa,,." balas Senja sambil melambaikan tangannya pada Nunu yang sudah duduk di atas motor kakanya. Kini tinggal Senja dan beberapa orang yang juga tengah menunggu angkutan umum, yah memang ini sekolah bisa dibilang favorit, jadi siswa siswinya pintar dan juga kaya. Ada yang tidak punya tapi bisa masuk lewat jalur beasiswa,berbeda dengan Senja yang lewat jalur keberuntungan, makanya ia juga harus belajar giat agar mampu mengimbangi teman temannya dan juga yang pasti giat bekerja. Yah, Senja bekerja sebagai tukang bersih bersih panggilan dikala libur ,lumayan bisa buat bantu uang jajan ,meskipun ia tidak suka jajan tapi ia tabung. Jangan lupa di seberang sekolah SMA nya itu sebuah gedung universitas ternama. Senja duduk di halte tempat ia menunggu angkutan dengan beberapa orang di sana .matanya melihat ke seberang lebih tepatnya kearah pemuda yang ada di depan gedung kampus yang tengah di tarik tarik seorang wanita,mungkin kekasihnya lalu mereka sedang bertengkar pikir Senja. Lama menunggu angkutan akhirnya yang di tunggu tiba,Senja langsung naik lalu duduk. *** Malam hari di kediaman keluarga Gunawan yang sedang makan malam bersama di selingi obrolan ringan dari anggota keluarga tersebut ,salah satunya Langit ,anak bungsu pak Gunawan dan ibu Ratna.Langit mempunyai kakak perempuan yang bernama Mentari biasa dipanggil Tari.saat ini Langit sedang kuliah ,kurang lebih setahun lagi lulus. "Lang, kata nya kamu sudah punya pacar?." ucap Tari disela sela mengunyah makannya "Hmmm,,begitulah kak." jawab langit santai tanpa menoleh kearah kakaknya "Loh,, kok gak pernah bilang sama mamah sih lang .'' ucap Mama Ratna dengan sewot " ngapain."jawab Langit "Ya kenalin ke mamah donk Lang,, kamu gimana sih. " balas Mama Ratna sambil menggerutu. "Udah sih mah biarin aja, paling masih belum serius . yang penting jangan merusak anak orang aja. Dan kamu Tari gimana persiapan pernikahannya?" sela papah Gun yang mengalihkan pembicaraannya ke anak sulungnya yang sebentar lagi akan menikah. "Tinggal fitting baju sih pah ,mas Bara lagi atur jadwalnya" jawab Tari.

Yah,Bara nama calon suami Mentari.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Pemuas Nafsu Keponakan

Pemuas Nafsu Keponakan

Romantis

5.0

Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku