Cinta yang Tersulut Kembali
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Mantanku yang Berhati Dingin Menuntut Pernikahan
Balas Dendam Manis Sang Ratu Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta di Jalur Cepat
Gairah Liar Pembantu Lugu
Jangan Main-Main Dengan Dia
Mantan Istri Genius yang Diidamkan Dunia
Tawaran Gila Suamiku
Sebuah pernikahan yang tidak direstui oleh kedua orang tua memang sangat tidak sehat jika tetap di jalani.
Akan banyak sekali hal-hal yang menjadikan pernikahan tersebut goyah bahkan hampir hancur berantakan.
Seperti pernikahan Dewi dan Raihan, pertemuan mereka tanpa di sengaja terjadi di sebuah mall ternama di kota jakarta.
Dari pertemuan itu mereka kenalan dan bersahabat, kebetulan Raihan tinggal di sebuah kos-kos an bersama teman-temannya, jadi semenjak perkenalan itu Dewi sering diajak berkunjung ke tempat kos nya Raihan.
Karena seringnya bertemu maka timbullah benih-benih cinta diantara keduanya.
Perjalanan cinta mereka begitu indah, karena Raihan di kenal sangat baik pada Dewi, sangat perhatian, sangat setia dan bertanggung jawab. Walaupun tampangnya yang seperti anak berandal Raihan yang berwajah sangar, berambut panjang, dan juga berpakaian agak urakan.
Tapi sifat itu tak berlaku ketika Dewi memperkenalkan Raihan pada kedua orang tuanya, kedua orang tua Dewi menentang keras hubungan mereka.
"Kamu jangan berhubungan lagi dengan Raihan!, bapak tidak setuju!" hardik pak Juned bapaknya Dewi.
"Tapi pak, Raihan itu orangnya baik dan Dewi sangat mencintainya," jawabnya.
"Aaalaah, orang seperti itu kamu bilang baik, Di lihat dari tampangnya saja sudah terlihat bahwa dia itu jahat, dan pastinya dia akan ringan tangan sama kamu nanti setelah kalian menikah, apalagi dia orang sebrang yang di kenal rata-rata suka main tangan pada pasangannya," ujar pak Juned panjang lebar.
"Pokoknya Dewi tetap mencintai Raihan dan akan tetap ingin menikah dengannya, titik."
"Jangan nak, tolong dengarkan ucapan bapakmu, karena filing orang tua itu suka benar terjadi," tambah bu Lela ibunya Dewi.
Raihan yang mendengar perdebatan antara Dewi dan kedua orang tuanya, hanya bisa tertunduk lesu lalu kemudian pamit pulang pada keluarga tersebut tanpa berucap satu katapun pada Dewi kekasihnya.
Dengan langkah gontai Raihan melangkahkan kakinya keluar dari rumah tersebut.
"Raihan tunggu!"
Dewi mengejar Raihan sampai kedepan rumah.
"Raihan aku mencintaimu."
"Aku juga cinta sama kamu wi, tapi bagaimana dengan kedua orang tuamu yang tidak merestui kita?"
"Aku juga bingung."
"Bagaimana kalau kita kawin lari aja di kampung halamanku, apa kamu mau?" tawar Raihan.
"Berikan aku waktu untuk berpikir, esok aku akan kasih jawabannya." jawab Dewi.
Setelah mendengar jawaban dari kekasihnya Raihan pun pergi dari rumah tersebut untuk pulang ke tempat kost nya.
Setelah kepergian kekasihnya Dewi pun langsung menemui kedua orang tuanya lagi di dalam rumah, dimana kedua orang tua nya masih dengan santainya duduk di sofa ruang tamu rumah tersebut.
"Pak, bu, Dewi sangat mencintai Raihan, begitupun Raihan juga sangat mencintai Dewi, kami ingin menikah bu, pak," pintanya.
"Kalian kan baru kenal selama tiga bulan, tapi kenapa kamu sudah yakin sekali ingin menikah dengan anak berandal itu?" tanya pak Juned.
"Karena Dewi liat dia sangat baik pada aku pak."
"Itukan didepan kamu nak, kamu juga belum kenal dengan keluarga besarnya, iyakan?"
Dewi tampak bingung mendengar pertanyaan yang di lontarkan bapaknya hingga dia bingung untuk menjawabnya.