Menikahi Ayah Sahabatku

Menikahi Ayah Sahabatku

Rahmat

5.0
Komentar
2.3K
Penayangan
29
Bab

Almira Devara, seorang gadis cerdas dengan segudang prestasi, harus menghadapi kenyataan pahit ketika ayahnya memutuskan untuk menikahkannya dengan seorang juragan kaya di desa demi melunasi hutang keluarga. Berasal dari keluarga sederhana, Almira terbiasa bekerja keras untuk membiayai kuliahnya, berbeda dengan sahabatnya, Selina Mahendra, yang sejak lahir bergelimang harta. Tak rela sahabatnya hidup dalam penderitaan, Selina meminta ayahnya, Diran Mahendra-seorang duda terpandang dan pebisnis sukses-untuk menikahi Almira sebagai gantinya. Meski awalnya menolak, Diran akhirnya setuju demi menyelamatkan gadis itu dari pernikahan yang lebih buruk. Namun, dapatkah Almira menerima pernikahan ini dengan pria yang usianya terpaut jauh darinya? Sementara itu, Diran yang telah lama menutup hatinya karena trauma masa lalu enggan membuka diri. Bisakah keduanya menemukan kebahagiaan dalam pernikahan yang dimulai dengan keterpaksaan?

Bab 1 membaca isi surat

Almira Devara menggenggam erat lembaran kertas di tangannya. Matanya memburam saat membaca isi surat yang baru saja diberikan ibunya. Tubuhnya gemetar, bukan karena angin malam yang menusuk kulit, tetapi karena kenyataan pahit yang baru saja menghantamnya.

Ia mengangkat wajahnya, menatap ibunya yang berdiri dengan ekspresi penuh harap. "Bu... ini apa maksudnya?" Suaranya bergetar, hampir tidak terdengar.

Ibu Almira, Ratna, menggigit bibirnya. Wajahnya dipenuhi kecemasan. "Almira... Maafkan Ibu. Tapi Ayahmu sudah mengambil keputusan."

Almira menatap ayahnya yang duduk di kursi tua di sudut ruangan. Pria itu menghindari tatapannya, wajahnya keras, namun terlihat jelas jejak kelelahan dan keputusasaan di matanya.

"Jadi... Ayah menjualku?" suara Almira terdengar serak, penuh dengan luka yang dalam.

"Almira! Jangan bicara seperti itu!" Ibunya buru-buru menghampiri, meraih tangannya dengan erat. "Ini demi keluarga kita, Nak... Hutang kita menumpuk, rentenir sudah datang berkali-kali. Jika tidak segera dilunasi, mereka akan mengambil rumah ini... mengambil segalanya!"

Ayah Almira menghela napas berat. "Pak Darmawan sudah menawarkan solusi. Dia mau membayar semua hutang kita... dengan syarat kau menjadi istrinya."

Dunia Almira runtuh dalam sekejap. Pak Darmawan? Juragan kaya di kampungnya yang sudah berusia lebih dari lima puluh tahun dan memiliki dua istri?

Ia tertawa kecut, tetapi air mata mengalir deras di pipinya. "Jadi, aku hanya alat tukar bagi kalian?"

Ratna menangis, tetapi tetap menggenggam tangan putrinya erat. "Tidak, Nak. Kami hanya ingin kau hidup tanpa dikejar-kejar hutang. Pak Darmawan bisa menjamin hidupmu-"

"Tidak!" Almira menepis tangan ibunya dengan kasar. "Aku lebih baik mati daripada menikah dengan pria tua itu!"

Tanpa berpikir panjang, ia berlari keluar rumah, menembus dinginnya malam. Jantungnya berdetak kencang, pikirannya berantakan. Ia tidak tahu harus ke mana, yang ia tahu hanya satu: ia harus pergi dari tempat ini.

Langkah Almira terhenti di depan sebuah rumah besar yang megah. Rumah yang begitu berbeda dari rumahnya yang nyaris roboh. Ini rumah milik sahabatnya, Selina Mahendra.

Dengan napas tersengal, Almira mengetuk pintu berkali-kali. Tak butuh waktu lama, seorang pelayan membukakan pintu dengan ekspresi terkejut.

"Nona Almira?"

"Selina... Aku harus bertemu Selina..." suaranya hampir tak terdengar.

Tak lama, Selina muncul di tangga, mengenakan gaun tidur sutra berwarna merah anggur. Mata indahnya membulat saat melihat Almira dalam keadaan kacau. "Almira! Apa yang terjadi?"

Tanpa bisa menahan diri, Almira berlari dan memeluk sahabatnya erat. Tubuhnya bergetar, tangisnya pecah. Selina dengan cepat menuntunnya masuk ke ruang tamu, duduk bersamanya di sofa empuk yang jauh lebih nyaman dibanding tempat tidur Almira di rumahnya.

"Tenang dulu. Jelaskan semuanya padaku," ucap Selina dengan lembut, tetapi penuh ketegasan.

Dengan suara parau, Almira menceritakan segalanya. Tentang hutang keluarganya. Tentang pernikahan yang dipaksakan. Tentang pengkhianatan yang tak pernah ia sangka dari keluarganya sendiri.

Ekspresi Selina berubah drastis. Rahangnya mengeras, matanya menyala-nyala. "Mereka ingin menikahkanmu dengan pria setua itu?! Tidak! Aku tidak akan membiarkan ini terjadi!"

Almira menatapnya dengan mata basah. "Tapi apa yang bisa kita lakukan, Selina? Aku tidak punya pilihan..."

Selina menggigit bibirnya, berpikir keras. Lalu tiba-tiba, matanya berbinar seolah mendapat ide.

"Ayahku!"

Almira mengerutkan kening. "Maksudmu... Paman Diran?"

Selina mengangguk. "Ayahku duda. Dia mungkin sudah lama tidak tertarik dengan pernikahan, tapi dia pria yang baik dan bertanggung jawab. Jika dia menikahimu, kau tidak perlu menjadi istri pria tua itu!"

Mata Almira melebar. "Selina, kau gila! Ayahmu... dia terlalu tua untukku!"

Selina mendekat, menggenggam tangan Almira erat. "Dibandingkan dengan Pak Darmawan, ayahku masih jauh lebih baik, Almira! Dia kaya, berpengaruh, dan dia tidak akan menyakitimu. Ini satu-satunya cara!"

Almira menatap sahabatnya dengan kebingungan. Hatinya berkecamuk. Pernikahan paksa dengan pria tua menjijikkan... atau pernikahan dengan seorang duda terpandang yang lebih baik tapi masih tetap pernikahan yang tidak ia inginkan?

Di sudut hatinya, ia tahu satu hal: Ia harus memilih jalan yang paling sedikit menyakitinya.

Dan entah mengapa, ia merasa bahwa memilih Diran Mahendra jauh lebih baik daripada menjadi istri ketiga pria yang bahkan tak bisa ia hormati.

Namun, bisakah ia benar-benar hidup dengan keputusan ini?

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Rahmat

Selebihnya
Mengandung Anak Dari Musuhku

Mengandung Anak Dari Musuhku

Romantis

5.0

Dylan Callahan tumbuh dengan kebencian yang tak pernah padam terhadap Alaina Sinclair. Ia percaya Alaina dan ibunya adalah perusak rumah tangganya-wanita yang menghancurkan keluarganya dan menyebabkan ibunya sendiri meninggal dalam penderitaan. Selama bertahun-tahun, ia menyusun rencana untuk membalas dendam, memastikan Alaina merasakan kehancuran yang sama seperti yang ia alami. Alaina, putri dari wanita yang selalu dicap sebagai perusak keluarga, hanya ingin hidup tenang. Namun, hidupnya berubah ketika Dylan, pria yang selalu memandangnya dengan kebencian, menyeretnya ke dalam permainan balas dendam yang kejam. Dengan kekuasaannya, Dylan menjatuhkan nama baiknya, menghancurkan kariernya, dan akhirnya mengambil sesuatu yang paling berharga dari Alaina-tanpa memberinya kesempatan untuk melawan. Ketika Alaina akhirnya sadar dari mimpi buruk yang menimpanya, semuanya sudah terlambat. Ia tidak hanya kehilangan kebebasannya, tetapi juga menyadari bahwa ada kehidupan lain yang kini tumbuh di dalam dirinya. Namun, yang paling menyakitkan adalah ia tidak mengetahui siapa ayah dari anak yang dikandungnya. Malam itu, ia dibius dan terbangun dalam keadaan tak berdaya-dan Dylan, satu-satunya pria yang memiliki alasan kuat untuk menghancurkannya, tetap menyangkal keterlibatannya. Namun, semakin Dylan berusaha menyingkirkan Alaina dari hidupnya, semakin takdir mempermainkan mereka. Ketika kebenaran di balik masa lalu keluarganya mulai terungkap, Dylan dipaksa menghadapi kemungkinan bahwa kebenciannya mungkin salah sasaran selama ini. Sementara itu, Alaina, yang terjebak dalam labirin kebencian dan pengkhianatan, harus menemukan kekuatan untuk bertahan dan melindungi anaknya-entah dengan atau tanpa Dylan di sisinya.

Buku serupa

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Cris Pollalis
5.0

Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku