Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
Mataku terbelalak saat seorang teman dunia maya bernama 'Neng Cheril' mengunggah sebuah foto acara makan-makan bersama teman-temannya dengan caption.
‘Kamu selalu Menyenangkan'
Jelas di dalam foto itu suamiku dikerumuni banyak perempuan, dan yang paling dekat adalah Neng Cheril ini, pipinya hampir saja beradu dengan pipi mulus suamiku yang tiap minggu minta perawatan ke salon.
Ternyata ini yang selalu kamu lakukan di belakangku Mas?
Kututup map berisi laporan keuangan yang diajukan oleh bendahara perusahaan.
Laporan keuangan keluar yang membuat ubun-ubunku cenat cenut, ada pengeluaran besar bulan ini terpampang di sana, setelah diteliti ternyata yang mengambil deposit uang sejumlah itu adalah atas nama suamiku.
“Bund, mobil papah udah ketinggalan zaman, mau ganti sama yang terbaru ya? Biar papah selalu terlihat sepadan dengan Bunda,” rayunya seminggu yang lalu.
Aku yang tidak bisa menolak permintaannya selalu mengalah dengan gaya sosialita Mas Danur, membiarkannya mengambil uang berapa saja dari perusahaan, karena alasan yang selalu ia pakai saat aku mempermasalahkan hal tersebut, “Aku memang laki-laki rendah di hadapanmu dan keluargamu kan?” akhirnya setelah kata itu keluar dari mulutnya, aku selalu bungkam.
Memang aku yang salah, memilih suami dari kalangan biasa, padahal aku adalah perempuan muda dengan penghasilan funtastis, kukira saat itu dia tidak akan menggantungkan hidupnya seperti ini, dan tetap mau usaha meski hasilnya tidak seberapa.
Iseng kucoba kirim pesan pribadi ke akun tersebut.
[Enak ya Mbak bisa punya seseorang yang bisa selalu menyenangkan?]
Akun bernama Neng Cheril itu langsung menanggapi.
[Iyalah, menyenangkan sekali, apa-apa tinggal minta, langsung diberikan.]
[Suaminya Mbak?] tanyaku tanpa basa basi, bisa jadi Mas Danur memang punya istri lagi selain aku.
[Hahaha, bukan Mbak, suami orang itu, hanya teman saat suka saja] diakhiri emoticon mesem.
Perempuan sekarang tak tahu malu, aib sendiri ia umbar dengan bangganya.
[Wah, enak banget tuh Mbak, dah dapat apa aja?] pancingku lagi.
[Banyaklah, gak kehitung, dan minggu ini aku baru dapat mobil]
Apa? Mobil?
Jadi Mas Danur membeli yang baru dan mobil lamanya diberikan pada perempuan itu?
Benar-benar kamu mas, memanfaatkan kekayaanku buat modal sok bergaya mu itu!
[Wow, funtastis Mbak, pasti cowoknya kaya]
[Jangan ditanya, bukan kaya lagi tapi kaya banget, hahaha]
[Uuuh, jadi pengen juga dapat cowok cakep dan kaya seperti itu] godaku.
[Mbaknya, seksi gak?] jawabnya tanpa malu, dibubuhi emoticon ngakak.
Jadi aku kalah seksi sama dia, makanya mas Danur main perempuan lain di belakangku?