Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
This is my house

This is my house

Falevivey

5.0
Komentar
187
Penayangan
4
Bab

Robert usia 37 tahun dan istrinya Anne berusia 30 tahun. Mereka berniat membeli rumah di daerah pedesaan, karena rumah keluarga Antonio ini lumayan besar dan cukup menampung anak anak panti yang dia rawat. Oleh sebab itu Robet memutuskan memboyong semua penghuni panti untuk tinggal di Rumah yang baru saja dia beli dari Mr.Antonio . Awal-awal perpindahan tempat tinggal berjalan seperti semestinya, tapi siapa mengira bahwa setelah 7 hari mereka menempati rumah baru banyak sekali hal ganjil yang terjadi. Entah dari tata letak prabotan yang berubah atau anak panti yang sakit bergiliran. Anne berinisiatif mencari tau asal usul rumah keluarga Antonio. Ane mencoba berkenalan kepada tetangga baru mereka, akan tetapi semua orang nampak tidak ingin berurusan dengan Mr.Antonio. Hingga pada suatu pagi tidak sengaja Robert bertemu kawan lamanya yaitu James, James menceritakan kisah tentang rumah yang ia beli. Ternyata pemilik rumah yang sebenarnya adalah Nyonya Isabele. Setelah mengetahui kebenaran tentang rumah yang Robert tempati teror demi teror melanda kediaman Robert dan Anne. Sosok penampakan gadis kecil di percaya masyarakat adalah sosok dari Sizuki Urai. Kejadian itu terjadi kepada setiap orang yang berani memasuki ruangan bawah tanah, teror demi teror akan selalu datang setelahnya. Tidak jarang teror itu mengakibatkan banyak yang menjadi korban jiwa. Sizuki urai tak henti meneror seluruh masyarakat sekitar, sebelum jasadnya ditemukan dia akan selalu mengganggu seluruh warga. Sizuki Urai selalu menjerit dengan mengucapkan kalimat, "This is my house."

Bab 1 Prolog

Robert Adam adalah seorang pemilik panti asuhan , Robert memiliki istri yang bernama Anne . Jarak usia Robet dan Anne memang terpaut jauh , Robert berusia 37 tahun dan Anne berusia 30 tahun .Kedua pasangan ini baru memiliki 1 anak yang bernama Peter Adam , Usia anak mereka 9 tahun . Dalam panti naungan Robert dia memiliki 75 anak panti yang di besarkan dan dirawat di panti asuhan.

Hingga suatu malam Robert mencoba berbicara dengan istrinya , Robert ingin meminta izin istrinya untuk membeli rumah yang lebih besar karena rumah yang dihuni untuk saat ini sudah tidak layak untuk menghidupi 75 anak panti asuhan . Anak - anak disini berasal dari anak anak yang dibuang oleh orang tuanya , ada juga anak yang memang yatim piatu sedari lahir .

Tidak hanya anak dari negara asal kami ,tetapi banyak juga anak yang berasal dari luar Negeri .

" Ane , apa sebaiknya kita mencari rumah lebih besar ? " Tanya Robert kepada istrinya saat ini .

"Sepertinya kita memang harus segera memikirkan hal ini ." Ucap Anne seraya menyetujui tawaran suaminya .

" Kita cari rumah besar di daerah Pedesaan , mungkin harganya akan lebih murah dibandingkan di Kota ." Sambung Robert dengan ucapan yang sangat hati hati kepada Anne istrinya .

" Baiklah besok mungkin kita harus segera mencari , agar kita segera pindah dari rumah ini "

" Rumah ini sudah tidak menampung anak anak yang semakin bertambah di panti ini " Ucap Anne seraya mengisik matanya karena telah mulai mengantuk .

" Sepertinya kamu lelah hari ini , tidurlah besok kita bicara kembali " Ujar Robert .

Kami berdua pun segera tidur untuk beristirahat dan segera memejamkan mata .

Keesokan harinya ,

Pagi hari ini cuaca sedikit buruk sepertinya , angin kencang dan hujan menghiasi pagi hari ini.

Sebagian anak panti yang berusia 17 tahun membantu Anne untuk memasak makanan untuk sarapan. Sebagian besar anak disini berusia 3 bulan sampai usia 20 tahun . Selepas usia 20 tahun biasanya mereka sudah bekerja bahkan ada yang sudah menikah lalu mereka meninggalkan panti ini .

" Sayang , lihat ini ! ada iklan penjualan properti "

Ucap Anne kepada Robert

" Wah harga lumayan murah dan sangat besar , coba aku lihat kontak penjualnya " Robert mengambil koran yang Anne pegang saat ini .

" Nah itu dia ada " Sahut Anne yang menunjuk no ponsel yang tertulis disana .

Terlihat ada tulisan Mr.Antonio dengan tercantum nomor ponsel di bagian bawah iklan tersebut .

" Oke baiklah akan ku hubungi dan segera membelinya , barangkali ini rezeki untuk anak panti kita " Sahut Robert yang sangat senang dengan rumah sebesar itu hanya di jual 100 juta.

Tanpa memikirkan apa sebabnya rumah mewah itu di jual murah , Robert segera menghubungi kontak tersebut.

Robert menggapai ponselnya lalu ia menghubungi Mr.Antonio dengan bermodalkan nomor ponsel yang tercantum pada iklan .

" Hallo , selamat pagi ! " Ucap Robert saat ini

" Hallo selamat pagi , dengan Antonio disini . Ada keperluan apa anda menghubungi saya ? " Tanya Antonio saat ini kepadaku saat ini .

" Kami melihat iklan di koran tentang penjualan rumah besar dengan harga murah , saya bermaksud membelinya pak " Ujar Robert tanpa basa basi kepada sang pemilik rumah .

" Kebetulan masih ada pak , mau kapan bapak melihat rumah " Tanya Antonio kepada Robert .

" Besok pak ! Besok saya kesana " Sahut Robert dalam panggilan ponselnya saat ini .

" Oke alamat lengkap aku kirim via chat , sampai bertemu besok pak " Seru Antonio yang saat ini menimpali ucapan kepadaku .

" Oke baik "Ucap Robert kepada Antonio dalam panggilan posel saat ini .

" Tut tut tut " Suara panggilan ponsel yang saat ini terputus .

Robert langsung menghampiri istrinya yang saat ini sedang menyuapi Naura , Naura adalah bayi usia 8 bulan yang di temukan di sebuah gudang tua yang sengaja dibuang oleh ibunya .

" Nauraaa , cepat habiskan " Ucap Anne pada naura yang memang sanggat kami sayangi

" Aaa aaa ,aammm " Suara Naura menyantap makanan yang saat ini disuapi oleh Anne .

Ucap Anne yang asjk menyuapi Naura.

"Sayang besok mau ikut ? " Ucap Robert

" Kemana sayang " Tanya Anne saat ini kepada Robert yang memang sangat sekali membeli Rumah yang lebih luas .

" Melihat rumah tadi , jika kita merasa cocok aku berniat langsung membayarnya " Ucap Robert yang saat ini mendiskusikan perihal Rumah kepada istrinya Anne .

" Baik , aku ikut " Ucap Anne .

Sesaat setelah kami berbincang bincang tibalah Arnold anak panti berusia 9 tahun ya persis seusia anak kami .Arnold anak yang periang , dia tampan betambut ikal dan berkulit putih . Kami tidak pernah membedakan anak manapun di panti , semua sama kami anggap selayaknya anak sendiri . Semua anak disini memiliki kisah pilu tersendiri, akan tetapi yang paling memilukan adalah Naura . Naura bayi yang sangat cantik , parasnya seperti boneka berkulit putih bermata sipit .

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku