Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Gairah Liar Pembantu Lugu
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Istri Sang CEO yang Melarikan Diri
Sang Pemuas
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Kota Z Universitas King's and Queens 2018, terlihat seorang gadis tengah duduk menyendiri di sudut ruangan. Tak ada satu orang pun yang menyadari kehadiranya. dia bukan hantu bukan pula mahluk tak kasat mata, ia hanya tak terlihat oleh mata para pria dan wanita lainnya. Hanya karena penampilan gadis tersebut di anggap tak menarik. Seperti memakai kacamata tebal, rambut serta poni yang selalu menjuntai hingga menutupi sebagian wajahnya. Hal itu lah yang membuat dirinya di cap sebagai wanita aneh, tak sedikit orang yang enggan berteman dengan dirinya. Namun semua itu tak jadi masalah olehnya.
Baginya, memiliki satu teman saja sudah sangat cukup. Elysia Zovanna atau El ia di panggil, gadis berpenampilan sederhana yang jauh berbeda dengan remaja lainnya. Mungkin sebagian orang menilai, gadis berpenampilan sederhana seperti El sangat mudah di tindas, Kalian salah besar, nyatanya berbeda, Elysia gadis yang sangat pemberani, ia tak mudah di intimidasi hanya karena dirinya terlihat miskin. Seperti yang diketahui, El berkuliah di salah satu universitas ternama, universitas populer di mana para siswa dan siswinya dari golongan tajir melintir.
Berbeda dengan dirinya. Ia masuk karena mendapatkan beasiswa. Dari lima ratus orang yang mengajukan hanya Elysia yang mendapatkan beasiswa tersebut, hal itu lah yang menjadi kebanggaan El itu sendiri. Mungkin, jika kedua orang tua Elysia masih hidup, beliau akan ikut bersuka cita atas pencapaian putri mereka.
Kembali lagi pada El, gadis itu masih terlihat menyendiri, ia masih berfokus dengan buku tebal di depannya, tak lupa sebuah spidol berwarna terselip di antara jari-jarinya. Terkadang wajah yang tertutup poni itu berkerut ketika fokusnya teralihkan dengan suara bising. Ia menyadari, suara bising tersebut berasal dari sebelah rak buku di sampingnya. ia menoleh kemudian mulai mencari asal suara itu. Saat itu dirinya tak mengira, keputusanya untuk mencari sumber suara itu membuatnya terperanga. Sosok pria dan wanita dengan kedua nya saling memadu kasih membuat Elysia terkejut.
Ia tak sengaja menjatuhkan sebuah buku, sehingga dua sejoli itupun menghentikan aktifitasnya. “Sialan lo, bikin gw kaget aja. ngapain sih lo disitu?" tanya seorang gadis yang belum di ketahui namanya, dirinya terlihat panik sembari membenarkan kancing bajunya ia menatap tajam kea rah Elysia, dan raut wajahnya pun mulai berubah ketika elysia yang berdiri di sampingnya malah sengaja menatap mereka. “Ya kamu sendiri ngapain disitu, ini kan perpustakaan bukan tempat untuk pacaran!" balas Elysia tak kalah sengit. “Terserah gw dong!! kenapa, lo iri?” ejek gadis itu lagi.
Elysia terlihat kesal, karena selain gadis itu, ia juga tampak tak menyukai pria yang bersama gadis tersebut. Pria yang selama ini membuat dirinya muak. Hampir semua wanita sudah bertekuk lutut dan menjadi Korban si playboy bodoh ini. Elysia sama sekali tak iri atau ikut mengidolakan pria yang hanya mengandalkan kekayaan orang tuanya saja tanpa mempergunakaan otaknnya. Elysia nampak membenarkan kacamata tebalnya kemudian berbicara lagi. “Aku iri? jangan bercanda, Aku lebih suka menghabiskan waktu ku yang berharga di meja belajar dari pada harus seperti kalian, membuang-buang waktu saja!” ujar Elysia.
“Dasar gadis busuk, berani lo ya sama gw. lo ga tahu siapa gw!! Liat aja, gw bakal bikin elo di keluarkan dari kampus ini!!.”
“Sudahlah sayang, murid beasiswa seperti dia tidak perlu di ladeni. Sebaiknya kita pergi saja, oke,” sambung pria tersebut. Gadis itu pun menurut, sembari menatap sinis kearah Elysia kedunya pergi. Akan tetapi, sebelum keduanya benar-benar pergi, Nick sengaja menyenggol bahu Elysia hingga Elysia terhuyung ke samping. “Berengsek!!” gumam El sembari mengusap-ngusap bahunya seraya membersihkan debu yang menempel.