Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Cinta Berbalut Dendam

Cinta Berbalut Dendam

eva hye seung

5.0
Komentar
264
Penayangan
5
Bab

Dia sengaja mendekati nya karena ingin membalaskan dendam atas kematian kedua orang tua nya yang dilakukan ayah laki-laki tersebut dan laki-laki itu sendiri dimasa lalu. Menggantikan identitas nya dengan identitas baru, masuk ke dalam perusahaan laki-laki itu kemudian menjebak nya dalam cinta satu malam.

Bab 1 Pulang dan bertemu

Seorang gadis menyeret langkah kaki nya untuk beberapa waktu, kemudian dia terlihat menghentikan langkah kakinya sejenak, pandangan matanya mengedar kearah depan dimana dia mencoba mencari sosok yang dia rindukan selama beberapa bulan ini.

Bisa dia lihat beberapa pasang mata melirik kearah gadis tersebut, mereka menatap kagum dengan sosok gadis itu dari ujung kaki hingga ujung kepala.

wajah cantik yang disapu polesan make up halus tidak berlebih dengan rambut panjang bergelombang nya tampak terawat dengan baik, kuku-kuku nya tampak rapi dan indah, kulit nya tidak terlalu putih bagaikan porselen tapi bukan juga gelap atau langsat.saat gadis itu membuka kaca mata nya tampak bola mata berwarna coklat gelap itu terus mengedarkan pandangannya,bulu mata indah dan lentik tersebut tampak berkedip Beberapa kali.

dia kembali menarik koper ukuran sedang milik nya menuju kearah ruang tunggu bandara, jika boleh jujur dia sama sekali tidak mengenal siapapun sosok orang-orang disekitarnya,

ini pertama kalinya dia kembali lagi ke negara tersebut setelah belasan tahun, karenaa itu dia mulai sedikit gelisah.

gadis itu mencoba mencari sesuatu didalam tasnya, dia pikir dia harus menghubungi seseorang dari handphone nya namun sayangnya saat dia baru mengeluarkan handphone nya tiba-tiba saja seseorang menabrak tubuhnya.gadis itu tersentak kaget, handphone yang ada ditangannya terjatuh seketika.

braakkkk.

kedua pasang manik mata saling bertemu dan bertatap sejenak.

Satu sosok laki-laki rupawan dengan rahang tegas dan bola mata indahnya menatap kearah gadis dihadapannya tersebut.

Wajah tampan mendominasi, tatapan mata dingin bak elang dan rahang tegas yang mampu membuat perempuan manapun jatuh cinta pada nya seketika membeku menatap gadis dihadapannya tersebut.

Seolah-olah ada satu magnet yang menarik dirinya, dimana laki-laki tersebut terlihat mengerutkan keningnya.

Rupa tidak asing dari sosok gadis di hadapannya itu cukup mengganggu dirinya, mereka jelas belum pernah bertemu tapi rasanya sangat tidak asing seolah-olah dia pernah melihatnya di masa lalu.

Bola matanya sama juga tatapan mata tajam Yang Salah.

"bisakah anda lebih hati-hati, tuan?"

Gadis itu tampak kesal, mengambil handphone nya cepat kemudian memeriksa nya, wajahnya terlihat tidak bersahabat, sedikit angkuh dan menampilkan kebencian mendalam menatap lawan nya.

"Aku pikir kau yang menabrak ku lebih dulu, nona?."

Suara bariton laki-laki itu seketika memecah keadaan, meskipun bandara tersebut terlihat begitu ramai tapi percayalah suara laki-laki itu bisa mengalahkan suasana di sisi kiri dan kanannya.

"Tidakkah anda harus nya yang minta maaf lebih dulu, nona?"

Percayalah suara laki-laki tersebut terdengar tidak kalah dingin dan angkuh nya dari gadis tersebut.

Mendengar ucapan laki-laki tersebut seketika membuat gadis itu menatap tidak percaya ke arah lawannya, dia menaikkan tangan kanannya sembari bahunya sedikit ikut naik ke atas.

"Hah..."

Apakah boleh dia menganga?!.

"Kau pasti bercanda,tuan"

Tatapan tajam kedua orang tersebut seketika saling beradu, tidak ada yang mau mengalah di antara mereka seolah-olah kedua-duanya melakukan kebenaran dan enggan berkata salah.

Suasana dingin dan mencekam menghantam.

banyak pasang mata menatap mereka, para petugas bandara tampak kaget, beberapa security dan polisi ingin mendekat tapi tangan laki-laki itu tampak mencoba menghentikan

gadis itu tertawa mengejek kemudian matanya mendongak keatas

"Jika tuan sedikit kurang kerjaan dan punya pengaruh penting di negara ini,anda bisa memeriksa nya di ruang CCTV dan mari kita lihat siapa yang salah dan tidak salah di antara kita"

gadis itu bicara sambil menunjuk beberapa titik cctv bandara, menantang lawan nya dengan tatapan penuh tantangan.

mendengar ucapan gadis yang ada di hadapannya, sejenak membuat laki-laki itu menaikkan ujung alisnya, dia menampilkan senyuman dingin dan penuh keangkuhan.

"Kau terlihat begitu lucu, Nona"

dengusnya tidak percaya.

Gadis itu menghela kasar nafasnya.

"orang kaya memang tidak pernah mau mengalah"

Pada akhirnya dia enggan berdebat, memilih menarik koper nya untuk menjauhi laki-laki tersebut.

"bukankah Anda sama"

laki-laki itu berkata cepat, menghentikan langkah gadis didepannya, dia menelisik gadis dihadapannya dengan tatapan dingin.

Mendengar ucapan laki-laki tersebut seketika gadis itu menghentikan langkahnya, dia menoleh kemudian bola mata gadis itu menatap tajam mata laki-laki dihadapan nya tersebut.

"tidak, kita bukan orang yang sama"

Jawab nya begitu datar dan dingin.

Lagi netra mereka bertemu, saling menyesap pemikiran di kepala masing-masing.

Laki-laki tersebut sejenak berpikir kemudian dia melesatkan tanya dengan gadis dihadapannya.

"Sangat aneh sekali di negara ini tidak ada yang pernah berani menatapku dengan penuh kebencian, kau gadis pertama yang melakukannya seolah-olah kita pernah bertemu di masa lalu dan kamu sedang berusaha menghakimi ku atas rasa benci mu"

Laki-laki itu bertanya dengan sedikit gusar mencoba terus menelisik bola mata gadis di hadapannya.

Mendapatkan pertanyaan seperti itu membuat polisi itu menaikkan ujung alisnya.

"Maka aku tidak beruntung jika pernah bertemu anda sebelumnya, bahkan sesudah hari ini sekalipun"

Jawabannya terasa begitu menusuk hati, penuh penekanan dan rasa benci.

Seketika rahang laki-laki itu mengeras,dia fikir belum pernah ada perempuan yang memperlakukan dirinya seperti ini di dalam seumur hidupnya

"siapa nama mu?"

gadis itu tertawa sedikit mengejek.

"Itu gaya lama seorang laki-laki ketika dia ingin mengenal gadis yang baru dia temui"

setelah berkata begitu dia segera membalikkan tubuhnya, mengabaikan laki-laki tersebut dalam kebenciannya, melangkah menjauh dan tidak memperdulikan siapapun disekitar nya.

laki-laki itu tampak diam, kemudian berteriak kecil

"kita akan bertemu lagi,nona"

Mendengar ucapan laki-laki itu, lagi...gadis itu menghentikan langkahnya, kemudian berbalik.

"maka kesialan menghampiri ku"

setelah berkata begitu dia kembali memutar tubuhnya, didepan sana bisa dia lihat sebuah wajah berjalan mendekati dirinya itu.wajah penuh kebencian dari gadis tersebut tiba-tiba menghilang berganti dengan tatapan penuh kerinduan.

"apa semua baik-baik saja Ramira?"

laki-laki itu bertanya sambil mengerutkan dahinya, kemudian dia menatap laki-laki yang ada di ujung sana, sejenak mata mereka beradu pandang.

Gadis yang dipanggil Ramira menaikkan kedua bahunya pelan.

"bukan hal penting,katakan pada ku kenapa kamu datang terlambat, Alan?"

tanyanya kemudian.

laki-laki dihadapan nya itu merentangkan tangannya, kemudian memeluk erat tubuh gadis tersebut.

"ada sedikit pekerjaan, hmmm aku sangat merindukan mu sayang"

Di ujung sana laki-laki yang perempuan itu tabrak menatap dingin kearah dua orang itu sekilas, kemudian dia melangkah ke arah yang berbeda.

membiarkan bola matanya menatap punggung gadis tersebut yang semakin menjauhi dirinya, hingga kemudian dia melirik kearah laki-laki disamping nya lantas berkata.

"cari tahu soal gadis itu"

dia bicara dengan laki-laki yang ada disampingnya.

Laki-laki yang di ajak bicar terlihat diam sejenak, dia tahu betul jika tuan-nya sudah berkata begitu maka sesuatu yang buruk akan terjadi.

"berikan informasi soal gadis itu dalam 1*24 jam"

"baik, tuan"

Jawab nya pelan.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Buku lain oleh eva hye seung

Selebihnya
Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku