Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
CEO and His Bodyguard

CEO and His Bodyguard

Anisa Swedia

5.0
Komentar
50
Penayangan
1
Bab

Seharusnya malam pertama adalah malam yang sangat indah bagi Arumi Wijaya dan Danu Dharamahusada. Tapi nyatanya hal itu malah jadi petaka, bagaimana tidak? Reisa bunga Andira datang saat Arumi sudah mengenakan baju tidur sexynya. Reisa membawa kabar buruk, ia mengatakan tengah hamil anak Danu. Lalu bagaimana kisah mereka bertiga selanjutnya? Dan siapakah Keanu Wisobo? Kenapa dia memilih Arumi sebagai bodyguardnya?

Bab 1 Hadiah Pernikahan

Arumi menimang dengan ragu lingerie merah beserta bra yang warnanya senada di tangannya itu. Meski resepsi mewah pernikahannya dengan Danu telah berakhir, tapi rona wajah bahagia Arumi tetap terpancar. Bahkan, dadanya sekarang ini bergemuruh hebat karena sedari tadi ia panik memikirkan bagaimana ia akan memulai malam pertamanya dengan Danu.

Ponsel Arumi berdering, ia melirik sekilas ke layar ponsel yang ada di atas nakas tak jauh darinya itu. Panggilan masuk dari tuan besarnya, Keanu. Arumi mendesah, ia sebenarnya malas mengangkat telepon dari Keanu, tapi mau gimana lagi? Keanu adalah bosnya tiga tahun belakangan ini.

"Selamat malam, pak," sapa Arumi sesaat setelah ia mengangkat telepon dari Keanu.

"Sudah terima kado dari saya? " tanya Keanu di seberang telepon. Arumi mengerutkan keningnya. Kado? Kado dari pak Keanu? Di mana?

"Kado? Mungkin sudah pak, mungkin nyelip diantara kado yang lainnya," jawab Arumi.

"Mana bisa kado dari saya nyelip diantara kado pernikahan kamu yang lainnya,," kata Keanu lagi.

"Namanya juga kado, pak, ya diterima dengan kedua tangan terbuka dan diletakkan diantara kado lainnya, " kata Arumi.

"Kalau yang terima keturunan Hagrid bisa jadi, kalau manusia biasa mana mungkin," kata Keanu. Arumi semakin tak mengerti dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Keanu tersebut. Bagaimana bisa kado yang diterimanya di hari pernikahannya dikaitkan dengan Hagrid?

"Kok bapak bilang Hagrid? Ini Hagrid maksudnya adalah manusia raksasa di fikm Harry Potter, kan, pak?" tanya Arumi.

"Emang kamu kenal Hagrid yang mendunia dimana lagi kalau gak di bukunya JK. Rowling? " tanya balik Keanu. Arumi mendesah, ia tahu bosnya itu memang semenyebalkan itu.

"Lalu apa hubungannya dengan kado dari bapak? " tanya Arumi yang masih tak paham dengan maksud ucapan Keanu.

"Ya kalau kamu penasaran dengan apa yang aku katakan, coba keluar rumah kamu deh, karena kado dariku gak bisa masuk rumahmu," kata Keanu sombong.

"Gak bisa masuk rumah?" tanya Arumi dengan bingung. "Kok bisa gak masuk rumah, pak? " Arumi masih memburu Keanu dengan pelbagai pertanyaan.

"Kamu cek aja kenapa gak bisa masuk ke rumah kamu dan gak bisa dibawa manusia biasa pake tangan kayak bawa kado-kado pernikahan lainnya," kata Keanu. Arumi menebak-nebak, apa gerangan yang diberikan Keanu sebagai hadiah pernikahannya.

Keanu adalah CEO di perusahaan tempat Arumi Wijaya bekerja. Pria yang selalu merasa dirinya terancam bahaya itu menyediakan sepuluh pengawal untuk mengiringi langkahnya, salah satunya adalah Arumi. Dan Arumi adalah satu-satunya pengawalnya yang berjenis kelamin perempuan.

Arumi sebenarnya tidak melamar pekerjaan sebagai pengawal pribadi atau bodyguard Keanu, ia datang ke perusahaan Keanu untuk melamar kerja sebagai staff perusahaan bagian sumber daya manusia atau humas HRD. Sayangnya, ketika ditanya apa ia punya keahlian khusus, Arumi menjawab dengan bangga kalau ia adalah pemenang olimpiade Karate nasional saat SMA. Keanu tertarik dan meminta Arumi menunjukkan kepiawaiannya dalam mengalahkan lima pengawal Keanu. Dan Arumi berhasil menang melawan ke lima pengawal Keanu dalam waktu yang tak lama. Keanu senang.

"Selamat! Kamu saya terima bekerja sama saya," kata Keanu saat itu seraya mengulurkan tangannya ke arah Arumi. Arumi yang tak menyangka sama sekali akan mendapatkan tawaran kerja itu langsung menjabat tangan Keanu dengan antusias.

"Bapak yakin terima saya bekerja di sini?" tanya Arumi tak percaya.

"Iya, besok kamu boleh langsung kerja," kata Keanu. Mata Arumi berbinar mendengarnya, tak pernah ia menyangka kalau jalan untuk menjadi staff di perusahaan Keanu semudah itu.

"Jadi saya bakalan kerja besok? Kira-kira di lantai berapa, pak?" tanya Arumi antusias. Keanu bingung dengan apa yang dipertanyakan oleh Arumi itu, ia bahkan menoleh ke arah Desi, staff HRDnya yang juga menggeleng tak mengerti ke arah Keanu.

"Semua lantai," jawab Keanu akhirnya yang kini membuat Arumi yang kebingungan. Bukan tanpa alasan Keanu menjawab seperti itu, bukankah tugas bodyguard memang mengiringi langkah Keanu? Dan Keanu setiap hari melewati lantai-lantai gedung perusahaannya bersama para bodyguardnya. Jadi tidak salah ia menjawab 'semua lantai' ke Arumi.

Keesokan harinya Arumi baru sadar bahwa pakaiannya yang serba hitam dari Desi itu mirip dengan pengawal Keanu. Semula ia bingung dan bertanya-tanya kepada diri sendiri kenapa hanya ia calon staff yang memakai seragam seperti pengawal, tapi ia menepis rasa penasarannya dengan menanggap kalai mungkin pakaian yang ia kenakan adalah pakaian training kerja. Bisa jadi, kan?

"Kok kamu di sini, Rum?" tanya Desi saat ia membuka pintu kantornya.

"Saya kan melamar di bagian SDM, bu," jawab Arumi.

"Tapi bukan di sini kamu bekerja," kata Desi pelan. Desi takut Arumi akan menghajarnya kala ia mengatakan kalau ia diterima bekerja sebagai bodyguard Keanu.

"Lalu di mana, bu?" tanya Arumi polos.

"Kamu sama pak Keanu," jawab Desi. Arumi berpikir sejenak lalu senyum di wajahnya seketika merekah.

"Saya jadi sekretarisnya pak Keanu?" tanya Arumi antusias. Desi melotot mendengarnya, tak pernah ia menyangka kalau Arumi akan menganggap bahwa ia diterima jadi sekretaris Keanu.

"Hmm, gini, Rum, pas wawancaranya kemarin, test dari pak Keanu apa?" tanya Desi.

"Beladiri dan Karate," jawab Arumi. Desi tersenyum.

"Lalu apakah kita melakukan test lainnya?" tanya Desi dan Arumi menggeleng lemah. Dadanya tiba-tiba terasa sesak, perlahan Arumi paham maksud Desi sebenarnya.

"Jadi maksud pak Keanu yang memberi jawaban ke saya kemarin itu bahwa saya kerja di semua lantai itu karena ngintilin pak Keanu terus? Alias jadi pengawalnya?" Desi mengangguk lemah. Seketika kaki Arumi lemas, baru tadi pagi ibunya dengan bangga bilang ke para tetangga soal pekerjaannya yang sebagai staff SDM, nyatanya ia hanya seorang bodyguard.

"Saya mau resign saja," kata Arumi lagi.

"Gaji dua puluh juta sebulan batal donk?" tanya Desi yang membuat Arumi langsung menatapnya dengan takjub.

"Dua puluh juta?" tanya Arumi dengan mata yang berbinar, "sebulan apa setahun?" tanyanya lagi.

"Emang kamu mau dibayar dua puluh juta setahun?" tanya Desi dan Arumi menggeleng cepat.

"Kalau sebulan dua puluh juta saya bersedia," kata Arumi. Dimana lagi ia bisa bekerja dengan gaji dua puluh juta sebulan?

Pekerjaan jadi bodyguard Keanu tak melelahkan, ia hanya cukup duduk manis bersama dengan sopir di mobil mewah Keanu. Keanu sendiri duduk di jok belakang mobil. Tapi setelah Arumi ikut campur pekerjaan Keanu di laptop, disitulah awal mula cikal bakal Keanu menyebalkan dimulai. Keanu kerap sekali menjadikan Arumi sekretaris keduanya, bahkan tak segan mengajak Arumi ketemu klien luar negerinya. Itu karena Arumi pandai berbahasa asing. Dia tak hanya jago bahasa inggris, tapi juga bahasa Mandarin, Arab, Spanyol dan Italia.

"Kak! Di luar ada kado dari pak Keanu!" adik paling kecil Arumi, Amita memanggilnya cukup lantang.

Arumi membayangkan Keanu mengirimya sebuah mobil. Gegas Arumi berlari keluar kamar. Ia bertemu pandang dengan Amita. Wajah Arumi bersinar bahagia. Setelah dapat gaji dua puluh juta, sekarang Keanu malah memberinya mobil. Rasanya bahagia sekali hingga rasa-rasanya ia siap menikah berkali-kali.

"Di mana kadonya?" tanya Arumi.

"Di depan," jawab Amita. Arumi gegas ke depan dan kaget ketika ia melihat kuda putih ada di teras rumahnya. "Itu kado dari pak Keanu, di kertas ucapannya beliau bilang kalau kak Danu harus naik kuda biar bisa wujudin mimpi kak Arumi dinikahi pangeran berkuda putih," kata Amita.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Anisa Swedia

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku