Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
5.0
Komentar
886
Penayangan
7
Bab

Jamu memang pahit, tapi kamu harus tau, jika jamu yang di buat Shinta tidaklah biasa. Shinta, si gadis jamu yang merantu ke kota. Bertemu dengan Agus seorang duda yang sudah dua kali gagal dalam pernikahan. Bisakah gadis jamu menghangatkan kembali sisi Agus yang kesepian??

Bab 1 Part 1

Di satu kamar sederhana, terlihat Shinta tengah membaca berbagai testimoni dari beberapa pelanggannya.

"Aduh, mbak Shinta.. terima kasih ya, jamunya bagus banget.. vagina saya jadi keset lagi dan gak becek.. Mas Suami tiap malam minta jatah.. saya sampai kewalahan.. seneng banget mbak.. aku tar pesen lagi yaa minggu depan jamu Mbak Shinta..." tulis pesan dari pelanggan yang baru 3 minggu berlangsung jamu miliknya.

Shinta tersenyum tipis, lalu jemarinya kembali membuka pesan lain yang juga masuk di lama WA nya. Membaca testimoni dari para pelanggan membuat rasa lelah Shinta hilang.

"Mbak, aduh kamu tega bener yaa, kamu kasih ramuan apa di jamu suami ku, gila yaa doi siang malam minta berhubungan badan.. aduh mbak meki ku sampai perih di ngejot tiap malam, salah mu mbak, tapi aku ketagihan.. hahaha.. the Best deh jamu mbak Shinta, tak promosiin ke temen-temen tetangga ku yaa mbak.. oia pesan dua botol lagi yaa untuk jamu tongkat Alinya biar suami tegang terus" tulis pelanggan yang baru 1 bulan berlangganan.

Dan lagi-lagi shinta tersenyum kecil. Ia tak sanggup membayangkan bagaimana mana para pelanggannya itu kian harmonis rumah tangganya berkat kualitas jamu yang membuat mereka horny seperti penganti baru lagi.

Lalu tak lama ia kembali membuka lama pesan yang lain.

"MBAK SHINTA HARUS TANGGUNG JAWAB.. aku hamil lagi nie mbak.. gila yaa, baru aja lahir anak ke 2 ini udah bunting lagi gara-gara jamu kamu mbak , suami minta jatuh terus karena meki ku keset kayak perawan... duh mbak aku mau nangis nie jadi gak bisa pesan jamu kamu lagi sampai lahiran.. aduh kacau-kacau.. tapi aku seneng mbak, tar siap lahiran aku pesen double yaa mbak tapi tar aku pasang KB dulu biar gak bunting lagi gara-gara kamu mbak.. hahahaha.." ujar wanita yang sudah hampir 1 tahun mengkonsumsi jamu miliknya.

Dan Shinta pun tertawa cekikikan membaca tiap pesan lucu dari para pelanggan setianya.

Shinta mengambil buku tulis biasa lalu akhirnya mulai kembali mencatat tiap pesanan baru yang akan di buat sesuai permintaan.

Flash Back kisah Shinta.

Shinta gadis sederhana dari desa, baru 1 tahun setengah merantau ke kota. Ia harus pergi dari desa karena masalah yang menyeretnya untuk keluar dari desa tempat ia lahir.

Awalnya Shinta bingung memulai kehidupan di ibu kota, ia awam dan buta semua tentang kota. Hingga ia bertemu dengan nenek-nenek yang baik hati yang menawarkan harga kamar kost yang murah.

Dan ternyata nenek itu tinggal sendiri dan ia butuh teman. Sehingga sang nenek menyewakan kamar sang cucu yang tak pernah pulang semenjak sukses.

Berawal dari membantu nenek berjualan kue di pasar. Shinta pun berpikir untuk menjual jamu yang menjadi keahlian sejak dari desa.

Shinta sangat ahli dalam meracik jamu karena almarhum sang ibu adalah penjual jamu keliling di desannya.

Di satu kesempatan Shinta pun memberanikan diri untuk menjual jamu. Awalnya ia membuat jamu untuk pegel-pegel. Dan ketika ia menjualnya di pasar bersama nenek, respon pembeli sangat bagus.

Sehingga 1 minggu ia berjualan, jamunya selalu laku. Shinta senang dan lega ternyata di ibu kota masih ada yang menyukai jamu yang terbilang obat paling pahit dan ketinggalan jaman.

Setelah berselang 2 bulan menjual jamu pegel-pegel. Tak sengaja ia mendengar cerita pelanggan yang tengah curhat pada temannya tentang kisruh rumah tangganya.

"Iya, aku sedih banget mbak, masa mas ku bilang meki ku becek, trus bau" ujar wanita muda itu dengan linangan air mata sedih.

"Kok bisa sih, meki kamu bau, apa kamu gak ganti celana dalem?? Rajin-rajin ganti loh, biar meki kamu harum.." saran sang teman.

"Udah, aku tuh rajin nganti CD, tapi aku gak tau loh mbak, setelah lahiran si Yaya.. meki ku tiap berhubungan selalu becek, kayak longgar gitu.. " jelas wanita muda itu dengan mengelus kepala sang anak yang terlihat baru berusia beberapa bulan.

"Suamiku sampai suka kocok pakek mulut ku mbak, aku gak sanggup mbak, jijik" timpal wanita itu sedih.

Shinta mendengar ikut sedih, ia sudah dapat membayangkan bagaimana rusaknya hubungan ranjang mbak muda itu.

Lalu dengan mencoba memberatkan diri, Shinta mendekat pada kedua wanita muda itu.

"Anu, maaf.. mbak.." ujar Shinta memotong dengan hati-hati pembicaraan kedua wanita muda itu dengan meletakkan jamu pegal-pegal hangat pada keduanya.

Kedua wanita itu menoleh pada Shinta yang datang dengan senyum simpul. Lalu duduk mendekat di meja mereka.

"Maaf mbak, kalau saya lancang.. dan saya tidak bermaksud apa-apa.. saya tadi enggak sengaja mendengar pembicaraan mbak berdua" ujar Shinta hati-hati dengan suara setengah berbisik.

Kedua wanita itu pun jadi sedikit kaget mendengar ucapan Shinta yang mendengar curhat kursial itu.

"Saya di sini cuma mau bantu masalah mbak, tapi.. dengan minum jamu Mbak.. apa mbak mau coba??" tanya Shinta hati-hati.

Wanita yang punya masalah pun sedikit menimbang.

Shinta melihat jika keduanya masih tak percaya akan ucapannya.

"Jamu ini spesial mbak, khusus buat perempuan.." jelas Shinta.

Teman wanita itu terlihat tertarik.

"Aman gak??"

"Aman mbak, karena di buat dari rempah-rempah alami.. Cuma yaa agak pahit sedikit mbak.. tapi hasilnya langsung kelihatan.." ucap Shinta tergantung malu.

"Hasilnya langsung kelihatan pas meki mbak di pakek sama suami" sambut Shinta malu-malu.

Kedua wanita muda itu pun ikut malu-malu.

"Boleh deh mbak, saya mau.." sahut wanita muda dengan semangat.

"Saya juga mau deh mbak.." timpal sang teman wanita yang sama bersemangatnya.

Shinta tersenyum dengan mengangguk.

"Baik mbak, besok sore mbak datang kerumah nenek aja yaa.. soalnya kalau sore saya udah gak jualan di pasaran mbak.. dan pulang dari sini saya langsung beli bahannya biar bisa di oleh"

"Baik mbak, minta nomor telfonnya aja, nanti biar saya telfon mbak pas mau ambil"

Shinta terdiam.

"Maaf, saya.. gak punya nomor telfon.." ujar Shinta pelan.

Wanita muda itu merasa bersalah.

"Maaf ya mbak, saya gak tau.."

"Gak papa mbak.." Senyum Shinta. "Pokoknya besok jamunya siap sore, ini saya tulis saja ya alamat rumah nenek" ujar Shinta dengan meraih pensil butuh di atas meja dan selembar tisu kasar disana.

Ia menulis alamat rumah nenek dan memberikannya pada wanita muda itu.

Dan kedua wanita muda itu pun membayar sejumlah kue dan minuman jamu pegel-pegel yang harganya sangat murah. 1 potong kue di hargai hanya dengan 1000 rupiah. Sedangkan secangkir jamu pegel-pegel hanya di hargai 3000 rupiah.

Sungguh harga yang cukup murah di saat semua harga naik begitu tinggi.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku