Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
RAHIM GADIS SEWAAN

RAHIM GADIS SEWAAN

meythasurya

5.0
Komentar
25.5K
Penayangan
100
Bab

Dililit hutang dan harus segera melunasi dengan waktu singkat memanglah tak mudah. Bak diterpa hujan badai yang tak kunjung reda, Zevanya harus melunasi hutang dan biaya operasi jantung Ayahnya dengan menjual rahim. Pupuslah impian masa depan dan harapan tentang indahnya pernikahan yang dinanti. Kini Zevanya harus mengabdikan hidupnya untuk melahirkan anak untuk pasangan suami istri yang saling mencintai. Hutang berujung melahirkan anak untuk orang lain. Mampukah Zevanya melahirkan anak yang dinanti pasangan lain?

Bab 1 Petir Di Siang Hari

"Akh! Lepas! Sakit, tolong lepas!" bentak Zevanya mencoba melepas cengkraman dileher dari pria paruh baya yang makin terasa erat.

"Makin kamu berontak, makin erat cengkramanku ini!" terasa hembusan napas penuh nafsu dari pria tua Bangka itu.

"A-Ayah, Ibu, akh, tolong!" tangannya terulur mencoba meraih kaki Ayah dan Ibunya yang saat ini pun terkungkung oleh anak buah dari pria tua bangka yang sedang mencekiknya saat ini.

"Kalau kamu tidak sanggup membayar hutangmu, anak gadismu ini akan kunikahi!" ancam pria tua lintah darat dengan bringas.

Zevanya gadis cantik bermata coklat tua itu menangis dengan menahan sakit. Rupanya Ayahnya terlilit hutang. Memang Hudson-AyahZevanya ini merupakan pejudi yang tak kenal kapok. Berbagai hutang sana-sini sudah tertumpuk bak gunung. Tapi tak disangka sampai ada orang yang menagih dengan cara seperti ini. Juga mengancam dengan cara harus menjadi istrinya jika hutang tidak terbayarkan.

"Minggir, tolong lepaskan anakku! Aku akan bayar tapi jangan kau sakiti anakku," kata Hudson memelas.

Tak ada yang menghiraukan permohonan Hudson. Tiba-tiba terdengar suara benturan keras.

DUGH!!

Hudson jatuh tersungkur akibat terdorong salah satu anak buah pria tua tak punya hati itu. Ia tergeletak dilantai sembari meringis kesakitan dan memegang dadanya. Tak butuh waktu lama, Hudson pingsan.

Gerombolan pria tua dan anak buahnya pergi setelah melihat kondisi Hudson yang sudah tergeletak. Zevanya langsung merogoh sakunya dan menekan nomor panggilan darurat.

Zevanya menyeka buliran air yang mengalir deras dikulit halusnya. Tak henti-henti memukul dada yang terasa sesak. Tak disangka hal buruk benar-benar seakan menjadi kutukan yang datang secepat kilat. Dia berlari mendorong brankar dari UGD menuju sampai depan pintu ruang operasi.

Badan lemas, kaki bergetar sampai jatuh dipelukan Lidya-ibu Zevanya. Dari tangisan dengan suara keras sampai melemah kedua wanita itu masih tak kunjung melepas pelukan. Menunggu di depan ruang operasi dengan tatapan nanar. Mata sembab dan merah. Berharap hal buruk tak terjadi.

Beberapa jam berlalu seketika pintu ruang operasi terbuka. Zevanya dan Lidya tersadar dari lamunan dan langsung berdiri dengan tertatih menghampiri Dokter.

"Operasi berhasil, tinggal menunggu pasien sadar."

"Terima kasih banyak Dokter, terima kasih," tutur Lidya.

Zevanya dan Lidya saling bertukar pandang dan saling memelukku dengan erat. Rasa lega terlihat dari raut wajah kedua wanita itu ketika mendengar ucapan Dokter. Setelah itu salah satu perawat menghampiri.

"Pasien akan segera dipindah ke ruang inap. Mohon melengkapi berkas administrasi terlebih dahulu."

"Baik, terima kasih Suster," sahut gadis bermata coklat tua yang sudah terlihat agak tenang.

Zevanya membagi tugas dengan Lidya. Dia mengurus administrasi rawat inap sedangkan Lidya menemani Hudson.

"Ini biaya yang harus dilunasi," petugas menyodorkan kertas dengan rincian pembayaran.

Netra Zevanya terperangah melihat nominal yang tertera di kertas, 200 juta . Karena tak akan sanggup membayar dengan nominal sebesar itu.

"Maaf, apa saya boleh menyicil?" tanyanya lirih.

"Maaf nona, tidak bisa."

"Bolehkah saya meminta waktu?" memelas meminta keringanan.

"Nona hanya punya waktu maksimal 2 hari."

Zevanya melangkah dengan gontai. Satu pukulan lagi menghantam dada. Benar-benar rasanya ingin bunuh diri saja. Tak sanggup, ia putuskan pulang.

Setibanya di rumah gadis itu mencari benda berharga yang bisa dijual untuk mengumpulkan pundi-pundi uang untuk membayar biaya rumah sakit Hudson.

"200 juta, dari mana aku mendapat uang sebanyak itu," lirih Zevanya meringkuk di lantai. Dia tak menyangka diusianya yang ke-23 tahun ini mengalami hal pahit. Memiliki ayah pejudi yang berhutang pada banyak orang dan sekarang harus berada dalam perawatan pasca operasi jantung. Ibunya hanya penjual roti keliling dan dia bisa kuliah dengan beasiswa.

Tak tahu harus bagaimana. Melihat sekeliling rumah tak ada yang bisa dijual. Satu persatu barang sudah habis dijual Hudson untuk membayar hutang judinya.

Zevanya memutuskan untuk lekas pergi mencari kerja serabutan meski tak mungkin mendapat 200 juta dalam waktu singkat.

Waktu terus berlalu, matahari sudah tak ada dalam peredaran langit. Keluar masuk toko untuk mencari pekerjaan. Tak ada satu pun yang menerima dengan alasan tak membuka lowongan pekerjaan.

***

Pintu kokoh terdobrak hingga menimbulkan suara keras.

"Mama apa-apan, sih!?"

"Kamu benar-benar buta atau bodoh Alejandro Ricardo!" bentak Bianca.

Tak menghiraukan pria tampan dengan penuh kharisma itu kembali membaca berkas yang ada ditanganku. Seketika Bianca melempar amplop coklat ke meja kerjanya.

"Lihat dan buka mata kamu!"

Alejandro langsung menuruti perintah wanita yang melahirkannya itu. Ia mendapati foto-foto mesra. Bukan fotonya yang terpampang melainkan istri yang dinikahinya 3 tahun lalu dan seorang pria asing.

"Mungkin saja ini rekan kerjanya, Ma. Tessa memang sedang ada proyek di Itali selama 2 minggu kedepan," jelasnya sambil mengalihkan pandangan.

"Kamu masih bisa santai? Dengar, mama tidak mau reputasi mama tercoreng lagi karna rumor dari istrimu yang memilih berkerja seperti jalang itu. Sudah berkali-kali mama dipermalukan di depan istri-istri rekan bisnis Papamu. Kalian sudah menikah selama 3 tahun, sudah sepantasnya memiliki keturunan. Mama dan Papa butuh penerus dari kamu Alejandro!"

Lagi-lagi hal ini yang Alejandro dengar. Pria tampan itu mulai muak dengan pembahasan yang sama dan tak kunjung usai.

"Tessa hanya model, bukan jalang. Dan tolong, aku bosan mendengar keluhan Mama tentang hal yang sama," Alejandro melempar foto-foto itu dan melangkah mendekati kaca sudut ruang yang menyuguhkan pemandangan kota.

Bianca membuntuti putra kesayangannya, "Pokoknya, minggu depan kamu dan Tessa harus program ke Dokter yang mama tunjuk. Kalau tidak, kamu harus ceraikan jalang itu. Kali ini Mama tidak main-main!" Wanita paruh baya itu pergi meninggalkan ancaman yang sukses membuat terperangah. Mendengar apa yang diucapkan itu, rahang Alejandro mulai mengeras.

Tak lama selepas kepergian Bianca, Alejandro merogoh saku mengambil benda pipih. Menekan tombol panggil pada nama yang tertera dilayar.

"Tessa, kontrakmu berapa lama lagi?" tanyanya tanpa basa-basi.

"Honey, ada apa? Tidak biasanya kamu membahas ini," sahut wanita disebrang sana.

"Jawab cepat!" seru pria gagah itu.

"Masih 1 tahun lagi, Honey. Asal kamu tahu, aku baru saja menandatangani kontrak dengan James. Dia menawariku untuk film terbarunya."

"Sial! Kenapa kamu memutuskan tanpa memberitahuku! Batalkan! Besok kamu harus pulang dan kita harus rencanakan untuk memiliki anak." bentaknya, tangannya mulai mengendurkan dasi yang melekat dilehernya.

"Honey, aku sudah tanda tangan kontrak. Apa kataku? Anak? Kita sudah sepakat untuk menundanya setelah kontrakku habis," rengek Tessa manja.

Tak tahan dengan alasan Tessa dan berani-beraninya istrinya memutuskan menandatangani kontrak tanpa berdiskusi dengannya. Kepalan tangan Alejandro sudah mulai mengeras.

"Atau kita bisa pakai Ibu pengganti, semacam menyewa Rahim kalau kamu benar-benar menginginkan anak. Aku tidak bisa memutuskan kontrak secara sepihak, Ale."

Alejandro memutuskan panggilan telepon. Tak habis pikir dengan ide gila yang baru saja kudengar dari istriku sendiri untuk menggunakan Rahim sewaan. Selama 3 tahun aku telah mengalah pada Tessa. Sebenarnya tanpa Bianca suruh, Alejandro pun juga menginginkan keturunan.

"Sialan!" dilemparnya foto yang ada di meja kerja.

Alejandro mengambil gagang telepon dan segera menyambungkan pada Lian asistennya, "Segera siapkan ruangan untukku seperti biasa dan kali ini siapkan juga wanitanya."

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Romantis

4.9

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
RAHIM GADIS SEWAAN
1

Bab 1 Petir Di Siang Hari

05/09/2023

2

Bab 2 Pelayan Wanita

05/09/2023

3

Bab 3 Perjanjian

05/09/2023

4

Bab 4 Hutang Lunas

05/09/2023

5

Bab 5 Cuti Kulliah

05/09/2023

6

Bab 6 Apartemen

05/09/2023

7

Bab 7 Kopi Pagi Buatan Zevanya

05/09/2023

8

Bab 8 Kedatangan Victor dan Alvaro

05/09/2023

9

Bab 9 Pengakuan

05/09/2023

10

Bab 10 Darah Segar

05/09/2023

11

Bab 11 Lasagna Buatan Zevanya

05/09/2023

12

Bab 12 Persis Buatan Lidya

05/09/2023

13

Bab 13 Victor Mengadu Domba

05/09/2023

14

Bab 14 Tessa Ke Apartemen

05/09/2023

15

Bab 15 Jebakan Tessa menguntungkan Ale

05/09/2023

16

Bab 16 Perawan

05/09/2023

17

Bab 17 Alibi Tessa

05/09/2023

18

Bab 18 Jujur Membawa Petaka

05/09/2023

19

Bab 19 Ulah Lorenzo

05/09/2023

20

Bab 20 Ciuman Untuk Pergi Ke Pesta

05/09/2023

21

Bab 21 Fitting Baju

13/09/2023

22

Bab 22 Zevanya Dalam Bahaya

18/09/2023

23

Bab 23 Alejandro Berubah 18+

27/09/2023

24

Bab 24 Ke Pantai Bersama Alejandro

07/10/2023

25

Bab 25 Kondisi Lemah Zevanya

12/10/2023

26

Bab 26 Tespek

22/10/2023

27

Bab 27 Zevanya Hamil

29/10/2023

28

Bab 28 USG

04/11/2023

29

Bab 29 Ciuman dengan Tessa menjadi Tontonan

07/11/2023

30

Bab 30 Ronald Ingin Mengenal Zevanya

07/11/2023

31

Bab 31 Perselinghungan Tessa Terbongkar

15/11/2023

32

Bab 32 Zevanya Menjadi Korban Alejandro Dan Tessa

15/11/2023

33

Bab 33 Zevanya Siuman

16/11/2023

34

Bab 34 3 Kisah Wanita

16/11/2023

35

Bab 35 Kecurigaan Zevanya

18/11/2023

36

Bab 36 Rencana Perpisahan

18/11/2023

37

Bab 37 Resmi Berpisah

20/11/2023

38

Bab 38 Zevanya Minta Liburan, Alejandro minta Imbalan

20/11/2023

39

Bab 39 Selamanya Itu Seumur Hidup

21/11/2023

40

Bab 40 Liburan

22/11/2023