Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Bayi Satu Milliar Milik CEO

Bayi Satu Milliar Milik CEO

BangggultomS

5.0
Komentar
1
Penayangan
5
Bab

Malam itu, Ajela dijual oleh ibunya seharga satu miliar kepada seorang pria yang mencari gadis perawan. Tak ada yang menyangka, pria tersebut adalah aku! Aku yang membeli Ajela! Dia dipaksa menjalani sesuatu yang belum pernah dia lakukan sebelumnya, dan Mama masih tega menganggap Ajela sebagai wanita panggilan? Ajela dianggap tak lebih dari beban di keluarganya sendiri. Hidupnya penuh penderitaan-dihina, diperlakukan tidak adil, bahkan sering dipukuli oleh ibu dan kakak tirinya. Demi mendapatkan uang, Ajela akhirnya dijual kepada seorang pria yang mereka kira seorang tua bangka, jelek, dan gendut. Namun, kenyataan berkata lain. Pria yang membeli Ajela ternyata adalah pengusaha muda sukses, pemilik perusahaan besar tempat kakaknya, Riana, bekerja. Bagaimana Riana akan bereaksi ketika menyadari bahwa pria yang ia incar ternyata adalah orang yang membeli Ajela? Dan bagaimana nasib Ajela saat malam kelam itu meninggalkan jejak kehidupan baru dalam dirinya?

Bab 1 Pertemuan Pertama

"200 juta untuk semalam!"

Suara itu terdengar bergema mengucapkan harga yang tidak sedikit itu.

Wanita itu dengan tegas menetapkan jumlah uang yang harus diserahkan pria tersebut sebagai bayaran atas waktu yang dihabiskan putrinya bersamanya semalam.

Tekanan ekonomi yang berat membuat Bu Nana, seorang janda dengan dua anak, kehilangan akal hingga tega menjadikan salah satu putrinya sebagai alat tukar demi mendapatkan uang.

"Gak masalah. Tapi, aku akan berikan uangnya setelah membuktikan sendiri bahwa gadis itu memang masih tersegel!"

Pria tersebut adalah seorang pria kaya yang sudah cukup tua, berwajah menyeramkan, bertubuh gendut dan kepala dipenuhi uban. Bu Nana menebak jika usia pria itu jauh di atas dirinya.

"Gak bisa begitu! Bagaimana kalau Anda membohongi saya dan pergi begitu saja setelahnya?" Bagaimana pun juga Bu Nana harus waspada meskipun pria di hadapannya itu terlihat sangat berkuasa dan memiliki banyak uang.

"Perlu kamu tahu 200 juta itu hanya recehan bagiku. Jangankan 200 juta, satu miliar pun akan kuberikan. Tapi kalau ternyata kamu berbohong dan gadis itu gak seperti yang aku inginkan, jangan harap aku akan berikan satu sen pun!"

Manik hitam Bu Nana membulat sempurna mendengar angka fantastis itu. Satu miliar? Dalam mimpi pun ia tak pernah membayangkan akan memiliki uang sebanyak itu.

"Ma-maafkan saya, Tuan. Saya gak bermaksud meremehkan Anda. Kalau begitu baik, saya setuju!"

Sebenarnya Bu Nana memiliki dua anak gadis, yaitu Ajela dan Riana. Namun, ia memilih menjual Ajela meskipun Riana memiliki wajah yang jauh lebih cantik.

Alasan utamanya karena Ajela adalah anak tiri. Selain itu, Ajela tidak memiliki masa depan cerah. Ia hanya bekerja di sebuah katering milik tetangga mereka dengan gaji tak seberapa. Sedangkan Riana saat ini sedang merintis karier di sebuah perusahaan besar dengan posisi sebagai sekretaris dan baru satu bulan bekerja.

Dengan semua pertimbangan itu, tentu saja Bu Nana tidak akan rela mengorbankan Riana yang merupakan anak kandungnya sendiri. Apalagi kepada seorang pria tua bangka seperti Tuan Al.

Sejenak perhatian lelaki tua itu tertuju pada seorang gadis muda kira-kira berusia 20 tahunan yang tengah terisak-isak di sudut ruangan. Terlihat sangat ketakutan, beberapa kali mencoba memberontak untuk melarikan diri, namun tenaganya kalah dari dua pengawal yang sedang memegangi lengannya.

"Bawa gadis itu ke mobil!" perintahnya kepada dua orang pengawal.

"Baik, Bos!"

Lelaki itu berjalan lebih dulu meninggalkan tempat itu. Sementara dua pengawalnya hendak menyeret sang gadis keluar. Namun, ia kembali memberontak dan menangis sejadi-jadinya. Memohon belas kasih kepada ibu tirinya yang hanya menatap tanpa rasa berdosa.

"Bu, tolong jangan seperti ini, kita bisa cari uang dengan cara lain tanpa harus merendahkan harga diri!"

"Sudah diam, Ajela! Hanya ini satu-satunya cara untuk membayar semua hutang-hutang kita! Sekarang kamu harus ikut dengan tuan itu dan temani dia dengan baik malam ini!"

"Ibu benar, Ajela. Lagi pula hanya malam ini saja kamu menemani orang tadi, gak seterusnya!" tambah Riana, yang sedang berdiri di samping ibunya.

Ajela menggeleng dengan cepat sambil memberontak dari cengkeraman dua pengawal. "Aku akan bekerja lebih keras untuk melunasi hutang kita, Bu! Tapi tolong jangan jual aku! Aku gak mau!"

"Kerja? Memang berapa gaji kamu? Sadar, Ajela, kamu bekerja seumur hidup pun gak akan bisa melunasi hutang-hutang saya dalam membesarkan kamu!"

Bola mata Ajela melelehkan cairan bening. Tak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa ibu dan kakak tirinya akan tega melakukan semua ini.

"Sudahlah, Ajela. Ayo cepat ikut dengan orang itu atau dia akan marah!"

Dua orang pengawal itu segera menarik lengan Ajela keluar rumah. Di depan sudah terparkir dua mobil. Lelaki itu naik ke salah satu mobil, sedangkan Ajela digiring ke mobil satunya. Ajela bahkan tak tahu ke mana orang-orang ini akan membawanya.

Tak berselang lama mereka telah tiba di sebuah gedung apartemen mewah. Mobil berhenti di basement yang merupakan tempat khusus parkir. Ajela pun ditarik paksa keluar dari mobil menuju sebuah lift khusus yang akan membawa mereka menuju lantai teratas gedung mewah itu.

Ajela terus memberontak, menjerit dan berteriak meminta tolong. Namun, tak ada seorang pun yang mendengarnya.

"Ayo masuk dan lakukan tugasmu dengan sebaik-baiknya! Bos kami akan segera datang!" ucap sang pengawal.

Ajela masih berusaha memohon belas kasih dengan mengatupkan kedua tangan di depan dada. "Tolong lepaskan saya, Tuan. Saya bukan perempuan seperti itu. Ibu tiri saya yang sudah menjual saya seenaknya."

"Itu bukan urusan kami. Ingat, malam ini kamu sudah menjadi milik bos kamu karena dia sudah membayar kamu. Jadi jangan berani melawan. Bos kami bisa saja melenyapkan kamu dengan mudah kalau membuatnya marah!"

Ajela didorong dengan kasar memasuki kamar luas nan mewah yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas itu. Tubuhnya nyaris jatuh membentur lantai. Beruntung ia masih memiliki keseimbangan yang baik dan langsung berpegang pada meja di sudut ruangan.

"Selamat datang, Bos!" ucap salah satu pengawal kepada seseorang yang baru datang.

"Hemm."

"Ini gadis yang akan menemani Anda malam ini."

Pria itu hanya menatap seorang gadis yang sedang berdiri membelakanginya.

"Anda butuh sesuatu yang lain ?" tanya sang pengawal.

"Gak. Kalian boleh pergi. Tapi ingat, jaga rahasia!"

"Baik, Bos."

Pintu akhirnya tertutup dan menyisakan mereka berdua. Lelaki yang baru saja datang itu kembali melirik gadis di hadapannya dari ujung kaki ke ujung kepala.

Tubuhnya mungil, rambutnya panjang, hitam, dan berkilau.

"Hey, kamu!"

Ajela tersentak. Kedua alisnya saling bertaut. Entah mengapa ia merasa suara lelaki yang sekarang agak berubah. Yang menjemputnya tadi terdengar serak dan berat, dan yang sekarang terdengar sedikit bening dan lembut. Penasaran, namun Ajela sama sekali tak berani menoleh.

"Tolong jangan dekati saya! Sa-ya takut!"

"Sana mandi dulu dan bersihkan tubuhmu sebersih mungkin. Aku gak mau kamu dalam keadaan kotor!" Laki-laki itu membuka jas dan melemparkan tepat di sebelah Ajela.

Wanita itu hanya diam di tempatnya berdiri. Memeluk diri sendiri.

"Tunggu apa lagi? Cepat!" bentaknya keras dan membuat Ajela tersentak. "Potong kukumu juga. Aku gak mau kamu mencakarku!"

Ajela tak kuasa melawan sebab hidup dan matinya berada di tangan Lelaki itu.

Tanpa berani menoleh, ia berjalan menuju kamar mandi. Di sana sudah tersedia peralatan mandi yang lengkap. Ajela pun menghabiskan waktu cukup lama untuk membersihkan tubuhnya. Kuku tangannya ia potong hingga tak cukup lagi untuk mencakar.

Sepanjang membersihkan tubuhnya tak henti-hentinya Ajela menangis. Meratapi kehidupannya yang malang.

Sejak kecil ia hidup dalam tekanan. Tak hanya dijadikan pelayan oleh ibu tirinya di rumah, ia juga kadang dipukuli jika melakukan kesalahan sedikit saja. Lebih parahnya lagi, Ajela harus menyetor semua gajinya setiap bulan kepada sang ibu. Kadang ia hanya disisakan beberapa untuk keperluan sendiri.

Tiba-tiba....

"Kenapa kamu lama sekali di dalam?"

Lamunan Ajela membuyar. Ia terlonjak saat mendengar suara panggilan diiringi ketukan pintu yang cukup keras. Buru-buru wanita itu menyeka air mata dan mengakhiri ritual mandinya.

Lantas keluar dari kamar mandi setelah membalut tubuhnya dengan jubah mandi.

"Maaf. Anda bilang tubuh saya harus benar-benar bersih."

"Tapi aku gak memintamu mandi selama berjam-jam, kan?

Setiap detik waktuku sangat berharga dan sekarang kuhabiskan hanya untuk menunggu wanita sepertimu mandi."

"Maaf... saya benar-benar minta maaf!"

Untuk pertama kalinya Ajela memberanikan diri mengangkat kepala untuk menatap pria tua itu. Namun, seketika sepasang bola matanya membeliak. Bagaimana tidak, pria di hadapannya sekarang bukanlah pria tua bangka yang tadi datang menjemputnya. Melainkan sosok pria muda, tampan dan nyaris sempurna. Hidungnya mancung, alis tebal dan sorot mata tajam. Tubuhnya yang jangkung nan atletis menyatu sempurna dalam balutan kulit putih bersih.

"Bukannya tuan yang membeliku tadi sudah sangat tua, gendut dan menyeramkan?"

Bersambung ~

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh BangggultomS

Selebihnya

Buku serupa

GADIS BIASA VS BOSS MAFIA

GADIS BIASA VS BOSS MAFIA

Lucyana
4.9

AREA DEWASA! YANG BELUM CUKUP UMUR, MINGGIR DULU YA, CARI BACAAN SESUAI UMURNYA. NEKAT BACA CERITA INI, DOSA TANGGUNG SENDIRI. Pertemuan Anne Mary yang masih berumur 18tahun dengan Marcio Lamparska, 30tahun dalam sebuah tragedi pembunuhan di Tokyo dimana Marcio sebagai pelaku pembunuhan dan Anne yang menjadi saksi matanya membuat hubungan antara Anne dan Marcio terikat dalam suatu kerjasama yang saling menguntungkan karena akibat dari tragedi pembunuhan tersebut, Anne yang merupakan orang terdekat dengan korban, tertuduh menjadi tersangka utama pembunuhan. Sebelum interpol menemukan dan menangkap Anne, Marcio bersama anak buahnya sudah terlebih dahulu menculik gadis itu dan membawanya ke Murcia, Spanyol, kediaman Marcio berada. Anne Mary yang memiliki otak jenius di atas rata-rata hanyalah seorang gadis muda yang sangat lugu, polos namun memiliki mulut yang tajam pedas dan kritis sedangkan Marcio yang tanpa dia sadari sudah jatuh cinta kepada gadis muda tersebut semakin membuatnya protektif menjaga dan memberikan pelatihan-pelatihan fisik pada Anne yang tentu saja semakin membangkitkan api dendam dalam diri Anne yang membara di dalam dadanya. Anne akhirnya bersedia membuka hatinya untuk menerima perasaan Marcio agar dia bisa lebih mudah untuk membunuh pria itu yang ternyata tanpa dia sadari masuk ke dalam perangkapnya sendiri, jatuh cinta pada Marcio. Bisakah Anne melupakan Touda Akira sepenuhnya, orang yang sudah menjadi korban pembunuhan Marcio, dimana Touda merupakan cinta pertama Anne yang mencintainya secara diam-diam dan melupakan balas dendamnya pada Marcio? Bagaimana dengan Iosef, tangan kanan musuh besar Marcio yang sejak pertama kali bertemu dengan Anne, memiliki perasaan tidak biasa terhadap gadis mungil itu. Iosef juga musuh yang pernah melukai Anne namun juga menyelamatkan gadis itu dari kematian. Demi menyelamatkan Marcio, Anne terpaksa ikut pergi dengan Iosef. Iosef yang lembut, perhatian, sangat posesif dan mencintai Anne dengan nyawanya. Cinta yang tulus dan abadi namun memahami jika gadis yang dia cintai tersebut masih mengukir nama Marcio di dalam hatinya. Dalam pelarian bersama Iosef, Anne tumbuh semakin kuat, tangguh dan sangat cantik mempesona. Ayunan pedangnya sangat cepat, akurat, dan sikapnya tegas, tidak segan membunuh siapapun yang menjadi tugas dalam misinya. Akankah pertemuan kembali Anne dan Marcio bisa menumbuhkan perasaan cinta dan kerinduan di antara mereka lagi atau mereka menjadi musuh yang akan saling membunuh? Ikuti terus cerita Anne Mary ini dari seorang gadis biasa yang jelek menjadi seorang gadis muda yang sangat cantik dan memukau namun sifatnya yang sangat tidak peka akan cinta membuat para pria yang terpikat padanya selalu salah paham akan sikapnya. “Ini bukan tentang cinta dan siapa yang kamu pilih, tapi kepada siapa kamu akan berkomitmen untuk memberikan hati yang kamu yakini dia bisa menjaga hatimu dengan sangat baik,” – Anne Mary. CERITA INI EXCLUSIVE HANYA ADA DI BAKISAH!

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku