Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Princess With Her Misfortune

Princess With Her Misfortune

ANn

5.0
Komentar
6
Penayangan
3
Bab

Sera wanita tawanan yang hanya ingin bebas. Namun berakhir bergejolak asmara dengan kesatria baru Onyx tanpa sengaja. Sera Louisa lupa bahwa dia tawanan dari raja Artur penguasa dari Onyx yang keji. Harusnya dia tidak membuat huru-hara yang membuat raja Artur memperhatikannya. Mengetahui tawanan terlupakannya-Sera memiliki hubungan asmara dengan kesatria lemah membuat raja Artur murka sekaligus bersenang-senang. Dia kecewa dengan tingkah Sera meski dia sendiri mengabaikan wanita itu namun dia tetap lah miliknya sampai mati. Namun dia akhirnya memiliki kesenangan seru untuk ditonton. Kekalutan, rasa sakit, dan kebencian tak bisa ditekan. Namun penyesalan demi penyesalan juga terus menyertai. Tindakan mereka tidak egois, raja Artur lah yang tidak manusiawi. Bagaimana akhir kisah mereka yang penuh lika-liku, misterius, derita, air mata, dan kebahagiaan sepintas? ___

Bab 1 ~`00`~

Sepasang manik biru menatap kosong langit gelap yang mulai menurunkan hujannya. Jendela kamar yang terbuka membuat angin dengan bebas menyapu rambut panjang perak kusutnya. Bias air tanpa permisi mengenai wajah putih yang pucat.

Jemari yang ringkih dan kurus terjulur keluar, mencoba menyentuh jernihnya air yang baru saja turun dari langit. Matanya perlahan terpejam seolah tengah merasakan kepedihan yang tak berujung.

Ingatan indah dan kelam kembali melintas dalam pikiran menjadi bayang-bayang yang membuatnya sulit lepas dari kenyataan pahit ini. Sera Louisa adalah seorang putri terhormat dari kerajaan Verohn yang digadang-gadang akan mengantikan sang Ayah untuk memimpin rakyatnya dan diyakini bahwa Sera mampu membawa Verohn ke puncak kejayaan.

Sedari kecil Sera dilimpahkan dengan kasih sayang dan juga cinta, meski tanpa sosok sang Ibu yang lebih dulu meninggal paska melahirkannya, namun sang Ayah mampu mengisi dua sosok itu dalam hidup Sera.

Sayangnya kasih sayang tak berujung membuat raja Charles lupa untuk memberikan pendidikan penerus pada putrinya, lupa mendidiknya sekeras kesatria, hanya karena merasa dia belum dewasa, dan belum saatnya dia memegang pedang. Ditambah keanggunan dan kelembutan putrinya membuat dirinya lupa bahwa hidup kapan saja bisa terbalik.

Penyerangan dari kerajaan Onyx secara tak terduga menciptakan kegelapan dan kepelikan untuk Verohn. Charles Louisa terpenggal saat berusaha melindungi Verohn dari keserakahan raja Artur. Charles tidak mampu melindungi rakyatnya, miliknya, bahkan permata indahnya.

Raja Artur adalah pria tamak dengan ketampanan yang tak manusiawi. Pria dari kerajaan Onyx dijuluki Iblis yang lepas dari neraka, pria serakah yang hanya ingin bersenang-senang dengan menghancurkan kerajaan-kerajaan yang lebih lemah darinya dan menguasai seluruh dunia dengan menjadikan dirinya sebagai pusatnya.

Kehancuran akibat kekalahan membuat kekalutan bagi Verohn. Sera yang baru saja menginjak usia 16 tahun melihat langsung setiap orang yang ditebas dan bahkan melihat kepala sang Ayah menggelinding tepat dihadapannya, dia terbujur kaku dengan air mata berderai deras tanpa mampu berkata sepatah kata.

Bagai hidup diujung tanduk, dia pun tak lepas dari kematian. Melihat satu persatu orang-orang yang di sayangi telah mati dia tak memiliki keinginan untuk hidup sendirian didunia ini. Dia tak akan menangisi kematiannya.

Sayangnya kecantikan yang menawan menahannya didunia pelik ini, paras indah dan keanggunan yang ia pancarkan membuat raja Artur memilih membawanya ke Onyx. Sera dijadikan sebagai selir ke-11.

Seperti anak kecil yang menyukai sesuatu dengan cepat, sesampainya di Onyx maka dengan mudah raja Artur melupakan permata indah yang dia bawa dari Verohn. Raja Artur sibuk menyambut kemenangan di istana bersama wanita-wanita cantik miliknya. Keberadaan Sera seakan tak pernah ada.

Raja Artur yang melupakan wanita dari Verohn. Sera menganggap ini sebagai keberuntungan namun disisi lain juga kemalangan. Tak dianggap dan tak pernah di jenguk oleh penguasa tempat ini hal yang dianggap rendah.

Tidak ada yang akan memperlakukannya dengan baik, para pelayan bahkan hingga kesatria terang-terangan menghina dirinya, dia seperti tahanan rendah yang diperlakukan semena. Dia tidak dibunuh, tidak dikurung di penjara bawah tanah, dan anehnya dia diberikan sebuah mansion mati yang telah lama tak berpenghuni.

Bak sengaja untuk menghancurkan mental wanita indah yang ditawan dan secara perlahan-lahan mati dengan kesengsaraan. Bagi raja Artur ini adalah kesenangan.

Dengan kondisi dan perlakuan semena yang didapatkan Sera, dia berusaha bersikap tenang. Sikapnya yang acuh tak acuh, tak memiliki gebrakan mengejutkan, bagi raja Artur yang menyukai hal-hal seru dan menantang merasa bosan.

Cukup lama mengamati Sera dari kejauhan kian membuat raja Artur jenuh dan semakin tak tertarik meski Sera memiliki paras yang menawan. Raja Artur menyukai wanita-wanita liar yang pada akhirnya berlarian memeluk kearahnya dan memohon dikakinya.

Dia memiliki segalanya maka wanita-wanita lah yang harus mengemis-ngemis padanya karena hidup seluruh Onyx dibawah kendali Artur. Pada akhirnya Sera semakin tak diperhatikan oleh raja Artur. Lambat laun Sera wanita tawanan dari Verohn dilupakan oleh orang-orang Onyx, dan bahkan raja yang membawanya sendiri.

Remang-remang sorot cahaya dari kejauhan mengusik Sera, memaksanya untuk membuka mata, dan memaksanya kembali pada kenyataan pahit ini. Rasanya barang sekejap dia tak diizinkan merasakan ketenangan.

Di malam dengan hujan yang kini lebat mulai terdengar suara gemuruh kemeriahan pesta. Setiap tiga hari sekali raja Artur rutin berpesta mewah di istananya dengan ditemani wanita-wanitanya. Raja Artur pribadi yang tamak dan menjijikan.

Sera di mansion ini hanya termenung dengan kesedihan dan rasa bersalah di setiap detik hidupnya. Tinggal ditempat yang menghancurkan kediamannya hal yang amat menyakitkan.

Tapi, memilih mati disini adalah hal yang tak pernah diharapkannya. Tujuh tahun lamanya dia terkurung di mansion mati tak terurus bahkan tak layak huni ini sembari menyaksikan betapa konyolnya takdir hidupnya, menyaksikan raja dari neraka yang sibuk berpesta, berfoya, dan menikmati wanita-wanita dengan bebas sesuka hatinya tanpa menerima ganjaran perbuatannya.

Sera mengepal kuat jemarinya, rasanya dia sudah tak kuat lagi hidup lama di tempat ini sendirian dengan kesepian tiada akhir. Berapa lama dia tenang, berapa lama dia berusaha agar raja Artur tak memperhatikannya? Dan berapa lama dia sudah tak mencoba melarikan diri? Sekarang cukup, Dia selalu gagal dulu, namun sekarang dia mungkin saja berhasil karena tak akan ada yang mengingat wajah wanita tahanan dari Verohn lagi. Terlebih saat ini orang-orang tengah sibuk berpesta.

Sera mulai bertekad, dengan badan ringkih nya dia berlarian menuruni anak tangga dan tanpa ragu menerobos hujan yang lebat. Langkahnya kemudian terhenti, kakinya yang tanpa alas merasakan lembutnya rumput dan wanginya air hujan yang bercampur tanah. Air mata menetes tanpa aba, dadanya berdetak, dia menggebu-gebu, perasaan kebebasan yang lama tak dirasakan membuatnya tanpa sadar terharu.

Namun dia tak seharusnya berlarut dalam kebebasan sesaat, dia kembali berlari hingga sampai ke gerbang mansion. Hujan kian lebat bahkan dengan gemuruh petir dan kilatan-kilatannya. Sedikit takut namun Sera berusaha mengesampingkan perasaan takut itu. Dia berusaha keras membuka gerbang yang terkunci kuat, namun seberusaha keras apapun, dia tak akan berhasil membuka gembok kuat yang mengunci gerbang.

Sera terus mencoba dan mencoba, namun tak berhasil. Tidak ada kesatria penjaga atau pelayan yang berlalu lalang, dia tak perlu khawatir tertangkap, hanya perlu membuka gerbang terkunci itu namun mengapa dia tak berhasil. "Hanya gerbang, hanya gerbang..." suara putus asa Sera terdengar, dia berusaha keras membuka gembok gerbang, ia memukul-mukul dengan batu, usahanya yang keras membuat tangannya tergores bahkan sampai mengeluarkan darah, namun usahanya tetap sia-sia.

Sera terduduk diatas tanah basah membuat piyamanya kotor, namun dia terus berusaha mencoba membuka gerbang yang terkunci kuat. Berapa lama dia mencoba dan hasilnya masih sama, dia lantas memperhatikan tembok yang cukup tinggi darinya, dia tak akan bisa melewati tembok itu. Dia tak hilang akal, dia bahkan mencoba melewati gerbang yang tinggi dengan menaikinya namun staminanya dan tubuh lemahnya membuatnya beberapa kali terjatuh.

Sera tertunduk dengan kedua tangan yang memegang jeruji gerbang dengan pasrah, tekad yang semula tumbuh seketika lenyap. Sekarang dia yakin akan terpenjara selamanya di mansion mati dan bahkan akan berakhir mengenaskan dengan kesedihan, kesepian, dan rasa membenci diri.

Mata Sera mengernyit, rasanya cahaya mendekat kearahnya. Dia mengangkat wajahnya dengan lemas, kemudian matanya membelalak, dia terdiam membeku akibat terkejut juga takut. Seorang pria dengan berpakaian kesatria berdiri tepat diluar gerbang sembari membawa petramos sebagai penerangan di tangan kiri dan payung di tangan kanan. Tampak kesatria itu juga terkejut.

"Sebagai kesatria saya tidak pernah percayai mistis, tapi hantu? hantu itu sungguh ada...?!" ucap kesatria itu terdengar terkejut, dia tak tergerak dari tempatnya bahkan sampai tak berkedip.

Kaki Sera mendadak lemas, dia ketahuan. Namun pada akhirnya dia berusaha semampunya berdiri tegap, rambutnya yang panjang menutupi wajahnya. Namun dari reaksi kesatria itu jelas dia tidak tahu siapa dirinya atau mengenai mansion ini. "Mungkin dia kesatria yang baru ditempatkan disini." pikirnya.

Sera memberanikan diri mengulurkan tangannya sembari menyentuh tangan kesatria itu dari celah gerbang. "Tolong... tolong ban...tu..." dia menatap lekat penuh harap mata kesatria itu

Namun reaksi kesatria itu mengejutkan, dia melempar petramos dalam genggamannya dan spontan melarikan diri.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Romantis

5.0

Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku