Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Daddy's Princess (21+)

Daddy's Princess (21+)

DFE

5.0
Komentar
74.6K
Penayangan
64
Bab

Kisah Daddy Dominic, putri angkatnya, Bee, dan seorang dosen tampan bernama Nathan. XXX DEWASA 1821

Bab 1 Oh, Bee

Dominic sedang berada di ruang kerjanya ketika terdengar suara teriakan dari dalam rumah.

"Daddy... Daddy... Daddy...."

Pria itu bergegas meletakkan dokumen yang sedang di pelajarinya dan berjalan keluar dari ruangannya. Begitu masuk ke ruang tengah, ia melihat gadis yang di rawatnya sejak lima tahun terakhir melambai-lambaikan tangannya ke atas kepalanya dengan wajah panik.

"Princess? Apa yang terjadi?" Dominic bertanya.

Bee kini menundukkan tubuhnya dan mendekapkan kedua tangannya ke atas kepala.

"Ada lebah yang masuk ke dalam rumah. Ia berlarian mengelilingi kepalaku sejak tadi...." Bee menjawab tanpa menaikkan kepalanya dan kembali menjerit ketika ia mendengar suara bzz bzz mengitari kepalanya lagi. "Ah! Ia masih di sini, Daddy!"

Dominic menaikkan alisnya menatap gadis itu. Seperti biasa ketika berada di rumah, Bee hanya mengenakan tank top dan rok pendek yang tentu saja tidak bisa menyembunyikan kemolekan tubuh gadis itu. Hanya saja, sepertinya hari ini Bee memutuskan untuk melupakan salah satu peraturan yang diberikan oleh Dominic ketika ia sibuk, yaitu mengenakan pakaian dalam. Pria itu bisa melihat jiplakan payudara Bee dari balik tank top yang dikenakannya. Ujungnya yang runcing merah muda terlihat menonjol dan membuat Dominic bisa merasakan desakan penisnya dibalik celana panjang yang dipakainya.

Benak pria itu langsung dipenuhi oleh banyak hal yang berhubungan dengan apa yang ingin dilakukannya pada gadis itu. Seperti menelungkupkan Bee ke atas ranjang dan menampar pantat gadis itu hingga memerah karena sudah berani melupakan salah satu peraturannya.

"Daddy!"

Teriakan Bee kembali mengalihkan perhatian Dominic dari lamunannya. Dasar, Bee. Dasar anak nakal. Ketika tahu ia sedang banyak pekerjaan, gadis itu sepertinya sengaja menggodanya.

"Ok, Princes. Tenanglah."

Dominic berjalan ke jendela dan membuka kacanya lebar-lebar. Pria itu kemudian melambaikan tangannya sendiri ke arah binatang berwarna kuning yang kini sepertinya kebingungan dengan ramainya suasana di dalam rumah.

"Disana Daddy. Lekas." Bee merangkak ke balik kaki Dominic mencari perlindungan. Pinggulnya yang putih menyembul keluar dari balik roknya ketika gadis itu menungging.

Dominic menggeram melihat kelakuan gadis itu. Ia berusaha keras mengalihkan pandangannya dan celah paha Bee, yang tentu saja tidak tertutup apa-apa, dan memusatkan konsentrasinya menggiring binatang kesasar itu keluar dari rumahnya.

"Nah! Sudah!" Dominic berseru ketika berhasil mengeluarkan lebah itu dari rumahnya.

"Apakah kau membunuhnya?" Bee bertanya dengan suara lirih dari balik tubuh Dominic.

Pria itu menutup jendela sambil tertawa kecil.

"Tidak, Princess. Ia hanya tersesat dan tidak berniat menakutimu."

"Oh... Kukira ia akan melukaiku, Daddy."

Dominic membalikkan badannya dan membungkuk. Ia meraih tubuh Bee dari atas lantai dan membawanya ke dalam gendongannya.

"Tidak akan ada yang berani melukaimu selama Daddy disini, Princess. Sekarang...," Dominic membawa Bee kembali masuk ke kamarnya. "Bagaimana kalau kita bicarakan tentang pakaian yang kau pakai ketika Daddy sedang bekerja dan perlu untuk berkonsentrasi, hm?"

"Pakaian? Memangnya kenapa dengan pakaianku?" Bee bertanya dengan nada polos.

Dominic melemparkan tubuh gadis itu diatas ranjang sambil menggeram. Bee menjerit kecil tapi kemudian terkikik ketika tubuhnya terpantul beberapa kali ranjang yang empuk.

Dominic mengutuki kelakuannya, tidak seharusnya ia melemparkan gadis itu. Payudara kenyal gadis itu kini ikut terayun dan membuatnya semakin tidak bisa lagi menahan kendali detak jantungnya.

Fuck. Ketika ia masih ada janji untuk mengadakan conference call dengan rekan bisnisnya dalam -Dominic melirik jam yang ada di pergelangan tangannya- lima menit lagi. Ia tidak punya waktu untuk bermain-main dengan Bee.

"Kau tahu dengan jelas apa yang salah dengan pakaianmu, Princess. Daddy sudah memberitahumu bahwa pakaian dalam, wajib di pakai jika Daddy sedang bekerja."

Bee mengerutkan bibirnya.

"Tapi udara panas sekali hari ini. Aku tidak ingin berkeringat dan bau asam seharian. Lagi pula, pakaian dalam tidak nyaman untuk di pakai."

"Bee...." Dominic memanggil dengan nada mengancam.

"Ugh! Baiklah!" Bee menjawab sambil merengut. Ia kemudian melompat keluar dari ranjang dan melepaskan pakaiannya.

"Bee!" Dominic menggeram. "Apa yang kau lakukan?"

Telanjang bulat, Bee mengerutkan keningnya ke arah Dominic.

"Kata Daddy, aku di suru memakai pakaian dalam. Ini aku sedang mau mengambil pakaian dalam."

Oh, Bee...

***

***

Bersambung..

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Buku lain oleh DFE

Selebihnya
Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku